Yuk, Shalat Dhuha



📚 Buku Allah Dekat Dan Bersamamu



“Shalat duha adalah bekal terbaik menjalani aktivitas seharian.”

Ada seorang pria, sebut saja namanya Fadli, sedang pusing tujuh keliling. Ia membutuhkan uang tunai sebesar 30 juta rupiah untuk membayar utang. Tidak ada jalan lain, ia harus menjual mobilnya. Fadli kemudian mencari informasi mengenai harga jual mobilnya. Singkat kata, Fadli mendapat informasi bahwa harga jual mobilnya sekitar 30 juta rupiah. Pas dengan jumlah uang yang dia butuhkan.

Fadli bergegas menuju showroom mobil. Ia menawarkan mobilnya kepada pemilik showroom dengan harapan mobilnya laku 30 juta rupiah. Ternyata pemilik showroom hanya berani membeli dengan harga 25 juta rupiah. Alasannya, ada beberapa goresan di body mobil Fadli, plafonnya ada yang rusak, dan masa berlaku STNK-nya tinggal dua bulan lagi. Fadli tidak melepasnya. Ia yakin mobilnya bisa laku dengan harga 30 juta rupiah.

Fadli kemudian mendatangi berbagai showroom dan menawarkan mobilnya. Ternyata semua showroom yang didatangi Fadli menawar mobilnya dengan harga yang sama. Namun, Fadli tidak juga melepasnya. Ia pulang ke rumah dengan perasaan kecewa.

Esok paginya, Fadli bersiap untuk kembali menawarkan mobilnya ke showroom-showroom. Sebelum berangkat, ia teringat belum shalat duha. Fadli mengambil wudhu dan melaksanakan shalat duha. Ia memohon pertolongan kepada Allah agar mobilnya laku terjual dengan harga 30 juta rupiah. Usai shalat duha, dengan hati yang lebih tenang Fadli pergi ke showroom kemarin. Pemilik showroom tetap menawar dengan harga 25 juta rupiah.

Ketika Fadli hendak keluar showroom, saat itulah keajaiban terjadi. Pertolongan Allah datang. Ada seorang calon pembeli yang datang ke showroom itu. Calon pembeli itu melihat mobil Fadli. Ia merasa tertarik dengan mobil Fadli. Singkat cerita, mobil Fadli laku terjual dengan harga 33 juta rupiah, padahal dia hanya menginginkan 30 juta rupiah. Ia mendapat bonus 3 juta rupiah dari Allah.

*****

Kisah di atas merupakan bukti nyata bahwa shalat duha dapat membuka pintu rezeki. Siapakah yang menggerakkan hati calon pembeli itu untuk menuju showroom tersebut? Siapa pula yang menggerakkan hati calon pembeli itu menjatuhkan pilihan untuk membeli mobil Fadli? Dia-lah Allah. Jika Allah telah memberikan pertolongan-Nya, segala sesuatu menjadi mudah. Dalam hal ini, jemputlah rezeki dan pertolongan Allah dengan merutinkan shalat duha setiap pagi.

Shalat duha bisa disebut juga “shalat tarik rezeki”. Perhatikan saja doa yang dipanjatkan setelah shalat duha. Khusus memohon rezeki yang halal, berkah, dan melimpah kepada Allah, Zat yang menganugerahkan rezeki kepada seluruh makhluk.

Allah Maha Mengetahui bahwa kita adalah makhluk lemah dan berkemampuan terbatas. Oleh karena itulah Allah menyediakan fasilitas shalat duha bagi kita. Selayaknya kita manfaatkan fasilitas yang disediakan Allah ini dengan optimal. Kita laksanakan shalat duha setiap pagi saat akan memulai aktivitas. Shalat duha akan menarik rezeki yang masih ada di langit, mempermudah rezeki yang sulit, menarik rezeki yang jauh menjadi dekat, dan menambah rezeki yang sedikit.

Sambutlah pagi dengan penuh gairah dan semangat untuk melakukan yang terbaik pada hari ini. Mulailah hari dengan melaksanakan shalat duha. Melaksanakan shalat duha akan mentransfer energi dan spirit dalam jiwa kita untuk bersemangat mengisi hari dengan aktivitas bermakna sebagai ungkapan syukur kepada Allah.

Shalat duha adalah modal terbaik untuk menjalani hari. Shalat duha yang kita lakukan bermakna ungkapan syukur kepada Allah juga sebagai permohonan pertolongan ke pada Allah dan pengakuan atas kelemahan diri. Adakah modal yang lebih baik untuk menjalani hari daripada memperoleh per tolongan Allah? Tidak ada! Memperoleh pertolongan dan berkah dari Allah adalah modal terbaik. Oleh karena itu, mari kita laksanakan shalat duha secara istiqamah agar kita memperoleh modal terbaik untuk menjalani hari.

Anda jangan terpengaruh dengan anggapan, “Bukankah melaksanakan shalat duha hanya akan mengurangi waktu bekerja, dan mungkin juga kehilangan kesempatan untuk memperoleh transaksi?”

Mungkin saja di tempat kerja Anda ada orang-orang yang beranggapan seperti itu. Bukan hanya itu, bisa saja mereka juga berusaha memengaruhi Anda agar tidak shalat duha.

Saya enggan menanggapi pemahaman seperti itu. Dilihat dari aspek mana pun, asumsi mereka itu lemah dan tidak berdasar. Yah, Anda bisa lihat sendiri faktanya. Apakah orang-orang yang beranggapan seperti itu betul-betul menunjukkan kinerja optimal atau justru sebaliknya, kinerja amburadul?

Saya wanti-wanti jika Anda menemukan orang-orang yang beranggapan seperti itu di tempat kerja Anda, jangan sekali-kali terpengaruh. Jika memungkinkan, berikan penjelasan bahwa pemahaman mereka itu keliru. Akan tetapi, jika mereka ngotot dengan pemahaman mereka dan berusaha memengaruhi Anda, saran saya Anda tidak perlu berdebat kusir dengan mereka. Tinggalkan saja dan segera laksanakan shalat duha. Biarkan mereka nyerocos, shalat duha jalan terus.

Ingatlah, kitalah yang bertanggung jawab atas perbuatan kita sendiri. Kita pula yang akan memetik hasilnya. Jika kita terpengaruh, kitalah yang akan menanggung kerugiannya. Sebaliknya, jika kita tetap istiqamah melaksanakan shalat duha, kita pula yang akan merasakan manfaatnya.

Bayangkan jika ada orang yang superkaya dengan total kekayaan katakanlah mencapai 100 triliun rupiah, kemudian orang itu menjamin kebutuhan hidup Anda. Apakah Anda merasa senang dan tenang menjalani hidup? Tidak perlu dijawab, sekadar ilustrasi.

Jika kalimat di atas hanya ilustrasi dan andai-andai, maka kalimat berikut ini adalah sungguhan dan sahih.

Rasulullah saw., bersabda bahwa Allah Swt., berfirman, “Hai anak Adam, rukuklah (shalat duha) kepada-Ku pada permulaan siang empat rakaat, niscaya Aku akan mencukupkan kebutuhanmu sampai sore hari.” (HR. Tirmidzi)

Kita meyakini bahwa Allah, pemilik nama Ar-Razzaaq (Maha Pemberi Rezeki), adalah Zat yang memberikan rezeki kepada semua makhluk di alam ini. Kita juga meyakini bahwa Allah adalah Al-Ghaniy (Mahakaya) dan Al-Mughniy (Maha Menganugerahkan Kekayaan). Resapilah, ketika Allah memberikan jaminan mencukupi kebutuhan kita asalkan kita melaksanakan shalat duha secara istiqamah, masih mungkinkah kita setengah hati melaksanakan shalat duha? Sebagai orang beriman, tentu kita meyakini bahwa jaminan yang diberikan oleh Allah pasti benar. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.

Oleh karena itu, mari kita istiqamah melaksanakan shalat duha. Hal ini akan membuat pikiran kita jernih dan hati menjadi tenang. Pikiran jernih dan hati tenang jelas akan memberikan pengaruh positif dalam aktivitas atau pekerjaan kita. Dengan pikiran yang jernih dan hati yang tenang, kita dapat mengoptimalkan potensi yang ada untuk memanfaatkan peluang dan mengonversinya menjadi keberhasilan. Di atas itu semua, shalat duha akan mendatangkan pertolongan Allah. Shalat duha akan menarik rezeki yang tidak disangka-sangka.

Jadi, jelaslah bahwa shalat duha tidak menghambat aktivitas atau pekerjaan kita, tetapi justru memperlancar aktivitas dan pekerjaan kita. Dengan demikian, pekerjaan kita dapat berhasil dengan optimal karena ada Allah di balik setiap langkah kita. Kita akan memperoleh bimbingan dan pertolong an-Nya.

“Barangsiapa yang shalat duha dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah istana dari emas di surga.” (HR. Thabrani).

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam