12. Bab Nadzar Dan Sumpah



πŸ“š Terjemah Kitab Matan Taqrib



ΩƒΨͺΨ§Ψ¨ Ψ§Ω„Ψ£ΩŠΩ…Ψ§Ω† ΩˆΨ§Ω„Ω†Ψ°ΩˆΨ±

Sumpah tidak sah kecuali dengan BILLAHI atau dengan salah satu nama nama Alloh atau salah satu dari sifat sifat dzat Alloh. Bila seseorang sumpah akan menyedekahkan hartanya maka dia disuruh memilih antara sedekah dan kifarat sumpah. Dan tidak ada dalam senda gurau sumpah. Bila seseorang sumpah tidak akan melakukan sesuatu dan ada orang lain menyuruhnya maka dia tidak dihukumi melanggar sumpah. Bila seseorang bersumpah akan melakukan dua pekerjaan dan dia melakukan salah satu pekerjaan tersebut maka dia tidak dihukumi melanggar sumpah dan harus membayar kifarat pilihan antara tiga hal:

1. Merdekakan budak perempuan mukmin,
2. Memberi makan 10 miskin. satu mud atau memberi pakaian mereka,
3. Bila tidak menemukan maka puasa tiga hari.

Nadzar harus di sesuatu yang lestari serta boleh dan taat kepada Alloh. Seperti ucapan seseorang: “ bila Alloh menyembuhkan penyakit saya maka demi alloh Saya akan solat atau puasa atau sedekah” maka semuanya wajib atasnya bila terjadi atasnya nama yang diucapkan. Dan tidak boleh nadir dalam maksiat seperti ucapan seseorang: andai aku bias membunuh fulan maka demi Alloh saya akan begini maka tidak terjadi nadir atas meninggalkan perbuatan tsb, seperti ucapannya: “ saya tidak akan makan daging dan saya tidak akan minum susu” dan yang senada dengannya.

Kitab Hukum Dan Kesaksian
Seorang hakim agama (kadi, qadhi) di negara yang bersistem syariah yang sedang mengadili pihak yang bersengketa harus memenuhi syarat-syarat tertentu baik syarat dasar umum maupun syarat khusus. Yang khusus seperti menguasai ilmu fikih sampai tingkat memahami jalan ijtihad. Juga, ada aturan untuk tidak berkomunikasi dengan pihak terdakwa atau yang sedang bersengketa.

Syarat Hakim Agama
Tidak boleh menjatuhkan hukum kecuali di dalamnya sempurna 15 hal:

1. Islam,
2. Baligh,
3. Berakal,
4. Merdeka,
5. Laki Laki,
6. Adil,
7. Mengetahui hukum-hukum yang ada dalam quran dan hadits,
8. Mengetahui Ijma’,
9. Mengetahui perselisihan,
10. Mengetahui Jalan Ijtihad,
11. Mengetahui Ujung Lisan arab,
12. Mengetahui Tafsir Kitab Alloh,
13. Dia Mampu Mendengar,
14. Dia mampu melihat,
15. Dia mampu menulis dan dia dalam keadaan Sadar ( tidak Tidur).

Disunnahkan menempat di tengah tengah Negara di tempat yang jelas mudah di pandang manusia, tidak ada sesuatu yang menghalangi. Tidak diperkenankan duduk di masjid pada waktu menghukumi. Dan menyamakan antara dua yang bersengketa dalam tiga hal:

1. Tempat duduk,
2. Lafadz,
3. Penglihatan.

Tidak diperbolehkan menerima hadiah dari karyawannya. Dan harus menjauhi 10 hal ketika menghukumi:

1. Marah,
2. Lapar,
3. haus,
4. sangat berhasrat,
5. sangat sedih,
6. bahagia yang melampai batas,
7. ketika sakit menahan buang air baik besar atau kecil,
8. ketika ngantuk,
9. sangat panas,
10. sangat dingin.

Tidak diperbolekan menanyai terdakwa kecuali setelah sempurnanya dakwaan. Dan tidak boleh menyumpahnya kecuali setelah menanyai yang mendakwa. Tidak boleh mengajarkan hujah (argumen) kepada yang bersengketa dan juga tidak boleh memahamkan kalimat kepada yang bersangkutan dan juga tidak boleh menyifati saksi. Tidak boleh menerima saksi kecuali jelas tetap adilnya. Tidak diperbolehkan menerima kesaksian musuh memberikan saksi kepada musuhnya, kesaksian orang tua terhadap anak, kesaksian anak terhadap orang tua. Dan tidak diperbolehkan menerima buku dari hakim lain dalam menghukumi kecuali setelah kesaksian dua saksi yang keduanya telah menyaksikan apa yang ada didalamnya.

Syarat Pembagi
Orang yang membagi butuh 7 syarat:

1. Islam,
2. Baligh,
3. Berakal,
4. Merdeka,
5. Laki Laki,
6. Adil,
7. Bisa menghitung.

Ketika kedua belah pihak telah merestui dengan siapa yang membagi maka tidak butuh lagi syarat tersebut. Ketika dalam bagian terdapat bagian yang perlu dikalkulasi maka tidak perlu meringkas hitungan yang kurang dari dua. Dan ketika ada salah satu dari serikat mengaku sesuatu yang tidak membahayakan maka wajib bagi yang lain mengabulkannya.

Barang Bukti
Bila yang mendakwa ada penjelasan (bukti) hendaklah didengarkan oleh hakim dan hukum tetap milik hakim terhadap penjelasan. Bila yang mendakwa tidak ada penjelasan maka ucapan yang dibenarkan adalah ucapan terdakwa dengan sumpahnya. Maka bila ia menolak maka sumpah dikembalikan ke pendakwa maka bila pendakwa bersumpah dan memiliki hak. Bila ada dua orang yang mengaku terhadap sesuatu yang ada di salah satu orang maka ucapan yang dibenarkan adalah oerang yang sedang memegang sesuatu tersebut dengan sumpahnya. Dan ketika benda tersebut di kedua belah pihak maka keduanya disumpah dan benda tersebut dibagi kepanya mereka berdua. Barang siapa bersumpah terhadap dirinya sendiri maka dia sumpah terhadap sesuatu yang putus. Barang siap yang bersumpah terhadap pekerjaan orang lain maka bila pekerjaan itu ditetapkan maka dia bersumpah yang putus, dan bila sesuatu itu bersifat naΓ―f maka dia bersumpah terhadap nafinya pengetahuan.

Syarat Saksi
Tidak sah memberikan kesaksian kecuali berkumpul padanya lima hal:

1. Islam,
2. Baligh,
3. Berkal,
4. Merdeka,
5. Adil.

Dan bagi orang yang adil itu memiliki lima syarat:

1. Menjahui dosa besar,
2. Tidak menetpi sedikit dosa kecil,
3. Selamat akidahnya,
4. Dipercaya marahnya,
5. Menjaga martabatnya.

Hak Allah Dan Hak Manusia
Hak itu ada dua macam:

1. Hak Allah ta’ala,
2. Hak adami.

Adapun hak adami maka ada tiga macam:

1. Tidak diterima kecuali dengan dua saksi laki laki yaitu tujuan harta yang telah dilihatnya,
2. Diterima dengan dua saksi atau satu saksi laki laki dan dua perempuan atau satu saksi laki laki dan sumpah pendakwa yaitu tujuan harta,
3. Diterima dengan saksi satu laki laki dan dua perempuan atau empat perempuan yaitu sesuatu yang belum dilihat orang tersebut.

Adapun hak Allah maka tidak diterima di dalamnya perempuan yaitu ada tiga macam:

1. Tidak diterima ketika saksi kurang dari empat yaitu: Zina,
2. Diterima dengan dua saksi yaitu selain had zina,
3. Diterima dengan satu saksi yaitu tanggal romadhon.

Tidak diterima kesaksian orang buta kecuali dalam lima tempat:

1. Mati,
2. Nasab,
3. milik mutlak,
4. terjemah,
5. sesuatu yang dilihat sebelum buta.

semua yang di saksikan orang buta adalah dibatasi. Tidak diterima kesaksian tetangga yang bermanfaat baginya. Dan juga tidak diterima kesaksian tetangga atas penolakan sesuatu yang berbahaya baginya.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam