Langkah 7. Semangati Anak Dan Senantiasa Memotivasinya
📚 Buku 30 Langkah Mendidik Anak Agar Mengamalkan Ajaran Agama
Pada fase pertama anak –secara khusus- suka dengan
ungkapan pujian dan sanjungan. Ini memiliki pengaruh yang
menakjubkan dalam jiwa anak. Dapat menjadi pendorong
untuk menguasai banyak hal. Demikianlah teladan
Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- dalam mendidik
para sahabatnya memaknai agama ini.
Kisah Yang Menunjukkan Pentingnya Motivasi Dan Dorongan Untuk Maju
1. Rasulullah mendatangi para sahabatnya dan memotivasi mereka agar siap menghadapi peperangan. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam berkata:
“Demi yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari kalian berperang pada hari ini, sedang dia berperang dengan sabar, mengharap pahala, menyongsong dan tidak melarikan diri, melainkan Allah masukan dia ke surga.”
Umair Ibn al-Hammam, saudara Bani Salamah berkata, "Ketika itu di tangannya ada beberapa butir kurma yang sedang ia makan. Dia berujar:
“Bakhin, bakhin. Tidak ada batas antara aku dan surga selain hingga mereka dapat membunuhku.” Dia pun membuang sisa kurma yang ada di tangannya dan mengambil pedangnya lalu memerangi musuh hingga terbunuh -rahimahullah-.(Al-Bidayah wa an-Nihayah)
2. Al-Khansa berkata kepada 4 putranya sebelum peristiwa perang Qodisiah:
“Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia. Sungguh kalian adalah saudara kandung sebapak dan seibu. Silsilah keturunan kalian tidak terkontaminasi oleh zina dan tidak tercampur. Ketahuilah bahwa negeri akhirat lebih baik dari negeri yang fana. Bersabar, berhati-hati dan bertakwalah, semoga kalian beruntung. Jika kalian lihat peperangan telah menyingsing, api perang telah berkecamuk, masuklah ke dalam hawa panasnya dan bersabarlah menghadapinya, beruntunglah dengan hasilnya serta kemuliaan di negeri yang kekal abadi."
Ketika perang telah memamerkan taringnya, mereka pun langsung menceburkan diri ke dalamnya. Seperti dugaan sang ibu, gugurlah putra-putranya satu demi satu. Ketika sampai berita kematian seluruh putranya, sang ibu tidak berkata lebih dari:
“Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan syahidnya putra-putraku. Aku berharap kepada Allah, menyatukanku bersama mereka di negeri yang kekal dengan kasih sayang-Nya."
Bagikan ini :
Kisah Yang Menunjukkan Pentingnya Motivasi Dan Dorongan Untuk Maju
1. Rasulullah mendatangi para sahabatnya dan memotivasi mereka agar siap menghadapi peperangan. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam berkata:
“Demi yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari kalian berperang pada hari ini, sedang dia berperang dengan sabar, mengharap pahala, menyongsong dan tidak melarikan diri, melainkan Allah masukan dia ke surga.”
Umair Ibn al-Hammam, saudara Bani Salamah berkata, "Ketika itu di tangannya ada beberapa butir kurma yang sedang ia makan. Dia berujar:
“Bakhin, bakhin. Tidak ada batas antara aku dan surga selain hingga mereka dapat membunuhku.” Dia pun membuang sisa kurma yang ada di tangannya dan mengambil pedangnya lalu memerangi musuh hingga terbunuh -rahimahullah-.(Al-Bidayah wa an-Nihayah)
2. Al-Khansa berkata kepada 4 putranya sebelum peristiwa perang Qodisiah:
“Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia. Sungguh kalian adalah saudara kandung sebapak dan seibu. Silsilah keturunan kalian tidak terkontaminasi oleh zina dan tidak tercampur. Ketahuilah bahwa negeri akhirat lebih baik dari negeri yang fana. Bersabar, berhati-hati dan bertakwalah, semoga kalian beruntung. Jika kalian lihat peperangan telah menyingsing, api perang telah berkecamuk, masuklah ke dalam hawa panasnya dan bersabarlah menghadapinya, beruntunglah dengan hasilnya serta kemuliaan di negeri yang kekal abadi."
Ketika perang telah memamerkan taringnya, mereka pun langsung menceburkan diri ke dalamnya. Seperti dugaan sang ibu, gugurlah putra-putranya satu demi satu. Ketika sampai berita kematian seluruh putranya, sang ibu tidak berkata lebih dari:
“Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan syahidnya putra-putraku. Aku berharap kepada Allah, menyatukanku bersama mereka di negeri yang kekal dengan kasih sayang-Nya."
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan