78. Dakwah adalah Terminal
📚 Terjemah Kitab At-thariq Ilal Quluub (Perjalanan Ke Hati)
Sikap tergesa-gesa dan keinginan mewujudkan harapan serta cita-cita
dengan secepatnya adalah tabiat dasar manusia (namun tentu tidak dalam
segala hal). "Manusia
telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa,"
(Al-Anbiya: 37)
Ada beberapa perkara yang memerlukan penanganan perlahan. Ibarat pohon,
ia perlu tumbuh dan berkembang hingga kukuh batangnya dan memberikan
buahnya. Namun ada pula beberapa masalah yang memerlukan sikap dan
penanganan cepat, kerana kehadirannya mungkin hanya sekali itu dan tidak
pernah kembali.
Menyampaikan dakwah kepada umat manusia adalah misi yang amat berharga.
Seharusnya kita menyuguhkannya dengan bentuk yang terhormat dan cara
yang bijak. Dakwah di tengah masyarakat ini belum dikenal oleh banyak
anggota masyarakat. Itu lantaran keawaman mereka tentang hakikat Islam
dan ketinggian nilai ajarannya, juga kerana kabut yang menyelimuti hati
generasi mudanya lantaran berbagai doktrin yang menyesatkan.
Kerana itulah seorang da'i memerlukan kesabaran sekaligus kecerdikan.
Dakwah tidak seperti air yang dapat diminum sekali teguk. Namun ia
merupakan terapi yang harus disuguhkan dengan ilmu, seni, dan waktu.
Sebagaimana kata-kata bijak: "Waktu adalah bahagian dari solusi". Selain
itu, waktu juga merupakan bahagian dari tahapan dalam penanaman nilai,
pembangunan pilar-pilar dakwah hingga tegak pangkalnya, dan pengukuhan
dasar-dasar pemahaman. Bila pemaharnan terhadap nilai dibaringi dengan
penguasaan atas realiti, gerak langsung, serta berbagai ilustrasi dan
peristiwa yang terjadi —seperti kata hikmah mengatakan bahawa
at-tafsir bit tamsil
(interpretasi dengan ilustrasi,
edt.)—
maka dakwah akan mempunyai pengaruh yang dalam, lebih mudah diyakini,
dan lebih produktif dalam proses
tarbiyah
dan takwiniyah.
Sebab itulah, tergesa-gesa dalam memahamkan seseorang akan hakikat
dakwah tanpa disertai dengan kaedah-kaedah alamiah —yakni bertahap dan
pelan-pelan— akan mencemari produk pemikiran dan praktik pembinaan.
Makanya, ketika seseorang ingin sekali merekrut orang baru agar
bergabung di medan dakwah, hendaklah berhenti sejenak sebelum terjun ke
medan usaha, untuk merancang pola dan sarana yang tepat dan bermanfaat
yang dapat membuahkan hasil sehingga dapat menghantarkan pada tujuan.
Ketergesaan seringkali dapat menutup pintu hati dan menyumbat jendela
perasaan. Memang, angin kencang dapat menutup pintu kamar dengan keras
dan cepat, sedangkan gerak yang pelan-pelan, bijak, dan panjang nafas
dapat membantu untuk membangun ikatan-ikatan yang saling menguatkan
dalam rangka menuju target yang diharapkan.
Tahap pertama adalah perkenalan dan ikatan perasaan, sehingga terbangun
kepercayaan yang merupakan senjata seorang da'i untuk memperolehi
ketsiqahan
dan loyaliti. Hari-hari pun berlalu bersama berbagai peristiwa alami,
bukan engkau yang mereka-reka. Sekali waktu ia menghilang beberapa saat,
bila demikian engkau tentu perlu menanyakannya. Di saat lain ia berhasil
dalam menempuh ujian studinya, engkau perlu memberinya ucapan selamat.
Suatu waktu ia sakit, engkau harus menjenguknya dengan memberi doa-doa
yang diajarkan oleh Rasul saw. dan jangan terlalu panjang. Bersamaan
dengan itu berilah sekadar hadiah, kerana Rasulullah saw. bersabda,
"Saling memberi
hadiahlah agar kalian saling mencintai."
Apabila suatu ketika ia berpergian dalam waktu tertentu, sambutlah
kedatangannya; apabila terjadi masalah dalam keluarganya, jadilah
pendampingnya. Apabila ia pergi umrah, engkau pun harus menghantar dan
menjemputnya. Demikianlah, kehidupan penuh dengan dinamika peristiwa dan
itu merupakan kesempatan. Engkau harus mengikutinya dengan cermat dan
penuh perhatian sehingga tidak luput dan terlewatkan sekali pun.
Inilah "terminal-terminal" kehidupan yang tak seorang pun luput darinya,
baik di kala senang mahupun susah. Inilah terminal-terminal alamiah,
tidak dibuat-buat. Peristiwa yang direka-reka tidak pernah menjadi yang
sesungguhnya dan tidak pula dapat mewujudkan impian. Biarlah berbagai
peristiwa itu terjadi, dan la hadir sebagai bahagian dari senario takdir
Allah swt. Kerana itulah engkau hendaknya bersegera untuk menunaikan
kewajiban yang disyariatkan untuk memperteguh ikatan, tanpa berlebihan
dan tanpa dibuat-buat.
Da'i yang mampu menempuh langkah yang bijaksana ini, medan aktivitinya
menjadi luas membentang, tidak terbatas pada orang per orang, sehingga
tidak menyulitkan dan bahkan mengganggunya. Sebaliknya, misi risalahnya
terbuka untuk bilangan personal; ia berinteraksi dengan persoalan mereka,
sehingga tatkala buahnya telah matang, ia siap untuk memanennya.
Meskipun berbagai langkah bertahap dan hati-hati telah dijalankan dalam
suatu dakwah fardiyah, terkadang secara mengejutkan terjadi juga hal-hal
di luar perhitungan dan tak diharapkan. Saat itulah hati tidak lagi
memiliki harapan dan penantian.
"Mudah-mudahan Allah
mewujudkan kasih sayang antara kalian dengan orang-orang yang kalian
musuhi di antara mereka. Dan Allah Mahakuasa. Dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang."
(Al-Mumtahanah: 7)
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan