72. Kearifan Rasulullah Saw.



📚 Terjemah Kitab At-thariq Ilal Quluub (Perjalanan Ke Hati)




Rasulullah saw. memiliki beberapa ekor unta yang digembalakan di pinggir hutan. Tempat penggembalaan terbaik di Madinah. Salah seorang pemimpin Ghathafan, 'Ayin bin Hishn Al-Fuzari, merampas unta-unta tersebut dan membunuh penggembalanya. Ia menggiring dua puluh unta Rasul dan menculik seorang wanita yang ada di sekitar tempat penggembalaan. Bersama sebagian kaumnya, ia membawa unta dan wanita tersebut ke kampungnya. Salah seorang sahabat Rasul, Salamah Al- Akwa', mendengar hal tersebut. Dia seorang yang cepat larinya. la naik ke bukit yang menghadap ke Madinah lalu berteriak-teriak minta pertolongan penduduk Madinah. Segera saja penduduk Madinah mengejar mereka hingga dapat menyusul
dan melepaskan unta-unta itu. Sedangkan wanita tawanannya mampu melepaskan diri dengan menggunakan unta Rasulullah pada hari berikutnya.
 
Wanita itu akhirnya tiba di Madinah dan segera saja menemui Rasulullah saw. yang saat itu tengah ber-bincang-bincang dengan para sahabat. Wanita itu berkata, "Wahai Rasulullah, saya telah bernadzar kepada Allah, bila Allah menyelamatkan saya, maka saya akan menyembelih unta ini."
 
Mendengar ini Rasulullah saw. tersenyum dan berkata, "Sungguh buruk balasanmu kepadanya. Betapa tidak. Allah swt. telah menaikkanmu ke atas punggungnya dan dengannya engkau selamat, akan tetapi engkau malah akan menyembelihnya. Sungguh, tidak ada nadzar bagi siapa pun untuk bermaksiat kepada Allah, dan untuk sesuatu yang bukan miliknya. Ketahuilah, unta itu milikku!"
 
Dengan jawaban itu, Rasulullah saw. telah mengu-capkan "kata putus" yang penuh hikmah dan tidak dapat dibantah oleh siapa pun.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam