Bagian Keempat (4)



📚 Buku 40 Cara Menyelesaikan Masalah




📚 16. Ingat Kematian, Kubur, Dan Hari Kiamat


Instropeksi diri sendiri sekarang menjadi suatu barang yang sangat langka di kerjakan oleh manusia terlebih pada zaman ini, dan manakala turun sebuah musibah baru dirinya menghadap kepada Allah Azza wa jalla dengan hatinya, setelah itu ia sadar bahwa dirinya sangat kurang sekali pada sisi ini (untuk mengoreksi diri sendiri), sedangkan akalnya mengetahui bahwa kehidupannya yang di inginkan yaitu kehidupan yang bahagia dan tentram namun dirinya sadar bahwa itu sangat pendek, tatkala musibah membesar maka perkaranya menjadi jelas kelihatan, kalau kehidupan tersebut sangat kecil sekali di depan kematian dan sakratul maut, oleh karena itu jika dirinya ingat kematian maka perkaranya menjadi ringan dan akan menjadikan dirinya zuhud terhadap dunia, musibah menjadi terasa ringan dan mudah, terbayang pada dirinya apa yang akan di alaminya nanti pada keadaan yang lebih hebat dan dahsyat dari musibah yang di alaminya, yaitu pada hari kiamat ketika semua di nampakan di hadapan Allah Azza wa jalla.

Orang-orang beriman mereka adalah orang-orang yang paling sabar ketika mendapat musibah, teguh di dalam kesulitan yang di hadapinya, ridho terhadap rasa sakit yang di rasakanya, karena mereka tahu kalau umur dunia ini sangatlah pendek di banding dengan kehidupan akhirat nanti yang kekal abadi, mereka tidak rakus untuk menjadikan dunia ini sebagai surga sebelum surga yang sebenarnya pada hari akhir nanti.

📚 17. Berusaha Mencari Keridhoan Allah Azza Wa Jalla


Ini adalah perkara yang besar, yang sebagian orang telah lalai darinya, terkadang masalahnya bisa di temukan jalan keluar namun di dalamnya ada perkara yang samar atau yang makruh, atau pada asalnya memang sudah tidak di bolehkan, seperti halnya, dirinya langsung mengutamakan ridho atasanya pada perkara yang haram, atau seorang istri lebih mencari ridho suaminya pada suatu hal yang di haramkan. sedangkan Allah Subhanahu wa ta'ala murka pada orang yang mencari ridho makhlukNya dari pada ridhoNya. Hal sebagaimana yang di katakan oleh Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah sabdanya:

"Barangsiapa yang mencari ridho Allah dengan kemarahan manusia maka Allah akan mencukupkan dirinya dari manusia, dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan kemurkaan Allah maka Allah akan serahkan urusanya pada manusia". HR Tirmidzi.

Oleh sebab itu hendaknya kita berusaha di dalam mencari jalan keluar dan gagasan atau ide bukan sesuatu yang di dalamnya ada yang di haramkan, sama saja apakah itu menzalimi dirinya sendiri atau yang mengakibatkan kepada keharama Allah Ta'ala atau juga menzalimi orang lain dengan membuang hak-haknya mereka, maka tidak pernah di temukan adanya kebahagian di dalam maksiat kepada Allah Azza wa jalla.

📚 18. Sebisa Mungkin Hindari Dahulu Menggunakan Badan Hukum, Seperti Polisi Atau Pengadilan, Selagi Perkaranya Bisa Di Selesaikan Secara Kekeluargaan


Yang namanya problem manusia itu berbeda-beda, dan di dalam menghadapinya, kalau sudah dengan cara yang bagus, sabar dan tenang, tidak tergesa-gesa, sebetulnya sudah cukup untuk bisa mencari solusi dan menyelesaikan masalahnya, oleh karena itu hendaknya tidak berpikiran sebisa mungkin untuk segera mengangkat masalahnya pada badan hukum resmi, sehingga menjadikan pikiran tambah kalut, hati menjadi terasa sempit dan menambah permusuhan. Bahkan terkadang bisa jadi masalah tambah menjadi besar, kejelekanya tambah meluas, dan menambah panjang masalahnya, maka hendaknya menggunakan badan hukum sebagai akhir solusi ketika sudah buntu tidak menemukan cara yang lain, tentunya setelah memasukan orang ketiga yang bisa sebagai wasilah, dan setelah mengingatkan akan Allah Azza wa jalla supaya takut kepadaNya. Karena sebagian perkara terkadang solusinya ada melalui cara syar'i yang di dalamnya menjaga hak-hak masing-masing orang, khususnya jika salah satu di antara yang bermusuhan penyebabnya karena sombong, atau bodoh, melanggar haknya, iri atau dengki.

📚 19. Bertutur Kata Yang Lembut Dan Mempunyai Tata Krama Dalam Memberi Dan Mengambil


Sebuah permasalahan bisa terkalahkan bersama dengan cara yang bagus dalam mengatasinya, meringankan kejadianya dan meredam agar tidak memuncak, melihat setiap sisi yang ada dalam masalah tersebut dengan kacamata nyata bukan khayalan di barengi dengan memunculkan kebaikan-kebaikan yang ada dan menutup hal-hal yang negative, dalam contoh seperti ini sangat di perlukan ketika sedang dalam masalah rumah tangga antara suami dan istri, atau juga dalam masalah hubungan dengan saudara karib kerabat, teman sejawat atau ketika masalah itu terjadi bersama dengan tetangga. Karena hubungan bersama dengan orang-orang yang tadi, hubunganya panjang dan akan terus berlanjut, jadi jangan sampai hubungan tersebut di di koyak- koyak dengan tingkah laku yang buruk pada mereka atau di koyak dengan kalimat yang melukai persaannya. Namun wajib bagi dirinya untuk menjaga hubungan tersebut dengan baik. Perhatikan baik-baik firman Allah Subhanahu wa ta'ala berikut ini:

"Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan". QS al-'Imran: 134.

Dalam ayat di atas di sebutkan supaya perkaranya berkesinambungan mulai dari tingkatan bawah yaitu menahan amarahnya kemudian memaafkan kesalahan orang tersebut dan setelah itu naik lagi dengan berbuat baik kepadanya. Barangsiapa yang melakukan salah satu dari tiga cabang yang terpuji ini maka dirinya akan mendapati dampak yang luar biasa besarnya, lalu apa kiranya jika sampai ada orang yang di beri taufik oleh Allah Ta'ala untuk bisa melakukan semua cabang tersebut?!.

📚 20. Menambah Wawasan Bagaimana Cara Menyelesaikan Sebuah Masalah


Jika kepala di hadapkan dengan sebuah kapak, sebagaimana ada sebuah ungkapan sesorang supaya cepat untuk memperbaik sebelum ketinggalan dan keburu pergi, maka sebaik-baik bekal yang bisa menambah ilmu dan amal adalah kembali kepada Al-Qur'an dan Sunah NabiNya Shalallahu 'alaihi wa sallam.

Di dalam buku-buku Islam atau juga dalam kaset-kaset ceramah agama ada begitu banyak cara yang di sebutkan dalam maslah ini, ia bagaikan sebuah obat yang manjur dengan izinnya Allah untuk mengatasi berbagai macam bentuk problematika yang ada, dan sekarang alhamdulilah took kaset dan buku sangat banyak bertebaran, dengan judul yang berbeda-beda, seperti misalnya kaset atau buku yang membahas tentang hubungan keluarga antara suami dan istri, atau bagaimana cara mendidik anak, atau bagaimana menjalin hubungan dengan kerabat, dan lain sebagainya, yang banyak sekali untuk di sebutkan satu persatu.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam