77. Menyebarkan Salam Bererti Menebar Cinta Kasih
📚 Terjemah Kitab At-thariq Ilal Quluub (Perjalanan Ke Hati)
Dari Abu Darda' ra. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Pada hari
kiamat nanti Allah akan mem-bangkitkan beberapa kaum; di wajah mereka
terdapat cahaya; mereka berada di atas mimbar-mimbar yang ter-buat dari
permata. Orangorang in kepadanya, padahal mereka bukan para nabi dan
bukan pula syuhada."
Abu Darda' berkata, "Seorang Arab Badui tiba-tiba ber-lutut dan berkata,
'Wahai Rasulullah, sebutkan sifat-sifat mereka kepada kami sehingga kami
dapat mengenali mereka.' Rasulullah saw. bersabda, 'Mereka adalah
orang-orang yang saling mencintai karena Allah, dari kabilah dan negara
yang berbeda-beda, berkumpul untuk melakukan dzikrullah.'" (HR. Thabrani
dengan sanad Hasan)
Seorang muslim yang mempunyai dasar hati yang bersih ketika membaca
hadits ini, dengan kehalusan perasaan dan kesadaran hati nurani, tentu
takjub dengan anugerah ilahiah itu. Suatu anugerah yang hanya diberikan
Allah kepada orang-orang tertentu; bukan para nabi dan bukan pula para
syuhada, namun orang lain ingin sekali menjadi seperti mereka karena
kedudukannya di sisi Allah swt. Sifat-sifat mulia yang dapat mengangkat
derajat pemiliknya ini mampu menggerakkan perasaan seorang Badui, hingga
la bertanya kepada Rasulullah saw. agar lebih mengenal mereka, tertarik,
lalu mencintai mereka. Juga agar ia dapat membantu mereka dalam
menegakkan kebenaran. Rasulullah saw. menjelaskan, "Mereka adalah
orang-orang yang saling mencintai karena Allah, dari kabilah dan negara
yang berbeda-beda, berkumpul untuk melakukan dzikrullah." Rasulullah
saw. telah memudahkan jalan untuk mereka, agar hati dapat bertemu dengan
hati, ruh saling berpelukan, nurani terpaut dengan nurani, dan perasaan
pun menjadi dinamis.
Inilah cara dakwah yang cerdas, yang dapat menjadikan hati orang-orang
beriman berdebar-debar karena rindu dan ingin bertemu dengan
saudara-saudara mereka tercinta. Alangkah agungnya perkataan orang Badui
itu, "Wahai Rasulullah, sebutkan sifat-sifat mereka kepada kami sehingga
kami dapat mengenali mereka."
Setiap kali Rasulullah saw. menjelaskan sifat-sifat mereka yang luhur
dan akhlaknya yang tinggi, setiap kali pula kerinduan itu bertambah,
sebagaimana dikata-kan dalam sebuah hadits.
"Ruh adalah satu pasukan
yang solid: yang saling mengenal akan saling terikat, yang saling
mengingkari akan bercerai-berai."
Da'i yang terbimbing dengan pertolongan Allah senantiasa mendukung
berbagai kebaikan, keutamaan, dan akhlak mulia, baik yang ada pada
saudaranya sendiri maupun pada yang lain, sehingga ia sendiri menjadi
penganjur dan penyeru kepadanya. Selain itu, ia gemar menyebutkan
berbagai perilaku mulia yang sementara tersembunyi pada diri orang lain.
Dengan itulah ia menjadi mediator yang mengantarkannya ke hati mereka.
Syair menuturkan:
Saya mencintainya
sebelum melihat
Kerana indahnya sifat
yang disebut
Seperti syurga yang
dicinta
Kerana keindahannya,
meski belum diindra
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan