26. Dukun, Tukang Ramal Dan Sejenisnya



📚 Kitab Tauhid



Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya, dari salah seorang istri Nabi saw, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang mendatangi peramal dan menanyakan kepadanya tentang sesuatu perkara dan dia mempercayainya, maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari.”

Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun, dan mempercayai apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad saw.” (HR. Abu Daud).

Dan diriwayatkan oleh empat periwayat [66]. dan Al Hakim dengan menyatakan: “Hadits ini shahih menurut kriteria Imam Bukhari dan Muslim” dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang mendatangi peramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad saw”.

Abu Ya’la pun meriwayatkan hadits mauquf dari Ibnu Mas’ud seperti yang tersebut di atas, dengan sanad Jayyid.

Al Bazzar dengan sanad Jayyid meriwayatkan hadits marfu’ dari Imran bin Hushain, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Tidak termasuk golongan kami orang yang meminta dan melakukan Tathayyur, meramal atau minta diramal, menyihir atau minta disihirkan, dan barangsiapa yang mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad saw.

Hadits ini diriwayatkan pula oleh At Thabrani dalam Mu’jam Al Ausath dengan sanad hasan dari Ibnu Abbas tanpa menyebutkan kalimat: “dan barangsiapa mendatangi …dst”.

Imam Al Baghawi [67]. berkata: “Al Arraf (peramal) adalah orang yang mengaku dirinya mengetahui banyak hal dengan menggunakan isyarat-isyarat yang dipergunakan untuk mengetahui barang curian atau tempat barang yang hilang dan semacamnya. Ada pula yang mengatakan: "ia adalah Al Kahin (dukun) yaitu: orang yang bisa memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib yang akan terjadi dimasa yang akan datang". Dan ada pula yang mengatakan: "ia adalah orang yang bisa memberitahukan tentang apa yang ada dihati seseorang”.

Menurut Abu Abbas Ibnu Taimiyah: “Al Arraf adalah sebutan untuk dukun, ahli nujum, peramal nasib dan sejenisnya yang mengaku dirinya bisa mengetahui hal-hal ghaib dengan cara-cara tersebut.”

Ibnu Abbas berkata tentang orang-orang yang menulis huruf-huruf Abaa Jaada.. sambil mencari rahasia huruf, dan memperhatikan bintang-bintang: “Aku tidak tahu apakah orang yang melakukan hal itu akan memperoleh bagian keuntungan di sisi Allah”.

Kandungan bab ini:

    1. Tidak dapat bertemu dalam diri seorang mukmin antara iman kepada Al Qur’an dengan percaya kepada tukang ramal, dukun dan sejenisnya.

    2. Pernyataan Rasul saw bahwa mempercayai ucapan dukun adalah kufur.

    3. Ancaman bagi orang yang minta diramalkan.

    4. Ancaman bagi orang yang minta di-tathayyur-kan.

    5. Ancaman bagi orang yang minta disihirkan.

    6. Ancaman bagi orang yang menulis huruf-huruf Abaa Jaada... [untuk mencari pelamat rahasia].

    7. Perbedaan antara Kahin dan Arraf, [bahwa kahin/dukun ialah orang yang memberitahukan tentang perkara-perkara yang akan terjadi di masa mendatang yang diperoleh dari syetan penyadap berita di langit].




CATATAN KAKI :

    [66]. Yakni: Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai’ dan Ibnu Majah.

    [67]. Abu Muhammad Al Husain bin Mas’ud bin Muhammad Al Farra’, atau Ibn Farra’ Al- Baghawi. Digelar Muhyi Sunnah. Kitab-kitab yang disusunnya antara lain: syarh as sunnah, al jami’ baina ash shahihain. Lahir pada tahun 436H (1044M), dan meninggal tahun 510H (1117M).

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam