4. Mensyukuri Nikmat
📚 Buku Bulir-Bulir Kebaikan
Nikmat Allah tidak dapat terhitung dan tak
terhingga:
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat
kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu,
sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah) ". ( QS. Ibrahim : 34 ).
Diantara nikmat paling agung adalah :
1. Nikmat Islam : Allah ta'ala berfirman :
"Pada hari ini orang-orang kafir Telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu
takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari
Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-
ridhai Islam itu jadi agama bagimu ". ( QS. al-Maidah : 3 ).
2. Nikmat akidah yang bersih ( akidah ahlussunnah
waljamaah ).
3. Nikmat sehat : agar engkau mengetahui besarnya
kenikmatan ini, lihatlah kondisi orang-orang yang
kehilangan nikmat ini. Diantara manusia ada yang
buta, ada yang cacat, ada yang bisu, ada yang tuli, ada
yang cacat tidak bisa bergerak, ada yang harus
mencuci ginjal, ada yang sesak nafas, ada yang sakit
gula ( diabetes )…dan sebagainya. Semoga Allah selalu
memberikan kesehatan kepada kami dan anda, dan
semoga Allah menyembuhkan kaum muslimin yang
sakit.
4. Nikmat akal : Allah telah mengistimewakan manusia
dari seluruh makhluk dengan akal. Allah berfirman :
" Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak
Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan,
kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna
atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan ".
( QS. al-Isra : 70 ).
Syaikh as-Sa'di rahimahullah berkata : "ini
termasuk kemurahan dan kebaikan dari-Nya kepada
mereka ( manusia ), yang tidak ternilai harganya, Dia
telah memuliakan manusia dengan semua bentuk
kemuliaan. Memuliakan mereka dengan akal,
mengutus para Rasul, menurunkan kitab-kitab suci,
menjadikan para wali dan orang pilihan diantara
mereka, serta memeberikan kenikamatan lahir batin
kepada mereka ".
Apakah orang yang menghilangkan akalnya dengan
meminum minuman yang memabukkan, narkoba dan
sejenisnya, mereka mensyukuri nikmat akal ?! kita
memohon kepada Allah keselamatan dan kesehatan .
5. Nikmat aman : Rasulullah bersabda :
" Barangsiapa diantara kalian mendapatkan rasa aman
di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya),
diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan
pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan
dunia telah terkumpul pada dirinya ". (HR. Tirmidzi)
6. Berpaling dari perkara yang menyibukkan : Dari Ibnu
Abbas radhiyallahu'anhuma berkata : Rasulullah
bersabda :
"Dua nikmat yang banyak manusia terpedaya olehnya,
yaitu nikmat sehat dan waktu luang ". (HR. Muslim)
Waktu luang merupakan nikmat jika seseorang
dapat memanfaatkannya dengan sesuatu hal yang
bermanfaat bagi dirinya, seperti : menyambung
silaturrahim, atau membantu keluarga di rumah
seperti yang pernah dilakuan oleh Nabi, atau
mengunjungi orang sakit, atau membaca buku yang
bermanfaat, atau mengiringi janazah, atau
bertaqarrub kepada Allah dengan melakukan ibadah-
ibadah sunnah dan amal-amal shalih, bershalawat
kepada Nabi dan sebagainya…yang termasuk ibadah,
baik berupa perkataan maupun perbuatan, semoga
dapat mengangkat derajatmu dan kedudukannmu di
sisi Allah, pada hari tidak bermanfaat lagi harta dan
anak-anak.
7. Nikmat adanya masjidil haram dan masjid nabawi di
negara ini ( Arab Saudi ) : setiap kali seseorang ingin pergi untuk menunaikan haji dan umrah, ia dapa
melakukannya dengan mudah, Alhamdulillah. Dan
orang lain selain kita begitu susah melakukannya, baik
kesulitan dana, atau karena jarak yang jauh dan
perjalanan yang menyulitkan.
8. Nikmat makanan, minuman dan pakaian : katakanlah
perkataan syukur kepada Allah, dan renungkanlah
kondisi kebanyakan kaum muslimin yang beralaskan
bumi dan beratapkan langit. Dan hendaknya kita
berempati membantu mereka, hingga kenikmatan ini
bisa sampai pada mereka serta menjaga diri dari
pebuatan berlebih-lebihan. Allah berfirman :
" Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan ". ( QS.
al-A'raf : 31 ).
Sebagian orang ketika mengadakan walimah, anda
mendapatinya berlebih-lebihan dalam makanan. Tidak
hanya itu, tapi pada akhirnya dibuang di tempat sampah. Mengapa tidak dibagikan kepada tetangga
atau kepada fakir miskin. Jika tidak menemukan
orang-orang seperti mereka, hubungilah pihak-pihak
yang membuka penerimaan makanan lebih, atau
letakkanlah di tempat yang layak.
Demikian juga pakaian, peralatan listrik yang sudah
tidak dibutuhkan berikan kepada yang membutuhkannya,
maka dengan demikian kita telah mensyukuri nikmat.
9. Nikmat sarana komunikasi dan transportasi serta
kemudahan sarana-sarana lainnya.
10. Nikmat adanya halaqah-halaqah belajar al-Qur'an
serta kajian-kajian untuk wanita.
Seorang penyair berkata :
“Jika engkau dalam kenikmatan maka jagalah
kenikamtan itu Karena kemaksiatan melenyapkan
kenikmatan”
Perbedaan Antara Pujian dan Syukur
Pujian dilakukan dengan lisan dan hati, adapun
syukur dilakukan dengan anggota badan. Dan kenikmatan berkaitan dengan syukur hingga sampai kepada orang
yang bersyukur, berbeda dengan pujian. ('Iddatus shabirin , Ibnul Qayyim)
Perkataan Para Salaf Tentang Syukur :
1. Abu Bakar al-Muzani rahimahullah berkata :
"Wahai anak Adam jika engaku mau mengetahui
kadar nikmat Allah kepadamu, tutuplah matamu ". (As-Syu'ab 4/446).
2. Abu Darda : "Berapa banyak nikmat Allah dalam
keringat yang diam ( dalam tubuh ) ? ". (Az-Zuhd, Abu Dawud).
3. Abu Hazim Salamah Bin Dinar berkata : "Setiap
nikmat yang tidak mendekatkan diri kepada Allah
maka ujian ( fitnah ) ". (As-Syu'ab 4164)
4. Shalih bin Imam Ahmad bin Hanbal berkata : "Jika
ayahku menimba sebuah ember ia berkata :
Alhamdulillah. Aku bertanya : wahai ayah, apa
faedah dari perkataanmu ini ? ia menjawab : wahai
anakku, tidakkah kamu mendengar firman Allah : "
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber
air kamu menjadi kering; Maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?". (
QS. al-Mulk : 30 ).
5. Abu Tamimah al-Bashri rahimahullah : "Jika ia
ditanya : bagaimana anda ? ia menjawab : aku
berada diantara 2 (dua) nikmat, dosa yang
tertutupi, tidak ada seorangpun yang tahu, dan
pujian manusia yang tidak bisa aku dapatkan, dan
memang aku tidak demikian ". (As-Syu'ab (4197).
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan