Langkah 24. Menjadikannya Dai Kecil



๐Ÿ“š Buku 30 Langkah Mendidik Anak Agar Mengamalkan Ajaran Agama



Sugestikan pada diri anak jalan dakwah kepada Allah - azzawajalla-. Agar anak kita menjadi dai kecil yang akan memancarkan cahaya dan penerangan. Kenapa tidak, banyak contoh dalam terbitnya fajar Islam kisah anak-anak kecil yang memiliki kontribusi cemerlang dalam berdakwah kepada Allah. Berikut fajar cemerlang itu:

Contoh Praktis Dan Permisalan Dai Kecil

Ketika kaum Anshar tiba di Madinah setelah hijrahnya Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- dan Islam bangkit di sana. Sisa-sisa pelaku kesyirikan masih ada di Madinah, di antaranya Amr Ibn al-Jamuh. Adapun putranya, Mua'dz merupakan salah seorang yang turut dalam bait 'aqobah dan membaiat Rasulullah.

Amr Ibn al-Jamuh adalah tokoh dari Bani Salamah dan termasuk pembesar mereka. Di rumahnya ada berhala dari kayu yang disebut dengan Manah, sebagaimana yang juga dilakukan para pembesar-pembesar lainnya. Berhala itu mereka jadikan sebagai tuhan dan disucikan.

Ketika beberapa pemuda dari Bani Salamah memeluk Islam; seperti Mu'adz Ibn Jabal, Mu'adz putra Amr Ibn Jamuh beserta beberapa pemuda lain yang turut dalam bait 'Aqobah, tatkala malam tiba mereka mengambil berhala milik Amr dan memindahkannya ke parit Bani Salamah, tempat orang-orang membuang hajat yang penuh dengan tinja, dengan membenamkan wajah berhala itu.

Ketika pagi hari Amr terkejut dan berkata: "Celaka! Siapa yang telah menculik tuhan kita tadi malam!?"

Dia pun mencari-cari berhalanya. Ketika didapatkannya, dicucinya berhala itu dan diberinya wangi-wangian seraya berkata: "Demi Allah. Seandainya aku tahu siapa yang telah melakukannya kepadamu akan aku ganjar dia atas perbuatannya."

Ketika hari gelap dan Amr telah tertidur, pemuda-pemuda itu melakukan lagi hal serupa seperti yang mereka lakukan sebelumnya terhadap berhala milik Amr. Hal itu terjadi berulang-ulang, hingga suatu kali diambilnya lagi berhalanya dari tempat pembuangan, dimandikan dan diberi wewangian. Kemudian diambilnya pedang miliknya dan digantungkan pada berhala itu seraya berkata: "Demi Allah, sungguh aku tidak tahu siapa yang telah memperlakukanmu sedemikian seperti yang kau tahu. Jika pada dirimu ada kebaikan, maka belalah dirimu sendiri, ini aku sertakan pedang bersamamu.”

Ketika malam dan Amr telah tertidur, anak-anak muda itu kembali beraksi, mengambil pedang yang tergantung di leher berhala, mengikat berhala dengan tali bersama bangkai anjing dan melemparkannya ke parit Bani Salamah yang berisi tinja manusia.

Pagi harinya Amr Ibn al-Jamรปh kembali tidak mendapati berhalanya pada tempatnya. Dia pun kembali mencari hingga mendapatinya tersungkur di parit terikat bersama bangkai anjing. Melihat hal itu dan menyadari akan kebodohannya serta berdiskusi dengan kaum muslimin dari kaumnya, dia pun akhirnya memeluk Islam, mengikrarkan keislamannya dan bersungguh-sungguh dalam keislamannya.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam