88. Bersama Pendeta dan Putranya
📚 Terjemah Kitab At-thariq Ilal Quluub (Perjalanan Ke Hati)
Di Afrika ada seorang pendeta dari salah satu lembaga misionaris yang
selalu mengelilingi dari kampung ke kampung dan dari satu kota ke kota
yang lain. Dia berbaur dengan orang-orang Islam, mendekati, dan menarik
simpati mereka. Ia mempunyai seorang anak lelaki berusia mendekati lima
belas tahun. Pada suatu hari si anak bertanya kepada bapanya, "Apakah
orang-orang hitam punya Tuhan sendiri, dan orang-orang putih punya Tuhan
sendiri?" Sang bapak balik balik bertanya, "Mengapa engkau menanyakan
hal itu?" Pemuda itu menjawab, "Saya ingin mendapat keyakinan.
Sebenarnya Tuhan itu satu atau dua!"
Suatu hari pemuda tersebut berjalan-jalan dan menjumpai suatu masjid,
ketika kaum muslimin tengah menunaikan solat, mereka ruku' dan sujud.
Dia terpana ketika melihat banyak orang kulit putih di tengah-tengah
mereka. Mereka bergaul dengan akrab dan penuh cinta kasih. Ia pun masuk
ke dalam masjid, duduk bersama, berkenalan, bahkan menyatu bersama
mereka. la selalu menemui mereka sepanjang situasi dan keadaannya
memungkinkan.
Suatu ketika, ayahnya mengetahui hal tersebut. Maka anaknya berkata, "Sekarang
saya yakin bahawa Zat yang menyatukan orang kulit putih dan kulit hitam
adalah Tuhan Yang Satu dan yang membimbing manusia kepada Allah Yang
Maha Esa itu adalah Muhammad Rasulullah."
Tahulah pendeta itu bahawa anaknya telah masuk Islam. Demikianlah,
sekiranya manusia diberi kebebasan berfikir, tentu mereka akan kembali
pada kendali fitrahnya dan menjadi orang-orang Islam.
Biarkan aku hidup bersama
suara hati dan inti jiwaku sendiri.
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan