53. Sambutan dan Kesannya
📚 Terjemah Kitab At-thariq Ilal Quluub (Perjalanan Ke Hati)
Pada tahun 1946 setelah Perang Dunia kedua dan selesai pengerahan massa
guna menuntut hak kebebasan, datanglah utusan dari Khortum yang dipimpin
oleh Ustadz Isma'il Al-Azhari, Ketua Partai Al-Wihdah. Utusan ini hendak
bertemu Isma'il Basya Shidqi, Perdana Menteri Mesir, dalam rangka
membicarakan penyerahan Mesir dari tangan Inggeris.
Ustadz Isma'il Al-Azhari mengatakan dalam makalahnya tentang delegasi
Sudan yang mewakili parti-parti politik. Delegasi yang beliau bawa ke
Kairo ini untuk mempengaruhi jalannya serah terima dari tangan Inggeris
kepada Mesir, dan juga untuk menyampaikan suara bangsa Sudan berkaitan
dengan keamanan penduduknya.
Beliau mengatakan, "Rakyat mulai berduyun-duyun menuju stesyen kereta
api Khortum sejak pagi buta, sehingga menjadi lautan manusia yang
mengkha-watirkan. Hal ini sebagai ungkapan keterikatan bangsa kami
dengan kebebasan dan keinginannya untuk menuntut hak hidup yang mulia
dan sejahtera.
Di dekat air terjun rombongan kami disambut dengan sangat meriah dan
sepenuh hati. Organisasi yang paling menonjol dalam memberikan sambutan
besar-besaran di sepanjang jalan air terjun adalah kelompok Ikhwanul
Muslimin. Dari air terjun kami menuju Aswan guna mengikuti acara pesta
besar. Sepanjang perjalanan kereta dari Aswan ke Kairo, kami ditemani
beberapa anggota Ikhwanul Muslimin yang memang sudah diatur oleh
jamaahnya untuk memberikan sambutan sepanjang perjalanan.
Sesampainya kami di stesyen kereta Kairo, kami
menyaksikan suatu
pemandangan yang sangat mengagumkan. Kami melihat lautan manusia
memenuhi lokasi. Seakan tak seorang pun penduduk Mesir yang tidak
memberikan penghormatan kepada delegasi Sudan."
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan