69. Pengunjung Masjid
📚 Terjemah Kitab At-thariq Ilal Quluub (Perjalanan Ke Hati)
Ikhwan yang sering berkumpul di masjid terkadang kurang memperhatikan
orang-orang yang datang untuk melaksanakan shalat. Mereka mengira bahwa
hal ini menyalahi kebiasaan kampung setempat, maka mereka pun tidak
menyambut hangat kehadiran orang-orang itu dan tidak pula mengucapkan
salam kepada mereka. Boleh jadi tidak mengucapkan salam merupakan
tradisi penduduk kampung, kerana jumlah mereka sedikit dan sudah saling
mengenal. Namun di kota-kota besar jumlah orang yang melakukan shalat
amat banyak. Dengan sikap seperti ini para pemuda telah menyia-nyiakan
kesempatan untuk berkenalan, khususnya di masjid. Bukankah kita telah
belajar agar memberi salam kepada siapa pun, baik yang kita kenal maupun
tidak.
Para imam masjid dan orang-orang yang mengurus masjid, terutama para
aktivis dakwah, hendaknya gemar berkenalan dan menarik simpati,
khususnya ketika di masjid. Shalat berjamaah di masjid mendapatkan
pahala dua puluh tujuh kali lipat dibandmg shalat sendirian. Demikian
itu agar di antara kaum muslimin terjalin saling mengenal.
Sebagian pemuda, ketika mendapat nikmat hidayah dari Allah lalu pergi ke
masjid untuk pertama kalinya, merasa terasing. Perasaan itu semakin
bertambah bila sebagian jamaah menatapnya dengan dingm dan masa bodoh.
Seharusnya mereka menyambutnya dengan perasaan senang, mesra, dan
bersen-sen, hingga ia segera menyatu dengan mereka dengan penuh
ketulusan hati.
Beberapa tahun yang lalu, pernah seorang pengurus masjid mengusir
anakanak ketika memasuki masjid. Ia menyangka bahwa anak-anak itu hanya
akan mengganggu orang yang sedang melakukan shalat dengan kegaduhan dan
teriakan-teriakan suaranya. Orang yang mengusir anak-anak dari masjid
itu lupa bahwa masjid adalah satu-satunya tempat untuk mencetak generasi
harapan masa depan dengan aqidah yang benar, ibadah yang lurus, akhlak
yang mulia, kejantanan, dan kebera-nian. Seharusnya mereka menyambut
anak-anak itu dan mengarahkannya dengan baik. Boleh jadi Allah swt.
menjadikan sebagian dari mereka kekayaan bagi Islam.
"Sesungguhnya bila Allah
memberi hidayab kepada seseorang karena Anda maka itu lebih baik bagi
Anda daripada unta merah."
Salah seorang akh berkata kepadaku, "Ketika saya masih belajar di
sekolah dasar dulu, saya sempat mengira bahwa orang yang masuk masjid
harus membeli tiket terlebih dahulu."
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan