93. Mutiara Kata



๐Ÿ“š Terjemah Kitab At-thariq Ilal Quluub (Perjalanan Ke Hati)





๐Ÿ”นHal terburuk yang terjadi pada diri da'i adalah: "Jika batinnya bertentangan dengan lahirnya, dan apabila ia gelabah dalam berfatwa tanpa dasar ilmu syar'i."

๐Ÿ”นDa'i yang terbimbing adalah yang menyampaikan kalimat pada tempatnya, berkesan, efektif, dan bermanfaat. Kerana kata adalah dakwah, maka tingkat kesedaran dan kehati-hatian berbanding lurus dengan efektiviti menyentuh dan mengetuk hati, hingga audiensi pun menyambutnya.

๐Ÿ”นAib seseorang yang melakukan dakwah fardiyah adalah ketidak mampuannya untuk terlalu lama bersabar meraih hati yang Allah kurniakan kepadanya! Yang demikian itu kerana seorang da'i tak akan ber-hasil jika tidak memantapkan keyakinan dalam fikiran dan fitrahnya bahawa dakwah adalah salah satu sunnatullah yang memerlukan santapan dan ditumbuh kembangkan oleh karakteristik manusia secara pelan dan ber-tahap, hingga mampu menyerap karakteristik itu dengan tenang, dan tumbuh secara alami.

๐Ÿ”นRisalah-risalah kenabian selama ini tak pernah berhasil membentuk pendukung dari kebanyakan orang mukmin, kecuali jika jiwa manusia menjadi sasaran kerja dan fokus aktivitinya.


Kerana itulah maka ajaran-ajarannya bukan sekadar kulit yang menempel pada gebyar kehidupan yang bergerak. Atas dasar itulah, sehingga perbaikan jiwa menjadi tiang utama agar kebaikan dapat mengalahkan keburukan. "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (Ar-Ra'd: 11)

๐Ÿ”นKepuasan hati dan akal berjalan seiring dan bersamaan. Demikian pula sekelumit perhatian pada hati nurani, nilai-nilai harga diri, kecenderungan psikologis, dan harapan-harapan masa depannya dapat memantapkan hati dan menenangkan jiwa.

๐Ÿ”นNabi Muhammad saw. bersabda, “Bersikap ramah dan bersahabatlah dengan sesama manusia, pelan-pelan, dan jangan serang mereka secara mendadak dalam mendakwahi mereka! Jika semua yang ada di atas bumi ini,— baik itu penduduk kota atau desa, yang sudah menetap mahu pun yang masih berpindah-pindah— kalian bawa kepada saya sebagai muslim, itu lebih saya cintai daripada kalian memboyong anak-anak dan kaum wanita mereka kepada saya (sebagai rampasan perang) dan kalian bunuh kaum laki-lakinya!" (Muttafaqun 'Alaih, diriwayatkan juga oleh Imam Al-Bukhari, Imam Muslim, dan Abu Daud dalam kitab Jihad)

๐Ÿ”นRasulullah saw. bersabda, "Setiap kebaikan adalah sedekah, dan termasuk kebaikan itu adalah jika engkau menemui saudaramu dengan wajah berseri-seri, dan jika engkau menuangkan air dari timbamu kepada bejana milik saudaramu." (HR. At-Tarmidzi)

๐Ÿ”นAllah swt berfirman, "Berkata (yang lain lagi), 'Tuhanmu lebih mengetahui berapa lamanya kalian berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antaramu untuk pergi ke kota dengan membawa wang perakmu ini, dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorang pun.'" (Al- Kahfi: 19)

๐Ÿ”นSesungguhnya pemuda kita sedang mengalami kekalahan mental! Mereka perlu pembangkit rohani yang dapat melepaskan kegelisahan hidup dan kekhawatiran masa depan dari pundaknya hingga dapat bangkit kembali, penuh semangat menuju cahaya fajar dan terbitnya matahari, mengibarkan bendera kebenaran, kekuatan, dan kemerdekaan.

๐Ÿ”นBanyak da'i yang mengatakan bahawa umat Islam adalah: Umat yang hanya pandai berbicara Umat yang bersenda gurau Umat yang kebingungan Umat yang utopis, dan seterusnya Bila ia seorang da'i, maka di manakah posisinya di antara komentar-komentar tersebut? Di mana pula posisinya dalam amal nyata dan harapan?

๐Ÿ”นPara pemuda mengisi kekosongan ruhaninya dengan hal-hal yang menghancurkan ruhaninya sendiri! Kerana mereka beralih kepada kesia-siaan dan hiburan, berbagai hal yang rendah dan murahan, pergaulan bebas, atau minuman keras. Orang memandang pada al-akh yang komitmen dengan penuh penghormatan, kerana minimal ia juga menghormati dan tidak mengganggu mereka, bahkan terkadang memberikan pelayanan kepada mereka di saat-saat sulit.

๐Ÿ”นSeluruh dakwah berpijak pada tiga tiang:

• Manhaj (konsep dan sistem) yang sempurna. Cirinya adalah jelas, menyeluruh, dan berpengaruh.

• Keprajuritan yang sempurna. Cirinya adalah keimanan, kecintaan, dan rela berkorban.

• Kepemimpinan yang sempurna. Ciriya adalah keikhlasan, kapabiliti, dan kebulatan tekad. {Hasan Al- Banna}

๐Ÿ”นDi kalangan sebahagian pengikut berbagai jamaah islamiah kadang terjadi cercaan terhadap sebahagian ulama dan para pemimpinnya. Mereka melontarkan berbagai tuduhan tanpa didasari bukti yang meyakinkan, bahkan kebanyakan hanya didasarkan prasangka dan dorongan fanatisme golongan, fatwa, atau bahkan kepartian, atau kerana ketidakfahaman mereka terhadap selok-belok realiti sejarah yang terjadi pada mereka yang mulia itu. Jika kita dengan kelemahan dan keterbatasan yang kita sandang ini memfitnah, mencela, dan berlaku tidak sopan terhadap mereka, lalu kalau demikian masih adakah kiranya pemimpin dan ulama Islam?

๐Ÿ”นBila anda hendak mengajak seorang muslim untuk ikut serta dalam kegiatan atau aktiviti islamik apa saja, meski hanya berupa aktiviti khidami (pelayanan) tentu Anda akan terkejut dengan jawabannya, "Wahai bapa saudara, saya bukan da'i!" Upaya mengelak seperti ini sering terjadi pada kebanyakan mereka. Pernyataan semacam itu sangat mengganggu pikiran saya hingga akhirnya saya menyedari bahawa mereka yang mengatakan, "saya bukan            da'i," dan sejenisnya kepada para da'i memang pantas dimaklumi. Mereka memang belum mengenal dakwah yang membangkitkan kesedaran dan kehidupan pada diri mereka, dakwah yang mampu mendorong mereka untuk beramal dan berjihad. Perbezaan antara kita dengan mereka adalah "kita mengenal dakwah" sedang mereka "belum mengenal dakwah".

๐Ÿ”นSaya memanfaatkan kesempatan pertemuan dengan orang yang ingin ku kenal, maka saya pun menemuinya dengan senyum sambil berkata, "Apakah saudara yang mulia berasal dari kota Rasyid?" Dia menjawab, "Bukan, saya dari Iskandaria." Saya menyambung pembicaraan, "Maksud Anda, Rasyid adalah daerah yang terasing?" Sambil tersenyum ia menjawab, "Saya tidak bermaksud demikian." Saya berkata kepadanya, "Alangkah indahnya kalau Anda berkata, 'Saya sangat berbahagia andai saya berasal dari Rasyid, tetapi sayang saya dilahirkan di Iskandaria.'" Setelah itu barulah saya memasuki pembicaraan yang tepat bersamanya.

๐Ÿ”นDakwah kepada Allah itu seni yang amat tinggi, diilhami oleh aqidah dan diperbaharui oleh indra yang peka, bersih, dan terdidik, diperjelas dengan keterampilan berimprovisasi dan dibalut dengan jiwa yang ramah dan berseri.

๐Ÿ”นSebahagian khatib Jum'at lupa diri dengan memanjangkan khutbah, mengulang-ulang makna dan memperbanyak pembahasan dalam berbagai aspek. Di atas mereka ada kipas angin, mereka tidak merasa bahawa di luar masjid terdapat sekelompok jamaah yang terbakar oleh sinar matahari. Setelah solat selesai, seorang manusia bongkok yang tak mengenal baca tulis menemuinya dan berkata, "Wahai Syaikh, khutbah Anda terlalu panjang, Anda memang kuat, tetapi firman Allah menjadi susah difahami."

๐Ÿ”นDakwah kepada orang-orang tua adalah dengan mengingatkan akan syurga dan neraka, sebab perasaan mereka terpusat pada akhir kehidupan dan setelahnya. Sedang dakwah kepada para pemuda hendaknya ditam-bah dengan pembahasan aqidah, sejarah, dan penjelasan tentang rambu-rambu Islam yang syamil yang dapat menumbuhkan harapan masa depan dan memberi motivasi akan kehidupan yang bahagia dan sejahtera.

๐Ÿ”นKebanyakan putera-putera Shahwab Islamiyah (kebangkitan Islam) hidup manja, lebih mengutamakan aktiviti dakwah di kelas-kelas, dan membatasi amal islami pada studi-studi, halaqah-halaqah, dan seminar-seminar dengan biaya besar. Mereka terbiasa dengan konsep pendidikan Kahfi yang memproduk seseorang menjadi warga negara yang baik, tetapi pasif, tidak bergerak dan berkreasi kecuali kalau ada instruksi. Ini adalah bentuk penyimpangan yang jelas dalam aplikasi konsep tarbiyah islamiah kita.

(Ustadz Abu Jarrah Sulthoni, Al-Jazair)

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam