Kelanjutan Kitab Bab Lain-Lain No 31-60



📚 Terjemah Kitab Hadist Al-Muwatha' (Imam Malik)


31. Sunnah minum dan mengambil dengan tangan kanan
    🔹1449. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik berkata, "Pernah disuguhkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam disuguhkan susu yang telah dicampur dengan air sumur. Di samping kanan beliau ada seorang Badui sedang di samping kirinya Abu Bakar As Shiddiq. Beliau meminum minuman tersebut lalu memberikan kepada orang Badui tersebut dan bersabda: "Yang kanan, yang kanan."

    🔹1450. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Hazm bin Dinar dari Sahl bin Sa'd Al Anshari berkata, "Saat disuguhkan minuman kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau meminumnya. Di sisi kanan beliau ada seorang anak kecil, sementara di sisi kirinya ada beberapa orang yang sudah tua. Beliau bertanya kepada anak tadi: "Apakah kamu mengizinkanku, jika aku berikan air ini kepada mereka dahulu?" Anak itu menjawab: "Wahai Rasulullah, Demi Allah, tidak! Aku tidak akan mengutamakan jatah untukku dari anda kepada seorangpun." Sahl bin Sa'ad berkata; "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan di tangan anak itu."


32. Makan dan minum
    🔹1451. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah telah mendengar Anas bin Malik berkata, "Abu Thalhah berkata kepada Ummu Sulaim, "Aku mendengar suara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat lemah dan lirih, aku tahu bahwa beliau merasa lapar. Apakah kamu mempunyai sesuatu?" Ummu Sulain menjawab, "Ya." Kemudian Ummu Sulaim mengeluarkan beberapa roti pipih dari gandum seraya meraih kerudung miliknya. Ummu SUlaim lantas memasukkan roti itu ke dalam kain kerudung dan menyelempangkannya di bawah tanganku. Ia lalu mengutusku untuk mengantar makanan itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Anas berkata; "Aku membawanya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya mendapati beliau sedang duduk di masjid bersama para sahabat, lalu aku berdiri di hadapan mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah Abu Thalhah yang telah menyuruhmu?" Anas berkata, "Aku menjawab; "Ya." Beliau bertanya: "Untuk membawakan makanan? ' Aku menjawab, "Ya." maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada orang-orang yang sedang bersamanya: "Berdirilah! '" Anas berkata, "Beliau berangkat dan saya berada di bagian depan mereka, hingga aku menemui Abu Thalhah dan mengabarkan hal itu." Abu Thalhah berkata, "Wahai Ummu Sulaim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang bersama orang-orang, sedangkan kita tidak memiliki makanan yang cukup untuk menyuguh mereka! " Ummu Sulaim menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Anas berkata; "Abu Thalhah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau dan Abu Thalhah memasuki rumahnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Ummu Sulaim, kemarilah! apa yang kau miliki?" Ummu Sulaim kemudian datang dengan membawa roti, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan agar roti tersebut dilumatkan. Maka roti pun dilumatkan dan Ummu Sulaim menuangkan minyak samin pada wadah tersebut hingga menjadi lauk. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan sesuatu ucapan sebagaimana yang dikehendaki Allah untuk beliau ucapkan. Setelah itu beliau bersabda: "Persilahkanlah sepuluh orang untuk masuk." Abu Thalhah lantas mempersilahkan sepuluh orang untuk masuk, lalu mereka masuk dan menyantap makanan hingga merasa kenyang, kemudian keluar. Beliau bersabda lagi: "Persilahkanlah sepuluh orang untuk masuk." Abu Thalhah lantas mempersilahkan sepuluh orang untuk masuk, lalu mereka masuk dan menyantap makanan hingga merasa kenyang, kemudian keluar. Beliau bersabda lagi: "Persilahkanlah sepuluh orang untuk masuk." Abu Thalhah lantas mempersilahkan sepuluh orang untuk masuk, lalu mereka masuk dan menyantap makanan hingga merasa kenyang, kemudian keluar. Beliau bersabda lagi: "Persilahkanlah sepuluh orang untuk masuk." Abu Thalhah lantas mempersilahkan sepuluh orang untuk masuk, lalu mereka masuk dan menyantap makanan hingga merasa kenyang, kemudian keluar. Beliau bersabda lagi: "Persilahkanlah sepuluh orang untuk masuk." Sehingga seluruh kaum semua makan dan kenyang. Jumlah mereka ada tujuh puluh orang atau delapan puluh orang."

    🔹1452. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Makanan dua orang cukup untuk tiga orang, dan makanan tiga orang cukup untuk empat orang."

    🔹1453. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Zubair Al Maki dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kuncilah pintu dan pasanglah tutup tempat air kalian, baliklah bejana kalian atau tutuplah bejana kalian. Matikan lampu, karena setan tidak mampu membuka pintu yang terkunci, tidak bisa melepas ikatan, tidak bisa membuka bejana. Sesungguhnya tikus itu dapat menyalakan (membakar) rumah-rumah sehingga mencelakakan mereka."

    🔹1454. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Syuraih Al Ka'bi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya dia berkata yang baik atau diam. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya dia memuliakan tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaknya dia memuliakan tamunya; yang wajib yaitu sehari semalam, sedang hak bertamunya adalah tiga hari, adapun selebihnya maka itu adalah sedekah. Tidak halal bagi (tamu) untuk tinggal di rumah pemiliknya, hingga membuat pemiliknya susah."

    🔹1455. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Sumayya mantan budak Abu Bakar, dari Abu Shalih As Saman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Suatu ketika, ada seorang lelaki yang berjalan di sebuah jalan. Dia sangat merasa kehausan, lalu dia mendapatkan sebuah sumur. Lalu dia turun ke dalamnya dan meminum airnya. Tatkala keluar, dia mendapati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya memakan tanah yang basah karena kehausan. Lalu lelaki itupun berkata; 'Sungguh anjing ini sangat kehausan seperti aku tadi kehausan, ' lalu dia turun lagi ke sumur. Lalu mengisi sepatunya dengan air, ia pegang dengan mulutnya, hingga dia naik dari sumur, setelah itu ia memberi minum anjing tersebut. Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, karena kita memberi sesuatu pada hewan mendapat pahala?" Beliau bersabda: "Pada setiap yang memiliki nyawa ada pahala."

    🔹1456. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Wahab bin Kaisan dari Jabir bin Abdullah ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus delegasi menuju ke arah pantai. Beliau mengangkat Abu Ubaidah bin Jarrah sebagai pemimpin pasukan, sementara jumlah mereka adalah tiga ratus orang." Jabir berkata; "Dan aku termasuk dari mereka. Kami lalu berangkat, hingga ketika sampai di suatu jalan kami hampir kahabisan bekal. Abu Ubaidah memerintahkan untuk mengumpulkan perbekalan pasukan yang tersisa, dan perbekalanpun dikumpulkan. Bekal yang terkumpul berjumlah dua kantung kurma." Jabir berkata; "(Bekal itulah) yang menjadi makanan pokok kami setiap hari, maka sedikit demi sedikit makanan itu pun habis. Dan kami tidak mendapatkan jatah lagi kecuali hanyalah sebuah kurma tiap orang. Aku bertanya; 'Apalah artinya sebiji kurma.' Abu 'Ubaidah menjawab; 'Kita telah mendapatkan pengganti perbekalan kita yang habis." Jabir berkata; "Kemudian tibalah kami di sebuah pantai, dan ternyata di sana telah ada ikan paus sebesar anak bukit. Maka pasukanpun memakannya selama delapan belas malam. Abu Ubaidah memerintahkan untuk mengambil dua tulang rusuknya, lalu dipancangkan. Dia memerintahkan untuk mendatangkan seekor unta tunggangan. Ternyata unta tersebut dapat melewati bawah tulang rusuk ikan itu dan ia tidak mengenainya." Malik berkata; "Azh Zharb adalah gunung kecil."

    🔹1457. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Amr bin Sa'ad bin Mu'adz dari neneknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai para wanita mukminah, janganlah seseorang dari kalian merasa rendah untuk memberi tetangganya walau hanya tulang betis kambing yang sudah dibakar."

    🔹1458. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Abu Bakar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi, mereka dilarang memakan lemak, tapi mereka menjualnya dan memakan hasil penjualnya."


33. Isa putera Maryam berkata: "Wahai bani Israil, hendaklah kalian…"
    🔹1459. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id bahwa Umar bin Khattab memakan roti dengan minyak samin, lalu ia memanggil salah seorang Badui. 'Umar bin Khattab mulai makan dan mengikutkan laki-laki itu dengan suapan piring besar. Umar berkata; "Sepertinya kamu tidak memiliki makanan." Ia menjawab; "Demi Allah, aku sudah lama tidak makan dengan minyak samin dan tidak pernah mengunyah dengannya semenjak ini dan itu." Kemudian Umar berkata; "Aku tidak akan makan samin hingga orang-orang bisa hidup sejak dari permulaan kehidupan mereka."

    🔹1460. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik berkata; "Aku melihat Umar bin Khattab diberi satu sha' kurma, saat itu ia sebagai Amirul Mukminin. Umar pun memakannya hingga memakan kurma yang paling jelek."

    🔹1461. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar berkata; " Umar bin Khattab ditanya tentang belalang, dia menjawab; 'Aku benar-benar ingin mempunyai sekeranjang belalang yang bisa kita makan'."

    🔹1462. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Muhammad bin 'Amru bin Halhalah dari Humaid bin Hasyim bin Khutsaim berkata; "Aku duduk bersama Abu Hurairah di daerahnya yaitu 'Aqiq. Lalu datanglah beberapa orang dari penduduk Madinah dengan mengendarai tunggangan dan berhenti di sisinya." Humaid berkata; Abu Hurairah berkata; "Pergilah ke ibuku, dan katakan 'Anakmu menyampaikan salam'." Orang itu berkata, "Berilah kami sedikit makan." Humaid bin Hasyim berkata; "Ibunya menaruh tiga potong roti pipih dalam piring besar dan sedikit minyak dan garam. Ia meletakkannya di atas kepalaku, aku lantas membawanya kepada mereka. Ketika aku letakkan di hadapan mereka, serta merta Abu Hurairah bertakbir dan berkata; 'Segala puji bagi Allah yang telah mengenyangkan kita dengan roti setelah kami tidak makan kecuali Al Aswadain; air putih dan kurma." Dan orang-orang itu belum makan sama sekali. Ketika mereka pergi, ia berkata; "Wahai anak saudaraku, berbuat baiklah dengan kambingmu, hapuslah ingusnya, dan harumkan baunya serta shalatlah di sampingnya karena hewan itu adalah salah satu hewan syurga. Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh hampir-hampir akan datang suatu zaman kepada manusia, yang mana sekelompok kambing lebih disukai pemiliknya daripada rumah Marwan."

    🔹1463. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Nua'im Wahb bin Kaisan berkata; "Disuguhkan makanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersama anak tirinya Umar bin Abu Salamah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda kepadanya: 'Sebutlah nama Allah dan makanlah yang dekat denganmu'."

    🔹1464. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id ia berkata, "Aku mendengar Al Qasim bin Muhammad berkata; "Seseorang datang kepada Abdullah bin Abbas, lalu ia berkata kepadanya; 'Aku memiliki anak yatim, anak itu mempunyai seekor unta. Apakah aku boleh minum dari susu unta itu? ' Ibnu Abbas menjawab; 'Jika kamu mau mencarikan untanya saat hilang, mengecat kudisnya dan menempelinya dengan tanah sehingga tertutup lubangnya serta memberinya minum di saat unta itu haus. Maka minumlah susunya tanpa merusak nasl atau menghabiskannya saat memerah."

    🔹1465. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya bahwa tidaklah pernah dihidangkan kepadanya makanan, minuman hingga obat yang ia makan atau minum kecuali ia membaca; "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami petunjuk, memberi kami makan, minum dan segala kenikmatan. Allah Maha Besar. Ya Allah, Nikmat-Mu datang kepada kami sarat dengan kejahatan-kejahatan, namun karenanya kami bisa berpagi dan bersore hari dalam keadaan baik. Maka kami memohon kepada-Mu kesempurnaan dan syukurnya, tidak ada kebaikan kecuali dari-Mu. Tidak ada tuhan selain-Mu, tuhan orang-orang shalih dan Rabb semesta Alam. Segala puji bagi Allah dan tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, apa yang Allah kehendaki dan tidak ada kekuatan kecuali kepada Allah. Ya Allah, berkahilah kami dengan apa yang telah engkau rizkikan kepada kami, dan lindungilah kami dari api neraka."


34. Makan daging
    🔹1466. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id bahwa Umar bin Khattab berkata; "Hati-hatilah dengan daging, sesungguhnya ia memiliki candu seperti halnya khamer."

    🔹1467. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id bahwa Umar bin Khattab bertemu Jabir bin Abdullah yang sedang membawa daging. Lalu Umar bertanya; "Apa ini?" Jabir menjawab, "Wahai Amirul Mukminin, kami sedang berselera untuk makan daging, lalu aku membelinya dengan satu dirham." Umar bertanya; 'Apakah salah seorang dari kalian mengisi perutnya dengan mengabaikan tetangga atau anak pamannya? Lalu akan kalian apakan ayat Allah ini: '(Kalian jauhkan kebaikan-kebaikan kalian pada kehidupan dunia sedang kalian bersenang-senang dengannya) ' (Qs. Al Ahqaaf: 20) .


35. Memakai cincin
    🔹1468. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai cincin emas, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan melepasnya. Setelah itu beliau bersabda: "Selamanya aku tidak akan mengenakanya lagi." Abdullah bin 'Umar berkata; "Orang-orang pun melepas cincin-cincin mereka."

    🔹1469. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Shadaqah bin Yasar berkata, "Aku bertanya Sa'id bin Musayyab tentang hukum memakai cincin, lalu dia menjawab; "Pakailah cincin dan kabarkan kepada orang-orang bahwa aku berfatwa demikian."


36. Melepaskan gantungan dan lonceng karena khawatir dari sorotan mata jahat
    🔹1470. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari 'Abbad bin Tamim bahwa Abu Basyir Al Anshari mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan. Ia (perawi) berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian mengirim seorang utusan." Abdullah bin Abu Bakar berkata; "Aku mengira beliau bersabda saat manusia berada di tempat peristirahatan mereka; "Janganlahlah kalian biarkan gantungan dari jahitan pada lutut unta, atau kalung -perawi ragu-, kecuali dipotong." Yahya berkata; "Aku mendengar Malik berkata; "Aku melihat bahwa hal itu bagian dari 'Ain."


37. Wudhu karena sorotan mata jahat (Penyakit ‘ain)
    🔹1471. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Muhammad bin Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif ia mendengar Bapaknya berkata; "Abu Sahl bin Hunaif mandi di sungai, lalu ia melepaskan jubah yang dikenakannya, sementar 'Amir bin Rabi'ah melihatnya." As'ad bin Sahl berkata; "Sahl adalah seorang pemuda yang putih dan bagus kulitnya. Amir bin Rabi'ah berkata kepadanya; "Aku tidak pernah melihat kulit yang sebagus ini, bahkan kulit seorang gadis sekalipun." Kemudian Sahl terserang demam, dan penyakit tersebut bertambah parah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian didatangi dan dikabarkan kepada beliau 'Sesungguhnya Sahl sakit, ia tidak bisa datang bersama anda, Wahai Rasulullah! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu menemuinya, kemudian Sahl mengabarkan tentang apa yang telah dilakukan Amir terhadapnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Kenapa salah seorang dari kalian hendak membunuh saudaranya? Tidaklah (sebaiknya) engkau mendo'akan agar diberkati. Sesungguhnya penyakit 'ain itu benar adanya. Berwudlulah kamu untuknya! ' Amir lantas berwudlu untuk Sahl. Setelah itu Sahl dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dengan keadaan sehat."

    🔹1472. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif berkata; "Amir bin Rabi'ah melihat Sahl bin Hunaif mandi lalu ia berkata; 'Tidak pernah kulihat seperti (yang kulihat) hari ini, bahkan kulit seorang gadis dalam pingitannya sekalipun.' Kemudian Sahl terkapar di atas tanah, maka dibawalah ia ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. kemudian kepada Rasulullah dikatakan, "Wahai Rasulullah, apakah anda mengetahui sesuatu yang menimpa Sahl bin Hunaif? Demi Allah, ia tidak dapat mengangkat kepalanya." Beliau bertanya: 'Apakah kalian menduga ada seseorang yang melakukan hal itu kepadanya? ' Mereka menjawab, "Kami menuduh bahwa yang melakukannya adalah Amir bin Rabi'ah." Abu Umamah bin Sahl berkata; "Kemudian beliau memanggil Amir dan memarahinya. Beliau bertanya: "Atas dasar apa salah seorang di antara kalian membunuh saudaranya. Tidakkah kalian mendoakannya agar dia diberkati? Bersihkanlah dirimu segera untuknya! ' Lalu Amir mencuci wajah dan kedua tangannya sampai sikunya, kedua lutut dan ujung-ujung kakinya, lalu apa yang ada di dalam sarungnya dalam sebuah bejana. Kemudian air sisa mandinya tersebut disiramkan ke tubuh Sahl. Maka setelah itu, Sahl pun berangkat bersama orang-orang dalam keadaan sehat."


38. Ruqyah karena sorotan mata jahat
    🔹1473. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Humaid bin Qais Al Makki berkata; "Suatu ketika dua anak Ja'far bin Abu Thalib dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bertanya kepada perawatnya: "Kenapa aku melihat keduanya sangat kurus?" penjaganya menjawab, "Wahai Rasulullah, penyakit 'ain telah menyerang mereka berdua dengan cepat. Tidak ada yang menghalangi kami untuk meminta mereka diruqyah, hanya saja kami tidak mengetahui apakah anda menyetujuinya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: 'Ruqyahlah mereka, karena sesungguhnya jika ada yang dapat mendahului takdir, niscaya penyakit 'ain-lah yang akan mendahuluinya."

    🔹1474. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Sulaiman bin Yasar bahwa Urwah bin Zubair menceritakan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasuki rumah Ummu Salamah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara di dalam ada seorang bayi sedang menangis. Mereka lalu menceritakan bahwa anak itu terkena penyakit 'Ain." 'Urwah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kalian tidak meruqyahnya untuk menanggkal 'Ain? '"


39. Ganjaran orang yang sakit
    🔹1475. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seorang hamba sakit, Allah Ta'ala mengirim kepadanya dua orang Malaikat seraya berfirman; 'Lihatlah apa yang ia katakan terhadap para penjenguknya, jika ia bertahmid dan memuji Allah, ' maka mereka berdua akan mengangkatnya ke hadapan Allah 'azza wajalla -dan Dia Maha Tahu-, lalu Allah berfirman; 'Aku berjanji kepada hamba-Ku, jika Aku mewafatkannya, maka Aku akan memasukkan ia ke surga. Jika Aku menyembuhkannya, niscaya Aku akan mengganti untuknya daging yang lebih baik dari dagingnya, dan darah yang lebih baik dari darahnya. Dan Aku akan ampuni keburukan-keburukan dirinya."

    🔹1476. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yazid bin Khushaifah dari Urwah bin Zubair ia berkata, "Aku mendengar Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah seorang mukmin mendapatkan musibah sampai duri sekalipun, kecuali akan dikurangi dosa-dosanya, atau 'dihapus darinya kesalahan-kesalahannya'." Yazid tidak tahu mana di antara keduanya yang dikatakan Urwah."

    🔹1477. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Muhammad bin Abdullah bin Abu Sha'sha'ah ia berkata; Aku mendengar Abu Hubab Sa'id bin Yasar berkata; Aku mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan baginya, maka Dia akan memberinya musibah."

    🔹1478. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id berkata, "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada seorang laki-laki didatangi kematian, lalu ada seseorang berkata; "Selamat untuknya, dia meninggal tanpa diuji dengan penyakit." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Celaka kamu! Tidakkah kamu tahu, kalau Allah mengujinya dengan penyakit niscaya dengan penyakit itu akan dilebur keburukan-keburukannya! "


40. Meminta perlindungan dan ruqyah dari sakit
    🔹1479. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yazid bin Khushaifah bahwa 'Amru bin Abdullah bin Ka'b Al Aslami mengabarkan kepadanya, bahwa Nafi' bin Jubair mengabarkan kepadanya, dari Utsman bin Abu Al 'Ash bahwasanya ia pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Utsman berkata, "Saat itu aku sedang sakit yang hampir-hampir membuatku meninggal." Utsman bin Abu Al 'Ash kembali bercerita, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: 'Usaplah ia dengan tangan kananmu tujuh kali, dan bacalah; A'UUDZU BI IZZATILLAHI WA QUDRATIHI MIN SYARRI MA AJIDU (Aku berlindung dengan kemuliaan Allah dan kekuatannya dari kejelekan yang aku dapatkan) '." Utsman berkata, "Lalu hal itu aku baca, hingga Allah pun menghilangkan sakitku. Setelah itu, aku selalu menyarankan kepada keluargaku dan selainnya untuk selalu membacanya."

    🔹1480. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Zubair dari Aisyah berkata, "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa sakit, maka beliau membaca untuk dirinya al mu'awidzat (doa perlindungan) dan meniupkannya. Aisyah berkata; "Tatkala sakit beliau semakin parah, aku yang membacakan doa-doa itu untuk beliau, lalu kuusapkan di tangan kanannya agar mendapatkan berkah darinya."

    🔹1481. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari 'Amrah binti Abdurrahman bahwa Abu Bakar As Shiddiq pernah menemui Aisyah yang saat itu sedang sakit, sementara di sisinya ada seorang wanita Yahudi sedang meruqyahnya. Kemudian Abu Bakar berkata; "Ruqyahlah dia dengan Kitabullah."


41. Berobat bagi orang sakit
    🔹1482. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari dari Zaid bin Aslam bahwa pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada seorang laki-laki menderita luka yang mengeluarkan darah. Kemudian dia memanggil dua orang dari Bani Anmar, keduanya lalu menjenguk seraya becerita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada mereka berdua: "Siapa di antara kalian yang pandai mengobati?" Mereka bertanya, "Adakah kebaikan dalam pengobatan ya Rasulullah?" Zaid beranggapan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dzat yang menurunkan obat adalah Dzat yang menurunkan penyakit."

    🔹1483. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id ia berkata, "Telah sampai kabar kepadaku bahwa pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Sa'd bin Zurarah berobat dengan cara kay karena sakit yang ada di tenggorokannya lalu meninggal."

    🔹1484. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar berobat dengan cara kay karena sakit pada wajahnya, dan ia juga pernah diruqyah karena sengatan kalajengking."


42. Mandi karena demam
    🔹1485. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari Fatimah binti Mundzir berkata, "Jika seorang wanita yang mengalami demam didatangkan ke hadapan Asma binti Abu Bakar, maka ia menyuruhnya mengambil air lalu menyiramkannya antara tubuh hingga kerah bajunya. Kemudian ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami agar mendinginkannya dengan air."

    🔹1486. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demam itu dari luapan api neraka maka dinginkanlah dengan air! "

    🔹1487. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demam itu dari luapan neraka Jahannam maka padamkanlah dengan air."


43. Sunnah dalam mengelola rambut
    🔹1488. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Bakar bin Nafi' dari Bapaknya, Nafi' dari Abdullah bin Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk memendekkan kumis dan memelihara jenggot.

    🔹1489. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman bin Auf bahwa dia mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan berkhutbah di atas mimbar pada musim haji, sambil mengambil potongan rambut yang ada di tangan seorang penjaganya, ia berkata, "Wahai penduduk Madinah, di mana ulama kalian? Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang hal semacam ini. Beliau bersabda: 'Bani Isra'il binasa ketika wanita mereka mengambil barang ini'."

    🔹1490. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ziyad bin Sa'd dari Ibnu Syihab ia mendengarnya berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melepas uraian rambutnya hingga ke dahi, atas kehendak Allah kemudian beliau membelah rambutnya." Malik berkata; "Tidaklah mengapa seorang laki-laki melihat rambut menantu wanitanya atau rambut ibu mertuanya."

    🔹1491. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa dia membenci pengebirian, ia berkata; "Di dalamnya ada kesempurnaan ciptaan."

    🔹1492. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Shafwan bin Sulaim Bahwasanya telah sampai kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku dan orang yang menanggung anak yatim, baginya atau selainnya di surga seperti ini, jika dia bertakwa." Lalu beliau mengisyaratkan jari tengah dan jari telunjuk."


44. Merapikan rambut
    🔹1493. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id bahwa Abu Qatadah Al Anshari berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Aku mempunyai rambut panjang hingga mencapai bahu, apakah saya boleh menatanya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian menjawab: "Ya, dan muliakanlah." Abu Qatadah terkadang meminyakinya dua kali dalam sehari, hal itu berangkat dari apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Ya! dan muliakanlah."

    🔹1494. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam bahwa 'Atha bin Yasar ia mengabarkan kepadanya, ia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berada di masjid, ada seorang laki-laki masuk dengan rambut yang acak-acakan dan jenggot yang tidak teratur. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas berisyarat dengan tangannya agar laki-laki tersebut keluar, seakan beliau mengatakan 'Hendaklah ia rapikan rambut dan janggutnya'. Laki-laki itu kemudian melakukannya dan kembali lagi, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukankah ini lebih baik, daripada salah seorang dari kalian datang dengan rambut yang acak-acakan seperti setan."


45. Menyemir rambut
    🔹1495. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id berkata; telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abdurrahman bin Al Aswad bin Abdu Yaghuts mengatakan sesuatu saat ia sedang duduk bersama orang-orang dengan rambut dan janggut yang telah beruban. Kemudian pada keesokan harinya, ia keluar menemui orang-orang dengan rambut dan janggut yang telah dicat dengan warna merah. Perawi berkata, "Orang-orang lalu berkata kepadanya, "Ini lebih baik! " 'Abdurrahman bin Al Aswad berkata, "Tadi malam ibuku, 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus budaknya yang bernama Nukhailah kepadaku. Ia bersumpah kepada Allah atas aku, 'Sungguh, aku benar-benar akan menyemir.' Kemudian ia mengabarkan kepadaku bahwa Abu Bakar Ash Shiddiq juga menyemir rambutnya."


46. Minta perlindungan yang diperintahkan
    🔹1496. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id berkata, "Telah sampai kabar kepadaku bahwa Khalid bin Walid berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Aku telah bermimpi buruk! " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Bacalah: A'UUDZU BIKALIMATILLAHI TAAMMAATI MIN GHADLABIHI WA 'IQAABIHI WA SYARRI 'IBAADIHI WA MIN HAMAZAATISY SYAYAAITTHIIN WA AN YAHDURUUN (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaan-Nya, hukuman-Nya, dari kejahatan hamba-Nya dan dari bisikan setan serta saat mereka hadir) ."

    🔹1497. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id ia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diisrakan, beliau melihat 'Ifrit dari golongan jin mengikutinya dengan membawa sebuah obor api. Setiap menoleh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya. Maka Jibril berkata; "Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kata yang jika engkau membacanya, maka apinya akan pada dan ia akan jatuh tersungkur pada mulutnya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya." Maka Jibril pun berkata; "Bacalah: ' A'UUDZU BI WAJHILLAHIL KARIIMI WA BI KALIMAATILLAHI ATTAAMMITI LATII LAA YUJAAWIZUHUNNA BARRUN WA LAA FAAJIRUN MIN SYARRI MAA YANZILU MINASSAMAA`I WA SYARRI MA YA'RUJU MINHAA WA MIN FINATNIL LAILI WAN NAHAARI WA MIN THAWAARIQIL ALAILI WAN NAHAARI ILLAA THAARIQAN YATHRUQU BI KHAIRIN YA RAHMAN. (Aku berlindung dengan wajah Allah Yang Maha Mulia dan dengan Kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak dilampaui seorang yang baik maupun pendosa, dari kejahatan yang turun dari langit maupun kejahatan yang naik ke arahnya, dan kejahatan yang tertanam di dalam bumi dan yang keluar darinya. Dari fitnah malam dan siang, dan dari bencana malam maupun siang kecuali bencana yang mendatangkan kebaikan, Wahai Dzat Yang Maha Pengasih) .

    🔹1498. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Suhail bin Abu Shalih dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa seorang laki-laki dari Aslam berkata; "Aku tidak bisa tidur tadi malam?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Ada apa gerangan?" Ia menjawab; "Aku disengat kalajengking." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau saja engkau membaca ketika sore hari: "A'UUDZU BIKALIMAATILLAHI ATTAAMMATI MIN SYARRI KHALAQ (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan yang Dia ciptakan) ', niscaya tidak akan membahayakanmu."

    🔹1499. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Sumayya mantan budak Abu Bakar, dari Al Qa'qa' bin Hakim bahwa Ka'b Al Ahbar berkata; "Kalaulah bukan karena kata-kata yang aku baca, niscaya orang-orang Yahudi menjadikanku layaknya keledai." Lalu ditanyakan kepadanya, "Kata-kata apakah itu?" dia menjawab: "A'UUDZU BI WAJHILLAHI AL AZHIIMI ALLADZII LAISA SYAIUN A'ZHAMA MINHU WA BI KALIMAATILLAH TAAMMATI LLATI LAA YUJAAWIZUHUNNA BARRUN WALAA FAAJIRUN WA BI ASMAA`ILLAHIL HUSNAA KULLIHAA, MAA 'ALIMTU MINHAA WAMAA LAM A'LAM MIN SYARRI MAA KHALAQA WA BARA`A WA DZARA`A" (Aku berlindung dengan wajah Allah yang Maha Agung, yang tidak ada sesuatupun yang lebih besar darinya. Dan dengan Kalimat Allah yang sempurna yang tidak akan mampu dilampaui orang baik dan pendosa, serta (aku berlindung) dengan nama-nama Nya yang baik semuanya, baik yang aku ketahui maupun tidak, dari segala kejahatan yang Dia ciptakan dan yang Dia adakan maupun ciptakan) ."


47. Cinta-mencintai karena Allah
    🔹1500. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Abdurrahman bin Ma'mar dari Abu Al Hubab Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman pada Hari Kiamat; 'Mana orang-orang yang menginginkan kemuliaan-Ku pada hari ini. Aku akan menaungi pada hari di mana tidak ada naungan selain naungan-Nya."

    🔹1501. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Khubaib bin Abdurrahman Al-Anshari dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Sa'id Al Khudri, atau dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tujuh golongan orang yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; Seorang imam yang adil. Seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah. Seorang pemuda yang hatinya terpaut dengan masjid. Dua orang pemuda yang saling mencintai karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena-Nya. Seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam kesendirian lalu mengucur air matanya. Seorang pemuda yang diajak berzina oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu dia berkata; 'Sesungguhnya aku takut kepada Allah.' Dan seorang laki-laki yang bersedekah, lalu dia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan tangan kanannya."

    🔹1502. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Suhail bin Abu Shalih dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia berkata kepada Jibril; 'Aku mencintai Fulan maka cintailah ia'. Jibril pun mencintainya, kemudian dia menyeru kepada penduduk langit; 'Sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah ia! ' maka penduduk langit pun mencintainya. Kemudian ditempatkan untuknya penyambutan di dunia. Apabila Allah membenci seorang hamba, " Malik berkata; "Menurut perkiraan kami, selanjutnya beliau menyampaikan tentang kebencian Allah kepada seorang hamba dengan redaksi yang sama dengan sebelumnya."

    🔹1503. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Hazim bin Dinar dari Abu Idris Al Khaulani berkata, "Aku memasuki masjid Damaskus. Ternyata di dalamnya ada seorang pemuda yang bergigi putih berkilau. Apabila orang-orang yang bersamanya berselisih pendapat, mereka mengembalikannya kepada pemuda itu dan menerima pendapatnya. Lalu aku bertanya tentangnya, lantas ada yang menjawab bahwa dia adalah Mu'adz bin Jabal . Keesokan harinya, aku bergegas ke masjid pada waktu yang masih sangat pagi, ternyata aku mendapatinya telah mendahuluiku. Aku mendapatinya sedang shalat, maka aku menunggunya sampai dia selesai shalat. Lalu aku menemuinya dari arah depannya seraya mengucapkan salam, aku berkata kepadanya; 'Demi Allah, sungguh aku mencintaimu karena Allah.' Dia bertanya; 'Apakah karena Allah? ' Aku menjawab; 'Karena Allah.' Dia bertanya lagi; 'Apakah karena Allah? ' Aku menjawab; 'Karena Allah.' Dia bertanya; 'Apakah karena Allah? ' Aku menjawab; 'Karena Allah'." Abu Idris berkata; "Dia menarik ujung serbanku dan menarik diriku ke arahnya lalu berkata; Bergembiralah! aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman; 'Kecintaan-ku pasti turun kepada siapa yang saling mencintai karena-Ku. Siapa saja yang bermajlis karena-Ku, dan saling mengunjungi karena-Ku. Yang saling berusaha karena-Ku'." Telah menceritakan kepadaku dari Malik bahwa telah sampai kabar kepadanya, dari Abdullah bin Abbas bahwa dia berkata; "Tengah-tengah dalam suatu urusan (adil), bersikap lemah lembut dan penyambutan yang baik adalah sebagian dari dua puluh bagian kenabian."


48. Mimpi
    🔹1504. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah Al-Anshari dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpi yang baik dari seorang laki-laki shalih adalah salah satu bagian dari empat puluh enam kenabian, " Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti di atas.

    🔹1505. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Zufar bin Sha'sha'ah dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat subuh beliau bertanya: "Apakah salah seorang di antara kalian tadi malam bermimpi?" dan beliau menambahkan: "Tidak akan ada sifat kenabian setelah-ku yang tertinggal kecuali mimpi yang baik."

    🔹1506. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari Atha bin Yasar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan tersisa setelah-ku kenabian kecuali al mubasyirat" Para shahabat bertanya; "Apakah al mubasyirat itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang laki-laki shalih, " atau, "Yang diperlihatkan kepadanya. (mimpi itu merupakan) salah satu bagian dari empat puluh enam sifat kenabian."

    🔹1507. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Abu Salamah bin Abdurrahman berkata; aku telah mendengar Abu Qatadah bin Rib'i berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpi yang baik adalah dari Allah sedangkan mimpi yang buruk dari setan. Jika salah seorang di antara kalian bermimpi sesuatu yang dia benci, maka hendaknya dia meludah ke kirinya tiga kali ketika bangun, dan memohon perlindungan dari Allah dari keburukannya. Karena hal itu tidak akan membahayakannya, insyaallah." Abu Salamah berkata; "Jika aku bermimpi sesuatu yang sangat berat bagiku daripada gunung, maka tatkala aku mendengar hadits ini aku tidak memperdulikannya lagi."

    🔹1508. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya menafsirkan tentang ayat: '(Bagi mereka kabar gembira di kehidupan dunia maupun akhirat) ' (Qs. Yunus: 64) "Yaitu mimpi baik yang dilihat orang yang shalih atau diperlihatkan padanya."


49. Permainan dadu
    🔹1509. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Musa bin Maisarah dari Sa'id bin Abu Hind dari Abu Musa Al Asy'ari bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bermain dadu, maka dia telah bermaksiat kepada Allah dan RasulNya."

    🔹1510. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari 'Alqamah bin Abu 'Alqamah dari Ibunya dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, telah sampai kabar kepadanya bahwa ada penghuni sebuah rumah di kampungnya memiliki dadu. Maka 'Aisyah mengirim utusan kepada mereka untuk menyampaikan pesan kepada mereka, "Jika kalian tidak mengeluarkannya, niscaya aku akan mengusir kalian dari kampungku'. Dan 'Aisyah pun mengingkari mereka."

    🔹1511. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa jika dia mendapati salah seorang keluarganya bermain dadu, maka dia memukulnya dan memecahkan dadu tersebut. Yahya berkata; "Aku mendengar Malik berkata; 'Tidak ada kebaikan dalam dadu', dia membencinya, dan aku juga mendengar bahwa dia membenci permainan dadu atau yang lainnya yang termasuk hal yang batil, lalu dia membaca ayat ini: '(Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan) ' (Qs. Yunus; 32)


50. Hal-hal yang perlu dimengerti tentang salam
    🔹1512. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan. Jika salah seorang dari suatu kaum memberi salam maka itu cukup bagi mereka."

    🔹1513. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Wahab bin Kaisan dari Muhammad bin 'Amru bin Atha berkata; "Aku duduk di samping Abdullah bin 'Abbas, lalu seorang penduduk Yaman menemuinya dan mengucapkan; 'ASSALAAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKAATUHU (semoga keselamatan dan rahmat Allah serta barakah-Nya tercurah kepada kalian), ' kemudian dia menambahinya dengan sesuatu." Ibnu 'Abbas yang ketika itu sudah buta matanya bertanya; "Siapakah orang itu?" Mereka menjawab; "Ini adalah orang Yaman yang hendak menemuimu." Kemudian mereka mengenalkannya. Muhammad bin 'Amru berkata: " Ibnu 'Abbas berkata 'Salam itu terhenti pada kata AL BARAKAH."


51. Memberi salam kepada yahudi dan nashrani
    🔹1514. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang Yahudi mengucapkan salam kepada kalian, hanyasanya mereka mengucapkan; ASSAAMU 'ALAIKUM (kebinasaan atas kalian) maka jawablah; 'ALAIKA (juga atas kalian) ." Yahya berkata; "Malik ditanya tentang seseorang yang memberi salam kepada orang Yahudi atau Nasrani, apakah dia harus menarik ucapannya? dia menjawab, "Tidak perlu."


52. Hal-hal yang perlu dimengerti tentang salam
    🔹1515. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Abu Murrah mantan budak 'Aqil bin Abu Thalib, dari Abu Waqid Al Laitsi bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di masjid bersama orang-orang. Datanglah tiga orang, dua orang menuju ke Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan yang satu keluar. Ketika mereka berdua berdiri di majlis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka mengucapkan salam. Salah seorang dari mereka melihat ada tempat yang kosong di kumpulan orang lalu dia mendudukinya. Orang kedua duduk di belakang mereka, sedangkan yang ketiga mundur dan pergi. Setelah selesai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku kabarkan kepada kalian tentang tiga orang tadi; yang pertama dia telah berlindung kepada Allah, maka Allah pun melindunginya. Orang yang kedua, dia merasa malu, maka Allah pun malu darinya, sedangkan yang ketiga, dia berpaling maka Allah pun berpaling darinya."

    🔹1516. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik bahwa dia telah mendengar seorang laki-laki memberi salam kepada Umar bin Khattab, lalu ia menjawabnya. Kemudian Umar bertanya kepada lelaki tadi; "Bagaimana keadaanmu?" laki-laki itu menjawab; "Aku memuji Allah untuk (keberkahan) mu." Lalu Umar berkata; "Itu yang aku mau darimu."

    🔹1517. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa Thufail bin Ubay bin Ka'b mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah mendatangi Abdullah bin Umar lalu dia pergi ke pasar bersamanya. Thufail bin Ubay berkata; "Ketika kami pergi ke pasar, tidaklah Abdullah bin Umar melewati rakyat jelata, atau para penjual atau orang miskin atau siapa pun kecuali dia memberinya salam." Thufail berkata; "Pada suatu hari aku menemui Abdullah bin Umar, lalu dia mengajakku pergi ke pasar, aku bertanya kepadanya, "Apa yang engkau kerjakan di pasar padahal engkau tidak berhenti ke sebuah toko, atau menanyakan barang, tidak menawar sesuatu, atau duduk di tempat penjualan?" dia menjawab, "Aku katakan, "Duduklah di sini kita bicarakan sesuatu." lalu Abdullah bin Umar berkata kepadaku, "Wahai Abu Bathn (perut besar)! -karena ketika itu Thufail perutnya besar-, kita pergi ke pasar hanya untuk mengucapkan salam kepada siapapun yang kita temui'."

    🔹1518. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id berkata, "Seorang laki-laki mengucapkan salam kepada Abdullah bin Umar, dia katakan, "ASSAALAMU 'ALAIKA WA RAHMATULLAH WA BARAKAATUHU WALGHAADIYAATU WARRAA`IHAT (Semoga keselamatan, rahmat dan barakah Allah tercurah kepadamu, dan orang-orang yang pada pagi hari dan sorenya) ." Abdullah bin Umar kemudian menjawabnya; "WA'ALAIKA ALFAN (dan atas kamu seribu kali), " seakan-akan dia membenci hal itu.


53. Meminta ijin
    🔹1519. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Shafwan bin Sulaim dari Atha bin Yasar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya oleh seorang laki-laki, "Wahai Rasulullah, haruskah aku minta izin kepada ibuku (jika masuk ke kamarnya)?" beliau menjawab: "Ya." Laki-laki itu bertanya lagi, "Aku tinggal bersamanya dalam satu rumah?" Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mintalah izin kepadanya." Laki-laki itu bertanya lagi, "Aku juga sebagai pelayannya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Mintalah izin kepadanya, apakah engkau mau jika mendapatinya sedang telanjang! " Dia menjawab; "Tidak." Beliau bersabda: "Maka mintalah izin! "


54. Dari seorang tsiqah, dari Bukair bin Abdullah…
    🔹1520. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari lebih dari satu ulama mereka bahwa Abu Musa Al Asy'ari datang meminta izin kepada Umar bin Khattab, lalu ia mengucapkan salam hingga tiga kali, setelah itu ia kembali pulang. Umar bin Khattab mengutus seseorang untuk mengejarnya. Umar bertanya; "Kenapa kamu tidak masuk?" Abu Musa Al Asy'ari menjawab; "Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Minta izin itu tiga kali. Jika kamu diizinkan, masuklah. Jika tidak, maka pulanglah'! " Lalu Umar bin Khattab berkata; "Selain engkau siapa yang tahu tentang hadits ini? Jika engkau tidak mendatangkannya kepadaku, maka aku akan melakukan ini dan itu terhadapmu." Kemudian Abu Musa keluar hingga mendapatkan suatu majlis di dalam masjid yang disebut majlis Anshar. Dia berkata; "Aku telah mengabari Umar bin Khattab bahwa aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Minta izin itu tiga kali, jika engkau diizinkan maka masuklah, namun jika tidak maka pulanglah.' lalu Umar berkata; 'Kalau engkau tidak mendatangkan kepadaku siapa saja yang mengetahui hal ini, maka aku akan melakukan begini dan begitu. Maka jika salah seorang di antara kalian pernah mendengarnya, ikutlah denganku." Orang-orang lalu berkata kepada Abu Sa'id Al Khudri; "Ikutlah bersamanya! " ketika itu Abu Sa'id Al Khudri adalah orang yang termuda di antara mereka, maka ia pun pergi bersama Abu Musa dan memberi kesaksian kepada Umar bin Khattab. Kemudian Umar bin Khattab berkata kepada Abu Musa; "Aku tidak meragukanmu, hanya saja aku khawatir jika manusia membuat-buat ucapan (yang dinisbatkan) atas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."


55. Mendoakan saat bersin
    🔹1521. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika ada yang bersin, maka bertasymitlah. Jika bersin lagi maka bertasymitlah, lalu jika bersin lagi maka bertasymitlah. Jika masih bersin maka katakanlah; 'Kamu sedang sakit pilek'." Abdullah bin Abu Bakar berkata; "Aku tidak tahu apakah (mengatakannya) setelah yang ketiga atau keempat."

    🔹1522. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi' berkata, "Ketika Abdullah bin Umar bersin, lalu ada yang mendoakan kepadanya; "YARHAMUKALLAH (Semoga Allah merahmatimu) " Maka ia membalas; "YARHAMUNA ALLAHU WA IYYAKUM WA YAGHFIRU LANA WA LAKUM (Semoga Allah merahmatiku dan kalian dan mengampuni dosaku dan kalian) ."


56. Gambar dan patung (arca)
    🔹1523. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa Rafi' bin Ishaq mantan budak Asy Syifa', mengabarkan kepadanya, ia berkata, "Aku masuk ke rumah Abu Sa'id Al Khudri bersama Abdullah bin Abu Thalhah untuk menjenguknya." Maka Abu Sa'id berkata kepada kami; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan kepadaku bahwa para Malaikat tidak akan masuk rumah yang ada patung, atau gambar di dalamnya." Ishaq ragu yang mana di antara keduanya yang dikatakan Abu Sa'id."

    🔹1524. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abu Nadlr dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud bahwa dia hendak menemui Abu Thalhah Al Anshari untuk menjenguknya. Abu An Nadlr berkata; "Kemudian dia mendapati Sahl bin Hunaif sudah ada di sampingnya. Abu Thalhah lalu memanggil seseorang untuk melepas tikar yang ada di bawahnya. Sahl bin Hunaif bertanya; "Kenapa engkau menariknya?" dia menjawab; "Karena ada gambar di dalamnya, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda sebagaimana yang engkau tahu." Lalu Sahl berkata: "Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kecuali yang tertulis dalam kain." Dia berkata: "Benar, tapi ini lebih menenangkan jiwaku."

    🔹1525. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi' dari Al Qasim bin Muhammad dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya ia telah membeli numruqah yang ada gambarnya. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya, beliau berdiri di depan pintu dan tidak masuk ke dalam rumah. Aisyah melihat pada wajah beliau ada rona kebencian, maka dia bertanya; "Wahai Rasulullah, aku bertaubat kepada Allah dan Rasul-Nya, dosa apa yang telah aku perbuat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada apa dengan bantal ini?" Dia menjawab; "Aku telah membelinya agar anda duduk dengannya atau anda jadikan sebagai bantal." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang menggambar gambar ini akan disiksa pada Hari Kiamat. Dikatakan kepada mereka; 'Hidupkan yang telah kalian buat, ' kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang ada gambarnya."


57. Makan biawak
    🔹1526. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah dari Sulaiman bin Yasar berkata "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasuki rumah Maimunah binti Al Haris, ternyata di dalamnya ada beberapa biawak dengan telurnya. Beliau saat itu bersama Abdullah bin Abbas dan Khalid bin Walid. Beliau bertanya: "Dari mana ini?" Maimunah menjawab, "Saudariku, Hudzailah binti Al Harits menghadiahkannya kepadaku." Beliau berkata kepada Abdullah bin Abbas dan Khalid bin Walid: "Kalian berdua, makanlah." Mereka bertanya; "Kenapa anda tidak memakannya, Wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: "Sesungguhnya telah hadir hidangan dari Allah." Maimunah bertanya; "Apakah anda mau kami hidangkan susu?" Beliau menjawab: "Ya." Dan ketika beliau akan meminum susu tersebut beliau bertanya: "Dari mana ini?" Maimunah menjawab; "Saudariku, Hudzailah menghadiahkan kepadaku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Apa pendapatmu tentang budak wanitamu yang engkau pernah minta agar aku membebaskannya? Berikan (kembalikan) kepada saudarimu dan sambunglah silaturrahim agar dia yang merawatnya karena itu lebih baik untukmu'."

    🔹1527. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif dari Abdullah bin Abbas dari Khalid bin Walid bin Al Mughirah bahwa dia bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasuki rumah Maimunah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian dihidangkan daging biawak yang telah dipanggang, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengulurkan tangannya untuk mengambilnya, tetapi para wanita yang ada di sana berkata; "Beritahu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang apa yang hendak beliau makan! " Maka dikatakan kepada beliau; "Itu adalah daging biawak, Wahai Rasulullah." Maka beliau pun mengangkat kembali tangannya. Khalid bin Walid bertanya; "Apakah itu haram, Wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Tidak, hanya saja daging ini tidak ada di daerahku, maka aku merasa jijik." Khalid berkata; "Aku lalu memotong dan memakannya, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat."

    🔹1528. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar bahwa ada seorang lelaki memanggil Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Wahai Rasulullah apa pendapat anda tentang daging biawak?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Aku tidak memakannya dan tidak mengharamkannya."


58. Masalah anjing
    🔹1529. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Yazid bin Hushaifah bahwa As Sa`ib bin Yazid ia mengabarkan telah mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar Sufyan bin Abu Zuhair -dia adalah seorang laki-laki sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, berasal dari Azdi Syanuah, dia menceritakan hadits kepada orang-orang di depan pintu masjid- ia mengatakan "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa memelihara anjing yang tidak digunakan untuk menjaga tanaman ataupun ternak, maka akan berkurang amalnya setiap hari satu qirath." As Sa`ib bin Yazid bertanya; "Apakah engkau mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Dia menjawab; "Ya, demi Rabb masjid ini."

    🔹1530. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing yang terlatih atau anjing untuk menjaga ternak, maka akan berkurang amalannya setiap hari dua qirath."

    🔹1531. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh anjing."


59. Seluk beluk masalah kambing
    🔹1532. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pangkal kekufuran dari arah timur, sedangkan kesombongan dan keangkuhan terdapat pada pemilik kuda dan unta. Adapun al fadad itu terdapat pada orang badui dan ketenangan terdapat pada pemilik kambing."

    🔹1533. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah dari Bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hampir-hampir harta yang paling baik bagi seorang muslim adalah kambing; dengan kambing itu dia menyusuri puncak-pundak gunung dan tempat-tempat turunnya hujan, menyelamatkan agamanya dari berbagai fitnah."

    🔹1534. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah seseorang memerah susu ternak orang lain tanpa izin pemiliknya. Apakah kalian suka jika kamarnya didatangi, lalu lemari penyimpanannya dihancurkan dan makanannya dipindahkan? Hanyasanya kantung susu hewan ternak itulah yang menjadi tempat penyimpanan makanan mereka, maka janganlah seseorang memerah susu ternak orang lain tanpa izinnya."


60. Tikus jatuh ke dalam minyak dan lebih mendahulukan makan sebelum shalat
    🔹1535. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Nafi' bahwa ketika makan malam Ibnu Umar telah disiapkan, ia kemudian mendengar bacaan imam (shalat), sementara ia masih berada di rumahnya. Maka dia tidak mempercepat makannya sampai dia menyelesaikannya."

    🔹1536. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud dari Abdullah bin Abbas dari Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang tikus yang jatuh ke dalam minyak samin. Maka beliau menjawab: "Ambillah (tikusnya), dan buanglah yang ada di sekelilingnya."

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam