4. Bersenggama Boleh Di Siang Hari


📚 Buku Kama Sutra Dalam Islam



Dari Abu Hurairah, ia berkata: Seorang lelaki datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Celaka saya, wahai Rasulullah.” Beliau bertanya: “Apa yang membuat engkau celaka?” Lelaki itu menjawab: “Saya telah bersetubuh dengan istri saya pada siang hari Ramadhan.” Beliau bertanya: “Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan seorang budak?” Ia menjawab: Tidak punya. Beliau bertanya: “Apakah engkau mampu berpuasa selama dua bulan berturutturut? Ia menjawab: Tidak mampu. Beliau bertanya kembali: “Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memberi makan 60 (enam puluh) orang miskin?” Ia menjawab: “Tidak punya.” Kemudian ia duduk menunggu sebentar. Lalu Rasulullah SAW memberikan sekeranjang kurma kepadanya sambil bersabda: “Sedekahkanlah ini.” Lelaki tadi bertanya: “Berarti aku harus menyedekahkannya (kurma) kepada orang yang paling miskin di antara kita, sedangkan di daerah ini tidak ada keluarga yang paling memerlukannya selain dari kami.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tertawa hingga kelihatan salah satu bagian giginya. Kemudian beliau bersabda: “Pulanglah dan berikan makan keluargamu.” [Bukhari, Muslim, Tirmizi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan AdDarami].

Inilah salah satu hadis yang menyebut tentang adanya umat Rasulullah yang bersenggama pada siang hari. Dan para ulama berpendapat bahwa hadis ini berisi tentang dibolehkannya suami-isteri bersenggama pada siang hari. Seandainya perbuatan itu dilarang, tentu saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan memberikan sanksi (hukuman) atau mengeluarkan larangan.

Adapun sebab orang itu kena denda adalah karena ia bersenggama pada siang hari puasa Ramadhan. Maka ia dan isterinya tidak hanya batal puasa dan wajib meng-qadha (membayar) puasanya, melainkan mereka harus membayar denda lainnya sebagaimana yang disebut dalam hadis itu.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam