87. Usia Dakwah Tidak Dapat Diperkirakan
📚 Terjemah Kitab At-thariq Ilal Quluub (Perjalanan Ke Hati)
Sesungguhnya dakwah Ikhwanul Muslimin tidak menggunakan cara kekerasan
dan ekstremisme. Dalam sejarah dakwah para nabi, rasul, dan para da'i
yang ikhlas, tidak ada bentuk kekerasan sedikit pun. Untuk
membuktikannya, cukup Anda baca firman Allah swt.
"Maka disebabkan kerana
rahmat dariAllah-lab maka kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentu mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Kerana itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampunan untuknya, dan bermusya-warahlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apaapabila kau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal
kepada-Nya."
(Ali Imran: 159)
Allah juga berfirman,
"Dan jika seseorang di
antara kaum musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka
lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian
hantarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan
mereka kaum yang tidak mengetahui."
(At-Taubah: 6)
Kerana usia dakwah islamiah tidak dapat diperkiraan maka para da'i tidak
perlu tergesa-gesa, khuatir kehilangan kesempatan untuk meraih
keuntungan segera, atau hasil yang secepatnya dapat dipetik. Kerana
itulah maka jalan dakwah islamiah dibangun di atas langkah-langkah,
tahapan-tahapan, dan strategi yang panjang; didasarkan pada pembinaan
peribadi muslim melalui tarbiyah lapangan yang dapat mengadernya secara
rabbani
dalam berbagai aspek kehidupan, dan selanjutnya dididik menjadi
pendukung dan pengemban dakwah
(Rajulud Dakwah).
"Di antara orang-orang mukmin itu ada beberapa pelopor
rijal."
Kerana sesungguhnya di antara karakteristik dan target Islam yang
terbesar adalah pembentukan
syakhsiyah
(peribadi) muslim.
Menurut saya, berbagai krisis dan ujian yang beruntun menimpa seseorang
dalam dakwah islamiah merupakan wasilah tarbiyah yang dapat membentuk
keperibadian muslim secara benar. Dalam dakwah lslamiah seorang muslim
merasakan dirinya bekerja untuk Islam dalam sektor khusus. Yaitu ketika
secara peribadi merasa bertanggungjawab atas beban-beban dakwah tersebut
sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw. kepada setiap muslim. "Hendaklah
ia membaca Al-Quran seolah-olah kitab itu diturunkan khusus kepadanya."
Dalam sektor khusus itu ia menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya,
mengevaluasi setiap keuntungan dan kerugian dalam buku agenda, dan
mempersembahkan barang dagangannya (potensinya) dengan baik dan
profesional, hasil terbaik, dan harga termurah. Ia tidak menjalani hidup
dalam dakwah dengan santai, seperti yang dilakukan para pegawai
perusahaan dan pejabat-pejabat pada umumnya!
Gamal Abdul Nasher hidup di atas basis dan bangunan "kelompok umum",
kerana itu ia hanya melahirkan generasi yang rapuh dan apatis,
menghabiskan aset negara dalam kemalasan dan santai, bertumpu pada modal
orang lain. Tak peduli, apakah negara untung atau rugi. Hasil yang
sangat menyedihkan adalah kerugian besar dalam seluruh projek dan
produk-produknya hingga Mesir harus menanggung berjuta-juta dolar, dan
mendapat pinjaman berpuluh-puluh juta, sampai akhirnya pada tahun 1992
Bank Dunia (IMF) mengambil alih penanganan ekonomi di Mesir! Tidak hanya
sampai di situ, akhirnya Mesir menjual aset negara itu, bukan kepada
bangsa Mesir sendiri, bahkan yang lebih menghairankan dan merupakan
musibah yang sangat besar ternyata mereka mengutamakan orang-orang yang
memusuhi Mesir, yaitu orang-orang Yahudi zionis dan bangsa asing lainnya
untuk membeli projekprojek industri tersebut!
Dari peristiwa tersebut kita boleh mengambil pelajaran bahawa kemantapan
dan kekuatan suatu pemerintahan atau suatu negara bukan merupakan
petanda akan kebenaran sistem dan orientasinya, kecuali jika ia sejalan
dengan sistem dan syariat Islam.
"Dan bahawa (yang Kami
perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan
janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), kerana jalan-jalan
itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya."
(Al-An'am: 153)
Bukti yang paling nyata dari semua itu adalah hancurnya Uni Soviet,
padahal dia memiliki persediaan senjata pemusnah yang sangat besar. Akan
tetapi mengapa tak satu pun pesawat tempurnya berhasil melepaskan
tembakan secara mematikan.
"Maka jadikanlah peristiwa
itu sebagai pelajaran, wahai orang-orang yang berakal."
(Al-Hasyr: 2)
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan