16. Ghibah – Naminah – Hiqd – Hasad – Dan Takabur


📚 Terjemah Kitab Washoya (Akhlak Mulia)



💠 ​Wahai anaku, sebagian dari akhlak tercela dan hina ialah ghibah (engkau mambicarakan kejelekan temanmu di saat dia tidak ada). Apabila dia mengetahuinya tentu akan merasa tidak senang.

💠 Wahai anakku, pada setiap orang pasti mempunyai kekurangan, karena itu jauhilah olehmu membicarakan kejelekan orang lain.

💠 Wahai anakku, jauhilah ghibah, jauhi perbuatan-perbuatan yang sejenis. Perbuatan yang serupa dengan ghibah adalah namimah (mengadu domba), janganlah engkau berbuat kerusakan dikalangan umat manusia janganlah engkau mengatakan kepada seseorang si Anu telah mengumpatmu, si Anu menuduhmu berbuat anu dan lain sebagainya.

💠 Wahai anakku, ghibah dan namimah adalah sebagian dari akhlaq yang rendah dan tercela, bukan akhlaq kaum pelajar, juga bukan akhlaq pelajar yang mempelajari Dienul Islam. Karena itu janganlah engkau mengotori diri dengan akhlaq yang rendah dan hina itu. Dalam Al Quran ditegaskan: “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah olehmu kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu marasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujaraat: 12).

💠 Wahai anakku, janganlah engkau hasad (dengki) kepada temanmu yang mendapat keni’matan dari Allah, karena dirimu tidak mendapatkan-Nya. Mungkin pada suatu saat Allah akan memberimu ni’mat seperti apa yang diperoleh temanmu.

💠 Wahai anakku, hasad itu sama sekali tidak ada manfaatnya, bahkan menimbulkan permusuhan dan dendam. Sesungguhnya apabila engkau dengki kepada salah seorang teman, maka temanmu akan marah dan membencimu, setiap orang yang mengetahuinyapun akan memberi penilaian bahwa dirimu berakhlaq rendah dan tercela.

💠 Wahai anakku, karena itu tinggalkanlah sifat ghibah, naminah dan hasad. Tinggalkan pula sifat hiqd (benci) kepada teman dan kepada sekalian umat manusia janganlah engkau menyimpan perasaan jelek kepada seseorang. Apabila ada seseorang berbuat salah kepadamu, kemudian memohon maaf, maka maafkanlah dengan penuh keikhlasan dan kejujuran, buang jauh-jauh perasaan untuk membalas dendam.

💠 Wahai anakku, jadilah engkau seorang yang berhati suci, bersih dari sifat hasad, hiqd dan lainya, karena orang akan merasa bahagia dan cinta kepadamu.

💠 Wahai anakku, hiqd dan hasad itu adalah akhlaq yang buruk, yang tidak akan memberi mudharat kecelakaan kecuali kepada orang yang memiliki sifat itu. Hasad tidak akan dapat memindahkan keni’matan yang dimiliki seseorang kepada dirimu. Bila dirimu menjadi orang yang pendengki pembenci, maka hatimu akan selalu panas, sakit hati sepanjang siang dan malam. Dirimu tidak akan tenang selama sifat hasad dan hiqd masih tertanam dalam hatimu.

💠 Wahai anakku, apabila Allah memberi ni’mat karunia kepadamu, bersyukurlah, jangan engkau takabbur (sombong) terhadap sesama makhluk. Sesungguhnya Allah Dzat yang memberimu ni’mat dan Dia kuasa untuk mencabut kembali. Sesungguhnya Allah yang mencegah tidak memberikan ni’mat kepada selainmu itu kuasa untuk memberinya berlipat ganda dari apa yang telah diberikan kepadamu. Karena itu janganlah engkau membuat murka Allah dengan takabbur kepada makhluk-Nya, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang takabbur.

💠 Wahai anakku, janganlah dirimu terbuai oleh apa yang telah Allah berikan kepadamu, sehingga engkau lupa beribadah kepada-Nya, sesungguhnya dirimu adalah sebagian dari makhluk-makhluk-Nya yang wajib bersyukur dan beribadah kepada-Nya. Engkau mempunyai kedudukan yang sama dengan umat manusia lain, dan engkau akan mendapat kedudukan yang lebih tinggi bila engkau bertaqwa. dalam Al-Qur’an ditegaskan: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesunggnhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.Al-Hujaraat: 13).

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam