35. Sabar Terhadap Takdir Allah Adalah Bagian Dari Iman Kepada-nya



📚 Kitab Tauhid



Allah swt berfirman:

“Tiada suatu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS. At Taghabun:11).

‘Alqomah [84]. menafsirkan Iman yang disebutkan dalam ayat ini dengan mengatakan:

“Yaitu: orang yang ketika ditimpa musibah, ia meyakini bahwa itu semua dari Allah, maka ia pun ridha dan pasrah (atas takdir-Nya).

Diriwayatkan dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Ada dua perkara yang masih dilakukan oleh manusia, yang kedua-duanya merupakan bentuk kekufuran: mencela keturunan, dan meratapi orang mati.”

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits marfu’, dari Ibnu Mas’ud ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Tidak termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek pakaian, dan menyeru dengan seruan orang-orang jahiliyah”.

Diriwayatkan dari Anas ra sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:

“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba-Nya, maka Ia percepat hukuman baginya di dunia, dan apabila Ia menghendaki keburukan pada seorang hamba-Nya, maka Ia tangguhkan dosanya sampai ia penuhi balasannya nanti pada hari kiamat.” (HR. Tirmidzi dan Al Hakim).

Nabi Muhammad saw bersabda:

“Sesungguhnya besarnya balasan itu sesuai dengan besarnya ujian, dan sesungguhnya Allah swt jika mencintai suatu kaum, maka Ia akan mengujinya, barangsiapa yang ridha akan ujian itu maka baginya keridhaan Allah, dan barangsiapa yang marah/benci terhadap ujian tersebut, maka baginya kemurkaan Allah.”(Hadits hasan menurut Turmudzi).

Kandungan dalam bab ini:

    1. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taghabun [85].

    2. Sabar terhadap cobaan termasuk iman kepada Allah swt.

    3. Disebutkan tentang hukum mencela keturunan.

    4. Ancaman keras bagi orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek baju, dan menyeru kepada seruan jahiliyah [karena meratapi orang mati].

    5. Tanda apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya.

    6. Tanda apabila Allah menghendaki keburukan kepada hamba-Nya.

    7. Tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.

    8. Dilarang bersikap marah dan tidak sabar atas cobaan ketika diuji oleh Allah swt.

    9. Pahala bagi orang yang ridha atas ujian dan cobaan.




CATATAN KAKI :

    [84]. ‘Al Qomah bin Qais bin Abdullah bin Malik An Nakhai, salah seorang tokoh dari ulama tabiin, dilahirkan pada masa hidup Nabi saw dan meninggal tahun 62H (681M).

    [85]. Ayat ini menunjukkan tentang keutamaan sabar atas segala takdir Allah yang pahit, seperti musibah; dan menunjukkan bahwa amal termasuk dalam pengertian iman.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam