Hadits Ke 38. Keutamaan Melaksanakan Sunnah
📚 Terjemah Kitab Hadist Arbain Annawawi
Dari Abu Hurairah rodhiallahu ‘anhu, berkata: Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda bahwa Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Barang siapa
memusuhi wali-Ku, maka Aku mengumumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku
mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa
yang Aku wajibkan kepadanya, dan hamba-Ku itu tetap mendekatkan diri kepada-Ku
dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Bila Aku mencintainya, Aku
akan menjadi pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya
yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk
menggenggam, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta
pasti Aku beri, jika ia meminta perlindungan, niscaya Aku lindungi.” (HR.
Bukhari).
Wali Allah
Wali Allah adalah setiap mukmin yang bertakwa. Karena keimanan dan ketakwaan bertingkat-tingkat demikian juga wali Allah. Semakin tinggi keimanan dan ketakwaan maka semakin tinggi pula kedudukan perwaliannya.
Wali Allah adalah setiap mukmin yang bertakwa. Karena keimanan dan ketakwaan bertingkat-tingkat demikian juga wali Allah. Semakin tinggi keimanan dan ketakwaan maka semakin tinggi pula kedudukan perwaliannya.
Memusuhi Wali Allah
Memusuhi wali Allah artinya membencinya. Membenci wali Allah hukumnya terbagi dua seperti telah dijelaskan pada pembahasan membenci saudara muslim.
Memusuhi wali Allah artinya membencinya. Membenci wali Allah hukumnya terbagi dua seperti telah dijelaskan pada pembahasan membenci saudara muslim.
Kebersamaan Allah
Wali Alloh akan meraih kebersamaan dengan-Nya. Artinya Allah akan senantiasa menjaga pendengaran, penglihatan dan seluruh tindak tanduknya pada sesuatu yang diridhoi-Nya. Di samping itu Allah akan senantiasa mengabulkan doa dan permintaannya yang terkait dengan urusan dunia atau urusan akhirat. Bukanlah kebersamaan Allah berarti Zat-Nya menyatu dengan dirinya. Karena kebesaran dan keagungan Zat Allah mustahil untuk menyatu pada Zat makhluk yang sangat kecil dan hina.
Wali Alloh akan meraih kebersamaan dengan-Nya. Artinya Allah akan senantiasa menjaga pendengaran, penglihatan dan seluruh tindak tanduknya pada sesuatu yang diridhoi-Nya. Di samping itu Allah akan senantiasa mengabulkan doa dan permintaannya yang terkait dengan urusan dunia atau urusan akhirat. Bukanlah kebersamaan Allah berarti Zat-Nya menyatu dengan dirinya. Karena kebesaran dan keagungan Zat Allah mustahil untuk menyatu pada Zat makhluk yang sangat kecil dan hina.
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan