92. Penutup
📚 Terjemah Kitab At-thariq Ilal Quluub (Perjalanan Ke Hati)
Saudaraku,
Saya tidak tahu perasaan apa yang bergelayut di dalam hatimu setelah
engkau membaca tulisan ini, kerana titik berat pembahasan pada tulisan
ini ditujukan pada hati dan perasaan.
Kaedah dakwah seperti ini sangat mungkin tidak disukai oleh da'i-da'i
yang ingin cepat-cepat memetik buah dari dakwah mereka. Padahal kalau
benar-benar mahu memperhatikan, maka akan dijumpai bahwa semua gerak
kehidupan ini harus dijalani dengan sabar dan bijaksana, baik itu yang
berkaitan dengan perniagaan atau belajar mengajar. Jika demikian,
mengapa kita melupakan
sunnatullah
itu tatkala mengembang tugas dakwah?
Rasulullah saw. bersabda,
"Sesungguhnya agama ini
kukuh, maka bimbinglah orang lain ke dalamnya dengan lembut.
Sesungguhnya kuda yang terus menerus dicambuk, ia tak akan sampai pada
tujuan dan ia sendiri akan mati."
Pedagang yang berjaya adalah pedagang yang dapat menghasilkan satu
qirsy
dalam setiap harinya, dan seorang da'i yang berjaya adalah da'i yang
dapat mendakwahi satu orang setiap harinya.
Seandainya yang mahu mengembang risalah dakwah ini berjumlah ribuan
orang, lalu mereka berjuang dengan gigih tanpa rasa putus asa, dapat
kita bayangkan betapa banyak orang yang akan merasakan manisnya dakwah
ini dan semakin banyak kaum muslimin yang benar-benar memahami ajaran
agama. Allah berfirman,
"Wahai Yahya, ambillah Al-Kitab
(Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah
selagi ia masib kanak-kanak."
(Maryam: 12)
Kekuatan yang saya maksud bukanlah kekuatan materi atau jasmaniah semata,
tetapi lebih dari itu, yaitu kekuatan aqidah, iman, dan kehendak dalam
mencapai sebuah tujuan. Kekuatan inilah yang dapat mengusir
keragu-raguan dan dapat memantapkan langkah.
Ketika saya mengajak Anda untuk menerapkan kaedah dakwah ini, bukan
bererti Anda akan dapat menghimpun banyak orang pada cara berpikir yang
sama persis dengan cara berpikir Anda, kerana perbedaan pen-dapat dalam
masalah khilafiyah dan
furu'iyab
diperboleh-kan oleh agama. Yang kami kehendaki adalah bersatu-nya tujuan.
Allah berfirman,
"Sesungguhnya
orang-orang yang beriman adalah bersaudara, maka damaikanlah ia antara
saudaramu."
(Al-Hujurat: 10)
Berdakwah adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah. Allah berfirman,
"Serulah manusia)
kejalan Rabbmu dengan hikmah dan mahu'izhah hasanah dan bantahlah mereka
dengan ban-tahan yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapatpetunjuk."
(An-Nahl: 125)
Saya yakin bahwa masih banyak orang yang belum mengenal dakwah ini dan
kita juga mengetahui bahwa ajaran-ajaran sesat tersebar di mana-mana,
maka orang-orang itu akan mengikuti yang lebih dahulu datang kepada
mereka. Sungguh benarlah apa yang telah disabdakan Rasulullah saw., "Ukasyah
telah mendahuluimu." Kita pun tidak lupa bahwa tujuan kita adalah
menyelamatkan para pemuda muslim dari kesesatan yang menyebar di
negara-negara Islam. Mereka sesatkan pemuda-pemuda muslim dengan segala
macam kaedah yang menipu, dengan khamr, harta, dan wanita.
Menyelamatkan mereka adalah wajib, seperti wajibnya solat lima waktu.
Allah berfirman,
"Maka apakah orang yang
berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk
ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?"
(Al- Mulk: 22)
Saudaraku,
Sekelompok umat tidak akan tumbuh dari pribadi-pribadi yang rosak, dan
sebuah pemerintahan tidak akan tegak kecuali ditopeng oleh orang-orang
yang beriman. Meski di muka bumi ini banyak orang yang menyebarkan
kesesatan dan kerosakan, tetapi kaedah dakwah ini akan dapat membungkam
teriakan mereka dan menghancurkan angan-angan mereka.
Kaedah ini tidak akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbuat
sewenang-wenang dan menuduh para da'i muslim sebagai penyebar fitnah dan
kerosakan. Allah berfirman,
"Bekerjalah kalian, maka
Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihatpekerjaan
kalian itu dan kalian akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha
Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kalian apa yang telah kalian kerjakan."
(At-Taubah: 105)
Shalawat, salam, dan keberkahan mudah-mudahan tetap tercurah kepada
teladan mulia kita, Nabi Muhammad, kepada keluarga, sahabat, dan para
pengemban risalah dakwahnya.
Wallahu a'lam
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan