47. Memuliakan Nama-nama Allah Dan Mengganti Nama Untuk Tujuan Ini
📚 Kitab Tauhid
Diriwayatkan dari Abu Syuraih bahwa ia dulu diberi kunyah (sebutan, nama panggilan) “Abul Hakam”, Maka Nabi saw bersabda kepadanya:
“Allah swt adalah Al Hakam, dan hanya kepada-Nya segala permasalahan dimintakan keputusan hukumnya”, kemudian ia berkata kepada Nabi saw: “Sesungguhnya kaumku apabila berselisih pendapat dalam suatu masalah mereka mendatangiku, lalu aku memberikan keputusan hukum di antara mereka, dan kedua belah pihak pun sama-sama menerimanya”, maka Nabi bersabda: “Alangkah baiknya hal ini, apakah kamu punya anak?” Aku menjawab: “Syuraih, Muslim dan Abdullah”, Nabi bertanya: “siapa yang tertua di antara mereka? “Syuraih” jawabku, Nabi bersabda: “kalau demikian kamu Abu Syuraih”. (HR. Abu Daud dan ahli hadits lainnya).
Kandungan bab ini:
- 1. Wajib memuliakan Nama dan Sifat Allah [dan
dilarang menggunakan nama atau kunyah yang
ma’nanya sejajar dengan nama Allah] walaupun
tidak bermaksud demikian.
2. Dianjurkan mengganti nama yang kurang baik untuk memuliakan Nama Allah.
3. Memilih nama anak yang tertua untuk kunyah (nama panggilan).
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan