Setiap Manusia Terlahir sebagai Pemenang



📚 Buku Allah Dekat Dan Bersamamu



“Kehidupan adalah karunia besar dari Allah Swt., yang harus disyukuri dan dijalani dengan sebaik-baiknya.”

Sejatinya, kita yang terlahir ke dunia adalah orang-orang sukses. Setiap diri kita adalah orang luar biasa. Hal ini bisa kita pahami dengan mengkaji proses penciptaan diri kita.

Proses penciptaan manusia diawali dari pertemuan sel sperma dengan sel telur di dalam rahim. Sperma adalah sebuah sel yang membawa informasi genetis laki-laki (ayah) untuk bertemu dengan sel telur dalam rahim sang ibu. Sementara itu, sel telur adalah sebuah sel yang memuat informasi genetis perempuan.

Penciptaan sperma merupakan sebuah desain yang rumit, canggih, dan cerdas. Bagian kepala sperma dilengkapi dengan pelindung yang berfungsi melindungi kandungan sperma dari bahaya selama menempuh perjalanan panjang menuju sel telur dalam rahim sang ibu. Di lapisan kedua terdapat pelindung yang mengelilingi kargo yang bermuatan 23 kromosom ayah yang akan bersatu dengan sel telur yang mengandung 23 kromosom ibu. Dalam kromosom inilah semua informasi genetis terlengkap tentang manusia tersimpan.

Di bagian tengah sperma terdapat semacam mesin bertenaga tinggi yang terhubung dengan ekor sperma. Mesin ini membuat ekor sperma memutar dengan cepat seperti baling-baling pesawat sehingga sperma terdorong dan berjalan cepat menuju sel telur.

Selama menempuh perjalanan panjang menuju sel telur, mesin pendorong tersebut membutuhkan bahan bakar agar tetap dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Di sinilah tanda-tanda keagungan Allah yang telah mendesain sperma dengan sempurna. Bahan bakar tersebut tersedia di dalam sperma itu sendiri, yaitu fluktosa (cairan yang melingkupi sperma).

Sulitnya Perjalanan Sperma

Setiap kali ejakulasi, seorang ayah dapat memancarkan 250 juta sel sperma. Sperma diciptakan dalam jumlah banyak karena selama dalam perjalanannya akan menghadapi banyak rintangan. Rintangan pertama adalah ketika sperma berhadapan dengan senyawa pekat asam yang ada dalam organ reproduksi wanita. Senyawa ini berfungsi melindungi organ reproduksi wanita dari bakteri. Senyawa pekat asam ini juga berpengaruh pada sperma sehingga dalam hitungan menit dinding rahim telah dipenuhi oleh jutaan sperma yang mati.

Untuk keperluan ini, sperma dilengkapi dengan “senjata rahasia” yang tersembunyi di bagian ujung dalam kepalanya, yaitu senyawa basa. Senyawa basa ini mampu menetralkan senyawa pekat asam, sehingga sejumlah sperma berhasil masuk ke tuba fallopi. Jika Anda perhatikan, semua sperma bergerak menuju arah yang sama seolah mereka mengetahui di mana letak sel telur yang tidak lebih besar daripada setitik debu.

Dalam hal ini, ada sistem khusus lain yang cerdas dan berfungsi mengarahkan sperma agar dapat bertemu dengan sel telur, yaitu sel telur mengeluarkan zat kimiawi sebagai sinyal bagi sperma yang berjarak sekitar 15 sentimeter dari sel telur.

Coba kita pikirkan, dua sel yang belum pernah bertemu dan belum saling mengenal dapat berkomunikasi dengan baik. Ini jelas menunjukkan keagungan dan kekuasaan Penciptanya. Dialah Allah Azza wa Jalla yang telah menciptakan sperma dan sel telur dalam bentuk yang paling ideal.

Sekitar 100 sperma berhasil mencapai sel telur. Namun, perlombaan lainnya dimulai karena hanya satu sel sperma yang diizinkan masuk dan bertemu sel telur. Sperma harus menembus lapisan pelindung yang keras yang mengelilingi sel telur. Lapisan ini berfungsi melindungi sel telur dari mikroorganisme yang merugikan.

Untuk keperluan ini, sperma telah dilengkapi dengan sistem khusus, yaitu kantung-kantung kecil yang terdapat di bagian bawah kepala sperma yang mengandung enzim pelarut. Dengan enzim pelarut itu, sperma membuat lubang dan masuk ke dalam sel telur. Segera setelah sperma berhasil masuk ke sel telur, bagian pelindung sperma menjadi usang dan hancur. Ini merupakan sebuah sistem yang berjalan dengan sempurna. Dengan demikian, kargo yang bermuatan 23 kromosom sang ayah terbuka.

Penyatuan yang Menakjubkan

Selanjutnya, sperma menembus kulit telur. Segera setelah sperma menembus kulit telur, ekor sperma yang selama perjalanan berfungsi sebagai mesin pendorong dilepas. Hal ini sangat penting karena jika ekor sperma yang senantiasa berputar ikut masuk ke telur, maka ini akan menghancurkan telur. Proses pelepasan ekor sperma ini mirip dengan pelepasan tangki bahan bakar pesawat ruang angkasa ketika meninggalkan atmosfer.

Setelah sperma menembus kulit telur, sperma segera meletakkan muatannya, yaitu 23 kromosom ayah untuk ke mudian bersatu dengan 23 kromosom ibu. Dalam tahap ini, proses pengangkutan genetis sang ayah telah selesai dan proses pembuahan pun dimulai.

Pertanyaannya, bagaimana mungkin sperma yang tidak memiliki akal dapat melakukan sistem cerdas seperti itu? Bagaimana sperma dapat mengetahui bahwa ia telah sampai pada sel telur sehingga harus melepaskan bagian ekornya yang tidak dibutuhkan lagi? Coba kita pikirkan, ratusan sistem berjalan dengan harmonis tanpa ada yang keliru menjalankan fungsi dan tugasnya.

Seandainya ada satu bagian saja yang tidak berfungsi, maka pembuahan tidak akan terjadi. Alhamdulillah, tidak ada yang cacat dalam ciptaan Allah. Mahasuci Allah yang telah mendesain semua sistem itu. Segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

*****

Saya berharap Anda memahami uraian tersebut dan dapat mengambil pelajaran berharga. Ya, setiap diri kita adalah orang luar biasa. Kita adalah orang-orang sukses yang telah memenangkan persaingan dengan mengalahkan berjuta-juta kompetitor, melewati berbagai macam rintangan, mampu mengatasinya dengan potensi yang dimiliki, dan pada akhirnya berhasil sampai di tujuan.

Itulah pengalaman kita. Itulah kesuksesan pertama kita, yakni ketika kita berhasil mengalahkan berjuta-juta sperma lainnya, berhasil mengatasi senyawa pekat asam dan menembus pelindung yang keras, hingga akhirnya bertemu dengan sel telur dan terjadilah pembuahan.

Saya ingin menegaskan bahwa fondasi utama kesuksesan adalah kesadaran diri bahwa kehidupan adalah karunia agung dari Sang Pemberi Hidup, Allah Swt. Itulah sebabnya kita harus mampu menghargai diri sendiri dan orang lain. Setiap manusia lebih berharga, lebih bernilai, dan tak terkira dibandingkan batu permata yang paling mahal dan paling langka sekalipun. Kalau Anda masih kurang yakin, perhatikan fakta-fakta berikut ini yang saya kutip dari buku Tony Buzan, The Power of Spiritual Intelligence.

Tubuh manusia terdiri atas 200 tulang yang diciptakan secara unik dan memiliki kerja mekanik yang sempurna; 500 otot dengan miliaran serat otot dan serat saraf sepanjang kira-kira sebelas kilometer, semuanya terkoordinasi dengan sempurna.

Sistem pernapasan, pencernaan, metabolisme, dan sistem lainnya dalam tubuh kita adalah sebuah sistem yang sangat cerdas, rumit, dan kompleks. Para ilmuwan pun belum mengetahui sepenuhnya cara kerja mereka, apalagi menggantikan fungsi-fungsi masing-masing dengan cukup memuaskan.

Jantung manusia adalah pompa mekanik paling mengagumkan yang pernah dirancang, dengan detak rata-rata 36 juta kali dalam setahun. Otak manusia terdiri atas triliunan sel, dan setiap selnya mempunyai kemampuan pengolahan yang lebih hebat daripada PC (personal computer) standar yang semakin diandalkan manusia. Konon Albert Einstein yang sangat cerdas itu baru menggunakan 5% dari keseluruhan potensi otaknya. Bukankah otak itu demikian mengagumkan?

Anehnya, meski jelas-jelas manusia adalah makhluk luar biasa, banyak di antara kita yang underestimate pada diri sendiri, menganggap diri tidak berbakat, merasa diri tidak mampu, dan menilai diri tidak berhak meraih kesuksesan. Sikap mental seperti itu pada akhirnya membuat kita kurang dapat memaknai hidup dan menyia-nyiakan segenap potensi yang dikaruniakan Allah kepada kita.

Sikap seperti ini menurut saya bukan hanya merendahkan diri sendiri, tetapi secara tidak langsung juga “melecehkan” Tuhan yang telah menciptakan kita dalam keadaan yang paling baik dan melengkapi kita dengan segudang potensi.

Kesadaran bahwa diri kita berharga adalah kekuatan yang mampu menggerakkan kita untuk memberdayakan segenap potensi guna meraih kesuksesan. Kesadaran semacam ini akan membuat kita bertanggung jawab terhadap hidup kita. Kesadaran ini mampu membuat kita mengisi hidup dengan hal-hal bermanfaat sebagai wujud rasa syukur kita kepada-Nya.

Dalam konteks ini, John C. Maxwell menyatakan bahwa cara untuk mengubah kehidupan kita adalah dengan mengubah cara berpikir kita. Jika cara berpikir kita berubah, harapan kita akan berubah. Jika harapan kita berubah, sikap kita akan berubah. Jika sikap kita berubah, perilaku kita akan berubah. Jika perilaku kita berubah, kinerja kita akan berubah. Jika kinerja kita berubah, hidup kita akan berubah.

Namun, satu hal yang perlu dicatat adalah perubahan tidak selalu menyenangkan. Jika suatu proses perubahan itu terasa mulus dan lancar, bisa jadi itu bukan perubahan. Perubahan selalu memerlukan perjuangan, dan perjuangan selalu menuntut pengorbanan. Perubahan adalah sarana yang efektif bagi kita untuk beralih menuju tahapan kehidupan yang lebih baik dan bermakna.

Dengan demikian, daripada underestimate (rendah diri) terhadap diri sendiri, merasa tidak berbakat, dan menganggap diri tidak mampu, bukankah lebih baik kita memandang diri kita secara positif? Kita mampu meraih kesuksesan karena kita memiliki segenap potensi untuk membuat kehidupan kita menjadi lebih baik dan bermakna. Cara pandang positif terhadap diri sendiri ini akan mengalirkan spirit dan energi untuk terus dan tetap berjuang mewujudkan impian dan cita-cita.

“Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagi kamu; (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.” (QS. As-Sajdah [32]: 9)

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam