58. Larangan Mencaci Maki Angin



📚 Kitab Tauhid



Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Janganlahkamu mencaci maki angin. Apabila kamu melihat suatu hal yang tidak menyenangkan, maka berdoalah:

“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang untuknya Kau perintahkan ia, dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, dan keburukan yang ada di dalamnya, dan keburukan yang untuknya Kau perintahkan ia. ” (HR. Turmudzi, dan hadits ini ia nyatakan shahih).

Kandungan bab ini:

    1. Larangan mencaci maki angin.

    2. Petunjuk Rasulullah saw untuk mengucapkan doa, apabila manusia melihat sesuatu yang tidak menyenangkan [ketika angin sedang bertiup kencang].

    3. Pemberitahuan Rasulullah saw bahwa angin mendapat perintah dari Allah. [Oleh karena itu, mencaci maki angin berarti mencaci maki Allah, Tuhan Yang menciptakan dan memerintahkannya].

    4. Angin yang bertiup itu kadang diperintah untuk suatu kebaikan, dan kadang diperintah untuk suatu keburukan.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam