9. Urgensi Waktu



📚 Buku Bulir-Bulir Kebaikan



Allah bersumpah dengan waktu karena penting dan begitu agung nilainya. Allah ta'ala berfirman :

"Demi masa". ( QS. al-Ashar : 1 ).

Dan firman-Nya :

"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang). Dan siang apabila terang benderang ". ( QS. al-Lail : 1,2 ).

Dari Abu Barzah al-Aslami radhiyallahu'anhu berkata : " Rasulullah bersabda :

"Tidaklah dua kaki seorang hamba bergerak pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya dalam hal apa dihabiskan, tentang ilmunya dalam hal apa ia perbuat, tentang hartanya dari mana dihasilkan dan kemana dibelanjakan, dan tentang tubuhnya dalam hal apa digunakan".(HR. Tirmidzi. Syaikh al-Albani berkata: ini hadits shahih.).

Ibnu Umar radhiyallahu berkata : "Jika engkau berada di sore hari janganlah menunggu pagi, jika berada di pagi hari janganlah menunggu sore, gunakanlah waktu sehatmu untuk waktu sakitmu, dan gunakanlah waktu hidupmu untuk waktu ( setelah ) matimu ". (HR. al-Bukhari).

Ayat-ayat dan hadits banyak sekali yang menunjukkan akan pentingnya waktu dan memanfaatkannya dengan sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita serta sebagai bekal untuk hari kembali kepadaNya, baik dengan bersungguh-sungguh bagi diri sendiri, atau bagi orang lain, atau dengan beramal shalih. Tidak sepantasnya membuang-buang waktu percuma dalam perbincangan tidak jelas.

Semangat para ulama dan orang-orang shalih menjaga waktu mereka :

Dikatakan kepada salah seorang dari mereka : mengapa anda tidak mengunjungi kami ? ia menjawab : “aku menahan matahari ".

Isa bin Ismail berkata : "Jika engaku berkata bahwa aku tidak pernah melihat Hamad bin Salamah tertawa, maka engaku benar, ia sangat sibuk, dengan menyampaikan hadits, atau membaca, atau bertasbih, atau shalat, ia telah membagi siang hari dengan aktifitas tersebut".

Dan juga : Syaik Ibnu Baz rahimahullah, diantara kesungguhannya menjaga waktu ketika beliau di dalam mobil, yaitu dengan berdzikir, atau salah seorang muridnya membacakan sebagian kitab untuknya dan ia mengomentarinya.

Demikian juga dalam pelajaran ilmiyah, ia tidak berhenti berdzikir kepada Allah. Juga ketika salah seorang bertanya kepadanya, dan penanya diam sejenak, Syaikh berdzikir kepada Allah. Dan ketika muadzin mulai mengumandangkan adzan ia menjawab adzan meskipun dalam kondisi sibuk. Itulah keutamaan yang Allah berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Mereka adalah orang-orang yang mengetahui jalan dan menetapinya, dan mereka pun takut dari huru-hara hari besar ditampakkannya manusia, maka bersiaplah untuk masa depan.

Waktu ibarat pedang, jika anda tidak memenggalnya maka ia memenggal anda.

Nafas anda terhitung, gerak gerik anda terekam, maka janganlah berlalu satu haripun melainkan anda menambah amal shalih, karena mati bisa datang tiba-tiba tanpa pendahuluan. Maka apa yang telah kita persiapkan untuk hari tersebut ? hidup ini adalah ladang akhirat. Hilangnya waktu lebih berbahaya daripada kematian ! karena mati memutuskan anda dari manusia, sedangkan hilangnya waktu memutuskan perjalanan anda menuju Allah azza wajalla.

Waktu kita terbuang, anda ( gosip ) katanya dan katanya. Dan terbuang dengan hanya duduk-duduk begadang tanpa menggunakannya kecuali orang yang dirahmati Allah. Kapan lagi kita menutupi kesia-siaan dan mengambil faedah dari waktu-waktu kita. Dan diantara karunia Allah dan petunjuk taufik- Nya yaitu memberikan ilam kepada seseorang untuk memanfaatkan setiap waktu dari umurnya dalam beramal dan mengambil rehat dari aktifitas bersiap-siap melakuakan aktifitas yang lain.

Allah ta'ala berfirman :

"Dan Karena rahmat-Nya, dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya". ( QS.al-Qasas : 73 ).

Sangat disayangkan, sebagian orang tidak peduli dengan membiarkan waktu mereka terbuang percuma, ditambah lagi mereka mengganggu waktu orang lain dengan urusan sepele.

Diantara perhatian Islam terhadap waktu yaitu anjuran bersegera pada pagi hari. Islam menganjurkan agar seorang muslim memulai harinya dengan giat, hati yang baik, tekad yang maksimal. Karena sungguh-sungguh memanfaatkan awal hari akan memunculkan kemauan keras agar semua waktunya tidak terbuang percuma, serta akan memunculkan rasa tidak suka dengan begadang yang akan membuatnya terlambat shalat shubuh.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda :

"Ya Allah berkahilah umatku di pagi harinya ". Ingatlah, sebenarnya orang-orang yang sungguh-sungguh dan para pemalas saling berbeda-beda dalam waktu ini.

Setiap orang diberi kebaikan dunia dan akhirat sesuai persiapannya ". (Kitab Khuluqul Muslim – al-Ghazali).

Al-Hasan al-Basri rahimahullah berkata : "Aku mendapati beberapa kaum yang lebih sungguh-sungguh terhadap waktu mereka daripada terhadap dirham dan dinar ". bagaimana dengan kita ? Allahulmusta'an ( Allah tempat meminta pertolongan ).

Maka wajib bagi orang mukmin mengatur waktunya antara kewajiban dan aktifitas yang beragam lainnya, baik urusan agama maupun urusan dunia, hingga tidak saling berbenturan satu sama lain, yang tidak penting jangan sampai menghalangi perkara penting, dan pekara penting jangan menghalangi perkara yang lebih penting, dan perkara yang tidak terjadwal jangan menghalangi kegiatan yang sudah terjadwal. Urusan yang harus dilakukan dengan segera maka harus segera dilakukan dan perkara yang tidak perlu disegerkan maka bisa ditunda. Dan perkara yang memiliki waktu terbatas harus dilakukan pada waktunya.

Dan orang-orang yang sangat memerlukan menajeman waktu yaitu orang-orang yang sibuk seperti para pemimpin yang memiliki tanggungjawab, karena banyaknya tugas-tugas mereka, hingga mereka merasa bahwa kewajiban lebih banyak daripada waktu. Diantara manajeman waktu yaitu adanya waktu sitirahat dan waktu hiburan. Karena jiwa akan merasa bosan dengan kesibukan terus menerus dan hati akan merasa jenuh sebagimana badan. (al-Waqtu Fii hayatilmuslim).

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam