66. Upaya Rasulullah Saw Dalam Menjaga Kemurnian Tauhid, Dan Menutup Semua Jalan Yang Menuju Kepada Kemusyrikan



📚 Kitab Tauhid



Abdullah bin Asy Syikhkhir ra berkata: “Ketika aku ikut pergi bersama suatu delegasi Bani Amir menemui Rasulullah saw, kami berkata:

“Engkau adalah sayyiduna(tuan kami), maka beliau bersabda:” Sayyid (Tuan) yang sebenarnya adalah Allah swt”, kemudian kami berkata: ‘Engkau adalah yang paling utama dan paling agung kebaikannya di antara kita. Beliau bersabda: “Ucapkanlah semua atau sebagaian kata-kata yang wajar bagi kalian, dan janganlah kalian terseret oleh syetan.”(HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih).

Dikatakan oleh Anas bin Malik ra bahwa ada sebagian orang berkata:

“Ya Rasulullah, wahai orang yang paling baik di antara kami, dan putra orang yang terbaik diantara kami, wahai tuan kami dan putra tuan kami”, maka Rasulullah saw bersabda: “Saudara-saudara sekalian! Ucapkanlah kata-kata yang wajar saja bagi kamu sekalian, dan janganlah sekali-kali kalian terbujuk oleh syetan. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya, aku tidak senang kalian mengagungkanku melebihi kedudukanku yang telah diberikan Allah swt kepadaku.” (HR. An Nasai dengan sanad yang jayyid).

Kandungan bab ini:

    1. Peringatan kepada para sahabat agar tidak bersikap berlebih-lebihan terhadap beliau [122].

    2. Orang yang dipanggil dengan panggilan “Engkau adalah tuan kami” hendaknya ia menjawab: “Tuan yang sebenarnya adalah Allah.

    3. Rasulullah saw memperingatkan kepada para sahabat agar tidak terseret dan terbujuk oleh syetan, padahal mereka tidak mengatakan kecuali yang sebenarnya.

    4. Rasulullah saw (tidak menginginkan sanjungan dari para sahabat yang melampaui kedudukan yang sebenarnya), dengan sabdanya: “Aku tidak senang kamu sekalian mengangkatku melebihi kedudukan (yang sebenarnya) yang telah diberikan kepadaku oleh Allah swt.”




CATATAN KAKI :

    [122]. Bab ini menunjukkan bahwa tauhid tidak akan sempurna dan murni, kecuali dengan menghindarkan diri dari setiap ucapan yang menjurus kepada perlakuan yang berlebih-lebihan terhadap makhluk, karena dikhawatirkan akan menyeret ke dalam kemusyrikan.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam