12. Keutamaan Berbuat Jujur


📚 Terjemah Kitab Washoya (Akhlak Mulia)



💠 ​Wahai anakku, berusahalah engkau untuk menjadi sesorang yang selalu jujur dalam segala pembicaraan. Sebab sesungguhnya dusta itu adalah perbuatan yang buruk dan tercela. Janganlah engkau berdusta untuk memperoleh nama baik dikalangan teman-teman dan gurumu. Bila engkau sudah terbiasa berdusta: maka teman-temanmu tidak akan mempercayaimu, sekalipun apa yang engkau sampaikan itu adalah benar.

💠 Wahai anakku, apabila engkau melakukan pelanggaran terhadap gurumu, engkau wajib menerima sangsi, maka janganlah engkau berdusta. Bila engkau ditanya, jawablah dengan terus terang. Dalam melakukan sesuatu hendaklah konsekwen, berani berbuat harus berani bertangung jawab. Jangan melibatkan temanmu lantaran ingin menghindari sangsi, karena jika kebohonganmu telah kebongkar, maka engkau akan menerima sangsi yang berlibat ganda dihadapan Allah dan gurumu, yaitu sangsi berbuat salah dan sangsi berdusta. Engkau tidak bisa menyelamatkan diri dari azab Allah Yang Megetahui segala apa yang engkau rahasiakan dalam hatimu.

💠 Wahai anakku, sesunguhnya Al-Quran menegaskan bahwa Allah akan melaknat orang yang berdusta. Apakah engkau rela menjadi orang yang dila’nat AIIah, padahal engkau mempelajara Dienul Islam.

💠 Wahai anakku, apabila engkau berdusta sekali saja dan tidak ada orang yang mengetahui, ada kemungkinan diketahui orang secara kebetulan dikemudian hari. Dengan kemudian semua kebohongan yang pernah engkau lakukan akan terbongkar.

💠 Wahai anakku, apabila engkau merasa tidak takut berdusta dihadapan manusia dan menganggap itu adalah hal yang sudah biasa, apakah engkau merasa tidak takut terhadp azab Rabbumu yang selalu mengetahui segala yang dirahasiakan di dalam hati?

💠 Wahai anakku, apabila seseorang berdusta, maka dia akan terbiasa melakukannya. Sulit baginya untuk selalu jujur. Karena itu usahakanlah untuk selalu memelihara kejujuran. Hindari perbuatan bohong, sekalipun perbuatan itu dapat menyelamatkan dirimu.

💠 Wahai anakku, ini adalah wasiatku kepadamu. Apabila kamu termasuk orang yang jujur sebagaimana sikap para penuntut ilmu, maka berjanjilah untuk tidak berdusta dalam setiap pembicaraan. Katakanlah: “Ya Aallah, hamba berjanji untuk tidak berdusta kepada seseorang selama hidupku,” niscaya akan nampak bagiku di kemudian hari sejauh mana kamu menjaga janji yang kau ucapkan kepada Allah dihadapan guru dan teman-temanmu.

💠 Wahai anakku, sesungguhnya orang-orang yang menjadikan dusta sebagai permainan tidak akan mendapat pahala di sisi Allah. Jangan sampai engkau berdusta dan apabila ditanya, kemudian engkau menjawab: “Aku hanya main-main saja” janganlah engkau berdusta, baik dalam keadaan serius maupun santai.

Ingatlah! Sesungguhnya seseorang yang berbuat jujur, setiap perkataan dan perbuatan akan dijadikan dalil, sekalipun tanpa mengetahui dalil yang sebenarnya (Al-Quran dan Hadits). Dia akan selalu diajak bermusyawarah dan dimintai dalam pendapat dalam penyelesaian suatu masalah. Jika engkau ingin mendapat kepercayan seperti itu, maka usahakanlah untuk selalu jujur dalam setiap pembicaraan. Dan Allah maha Kuasa tentu memberi petunjuk dan pertolongan ke jalan yang lurus.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam