2. Beristighfar



📚 Buku Bulir-Bulir Kebaikan



Istighfar artinya memohon ampun. Allah ta'ala berfirman dalam hadits qudsi :

"Wahai, anak Adam! Sungguh selama engkau berdoa kapada-Ku dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku ampuni semua dosa yang ada pada engkau, dan Aku tidak peduli. Wahai, anak Adam! Seandainya dosa-dosamu sampai setinggi awan di langit, kemudian engkau memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dan Aku tidak peduli. Wahai, anak Adam! Seandainya engkau menemui- Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan Aku sedikit pun, tentulah Aku akan memberikan pengampunan sepenuh bumi ".HR. Tirmidzi no.3540. Dishahihkan olel al-Albani.

Pentingnya Istighfar

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : " Istighfar akan mengeluarkan seorang hamba dari amal perbuatan yang dibenci kepada amal perbuatan yang dicintai, dan dari amal yang kurang kepada amal yang sempurna, serta mengangkat kedudukan seorang hamba dari posisi rendah kepada posisi yang tinggi dan sempurna. Karena sesungguhnya seorang hamba, setiap hari, bahkan setiap jam, bahkan setiap detik akan bertambah ilmunya tentang Allah dan pengetahuannya tentang agama dan ibadahnya pada makanannya, minumannya, tidurnya, bangunnya, perkataannya serta pada perbuatannya. Dan ia dapat melihat kekurangannya dengan kehadiran hatinya pada kedudukan yang tinggi serta memberikan haknya. Dia perlu untuk beristighfar sepanjang siang dan malam, bahkan ia selalu dalam kendiri darurat harus bersitighfar pada perkataannya, keadaannya, ketika sendirian dan ketika di keramaian. Karena beristighfar dapat mendatangkan kebaikan dan terhindar dari keburukan serta menambah kekuatan amalan hati dan juga amalan anggota badan ".

Adapun beristighfar dengan lisannya yaitu tetap melakukan dosa, terus menerus berbuat dosa dengan hatinya, maka ia berdusta dalam istighfarnya.

Istighfar dalam al-Qur'an al-Karim : Istighfar telah banyak disebutkan dalam al-Qur'an .

1. Terkadang Allah memerintahkan, menganjurkan dan menghimbau hamba-Nya agar berisitighfar, sebagaimana firman-Nya :

" Dan mohonlah ampun kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". (QS. al-baqarah : 199 ).

Dan firman-Nya :

" Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya ". (QS. Huud : 3 ).

" Maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadanya dan mohonlah ampun kepadanya. dan Kecelakaan

besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Ny ". ( QS. Fushilat : 6 ).

2. Terkadang memuji pelakunya, seperti firman-Nya :

" (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur ". ( QS. ali Imran : 17 ).

" Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahu ". (QS. ali Imran : 135 ).

" Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar ". (QS. ad-Dzariyat : 18 ).

3. Terkadang menyebutkan bahwa Allah mengampuni orang yang memohon ampun. Sebagaimana firmanNya :

" Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, Kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". (QS. an-Nisa : 110).

4. Dan Allah memanggil hamba-hamba-Nya agar segera bertaubat dan kembali kepada-Nya. Allah ta'ala berfirman :

" Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa ". (QS. ali Imran : 133 ).

Dan firman-Nya :

"Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu ". (QS. Ibrahim : 10 ).

5. Al-Qur'an melarang berputus asa dari rahmat Allah. Allah berfirman :

"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat". ( QS. al- Hijr : 56 ).

" Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir ". (QS. Yusuf : 87 ).

Istighfar adalah amalan para Nabi dan orang-orang shalih.

1. Inilah bapak kita Adam dan ibunda kita Hawa alaihimassalam, ketika menyelisihi perintah Allah dan digelincirkan oleh syetan, menjerumuskan keduanya dalam kesalahan, mereka berdua segera memohon ampun dan bertaubat serta menyesal.

" Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami Telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya Pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi ". ( QS. al-A'raf : 23 ).

2. Inilah Nuh alalihissalam ketika ia bermunajat kepada Allah meminta agar menyelamatkan anaknya, ia menganggap bahwa permintaannya sebuah dosa, maka ia pun mengharuskan diri untuk beristighfar, bahkan ia takut binasa. Ia berkata:

"Nuh berkata: Ya Tuhanku, Sesungguhnya Aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang Aku tiada mengetahui (hakekat)nya. dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya Aku akan termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Hud : 47 ).

3. Nuh berkata :

" Ya Tuhanku! ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahKu dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan". ( QS. Nuh : 28 ).

4. Dan Musa berkata :

" Musa mendoa: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya Aku Telah menganiaya diriku sendiri Karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". ( QS. al- Qashash : 16 ).

Dan perkataannya :

" Musa berdoa: "Ya Tuhanku, ampunilah Aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang ". ( QS. al- A'raf : 151 ).

5. Dan Ibrahim berkata mengharapkan ampunan Allah dengan menyebutkan keutamaan-Nya kepadanya :

" (yaitu Tuhan) yang Telah menciptakan aku, Maka dialah yang menunjuki aku. Dan Tuhanku, yang dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila Aku sakit, dialah yang menyembuhkan aku. Dan yang akan mematikan aku, Kemudian akan menghidupkan Aku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat ". ( QS. As-Syu'ara : 78 – 82 ).

6. Dan Yunus berdoa dalam kegelapan, ia berkata :

" Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap : "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya Aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." ( QS. al-Anbiya : 87 ).

7. Dan Sulaiman :

" Ia berkata: " Ya Tuhanku, ampunilah Aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi". ( QS. Shad : 35 ).

8. Dan Dawud, Allah berkata tentangnya :

" Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat ". ( QS. Shad: 24 ).

9. Dan Ya'qub alaihissalam, ketika anak-anaknya datang meminta ampunan :

" Mereka berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)". Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang". ( QS. Yusuf : 97 – 98 ).

10. Dan Nabi kita Muhammad bersabda :

" Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari 70 ( tujuh puluh ) kali ".HR. Al-Bukhari.

11. Dan Abu Bakar radhiyallahu'anhu berkata kepada Rasulullah: " Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku sebuah doa yang akan aku baca dalam shalatku. Maka Rasulullah mengajarkan kepadanya agar mengatakan :

" Ya Allah, sesungguhnya aku banyak sekali menzalimi diriku sendiri, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu, dan kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang ". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

12. Dan Umar radhiyallahu'anhu meminta dari Rasulullah agar memohonkan ampun untuknya. Ia berkata : " Wahai Rasulullah, mintakanlah ampun untukku ". (Muttafaqun Alaihi)

13. Dan Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata : " Sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya setiap hari sebanyak 1000 ( seribu ) kali, sesuai kemampuan diyatku ". Dan ia berkata kepada anak-anak penulis : " katakanlah : Ya Allah ampunilah Abu Hurairah, maka ia pun mengamini doa mereka ".

Buah Istighfar dan Faedah-faedahnya

Sesungguhnya istighfar memiliki buah-buah yang agung dan faedah-faedah yang banyak, diantaranya :

1. Menghapus keburukan dan mengangkat derajat.

Allah ta'ala berfirman :

" Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, Kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". ( QS. an-Nisa : 110 ).

Dan Allah berfirman dalam hadits Qudsi :

" Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian melakukan kesalahan di malam dan siang hari, dan Aku mengampuni dosa-dosa semuanya, maka minta ampunlah kalian kepada-Ku, niscaya aku ampuni kalian ". (HR. Muslim.)

Bahkan sesungguhnya Allah memanggil hamba-hamba-Nya pada sepertiga malam terakhir. Allah berfirman :

" Barangsiapa meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya ". (Muttafaqun Alaihi)

2. Mengangkat seorang hamba dari derajat rendah kepada derajat yang tinggi, dari kekurangan kepada kesempurnaan, dari keburukan kepada kecintaan. Dari Abu Hurairah, dari Nabi bersabda:

"Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat hamba yang shalih surga. Lantas ia bertanya : " Wahai Tuhan ku , mengapa derajat ini untukku ? ". Allah menjawab : " Karena sebab istighfar anakmu untukmu". (HR. Ahmad)

Adapun istighfar bisa menghilangkan bala musibah, maka Allah telah berfirman dalam perkara Nabi-Nya Yunus alaihissalam :

" Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah. Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit '. (QS. as-Shaffat : 143 – 144 ).

Dan menyebutkan tentang ucapan tasbihnya dalam ayat yang lain :

"Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan Keputusan mengenai tanaman, Karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. dan adalah kami menyaksikan Keputusan yang diberikan oleh mereka itu". ( QS. al-Anbiya : 78 ).

3. Istighfar merupakan sebab untuk mendatangkan rezeki, meluaskan rezeki serta memperbanyak harta dan anak. Sebagaimana firman Allah tentang Nuh alaihissalam, ketika ia berkata kepada kaumnya :

" Niscaya dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak- anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai ". ( QS. Nuh : 11 – 12 ).

Dan Allah ta'ala berfirman :

" Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang Telah ditentukan dan dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiama ". ( QS. Hud : 3 ).

Seorang laki-laki mengadukan kekeringan kepada Hasan al-Basri, maka ia berkata kepada laki-laki itu : " Mintalah ampun kepada Allah ". Dan ada lagi laki-laki lain mengadukan kemiskinannya, Hasan al-Basri berkata lagi : " Minta ampunlah kepada Allah ". Lantas

orang-orang berkata kepadanya tentang hal tersebut : " Orang-orang mendatangimu mengadukan keadaannya, tapi anda hanya menyuruh mereka agar bersitighfar ?! maka Hasan al-Basri berkata : " Aku tidak mengatakan sesuatu dari diriku, akan tetapi Allah telah berfirman dalam surat Nuh :

" Maka Aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun. Niscaya dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai ". ( QS. 10 – 11 ).

4. Istighfar merupakan sebab kebahagiaan hati, keputihannya, kecerahannya dan kebersihannya. Karena dosa-dosa meninggalkan bekas-bekas yang buruk dan noda hitam dalam hati. Dan isitghfar akan menghapuskan dosa dan bekasnya serta menghilangkan noda hitam yang melekat pada hati, serta menghilangkan Raan ( noda-noda hitam ) dosa-dosa dan maksiat. Rasulullah telah menggambarkan kondisi ini dalam sabdanya :

" Sesungguhnya seorang hamba jika ia berbuat salah maka akan ada noda hitam dalam hatinya. Jika ia berlepas dari kesalahannya, beristighfar dan bertaubat maka hatinya bersih. Jika ia kembali bersalah, maka noda hitam itu bertambah hingga menutupi hatinya. Itulah ar-Raan yang disebutkan Allah : " Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka ". ( QS. al-Muthaffifin : 14 ). (HR. Ahmad dan Tirmidzi.)

Dan Rasulullah bersabda :

" Sesungguhnya hatiku terhalangi, dan aku beristighfar kepada Allah dalam sehari sebanyak ". (HR. Muslim)

5. Istighfar adalah faktor kekuatan badan. Sebagaimana firman Allah ta'ala melalui perkataan Hud kepada kaumnya :

" Dan (Dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." ( QS. Hud : 52 ).

6. Istighfar membuat Allah ridha dan cinta, dan cukuplah hal itu sebagai nikmat. Allah ta'ala berfirman :

"Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suciapabila mereka Telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” ( QS. al-Baqarah : 222 ).

7. Istighfar adalah sebab yang dapat menghilangkan kesedihan. Nabi bersabda :

" Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar dari setiap kesediahnnya, jalan keluar dari setiap kesempitannya, dan memberikan kepadanya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka ".(HR. Ahmad)

Waktu-waktu Yang Dianjurkan Untuk Beristighfar
Istighfar dan taubat merupakan dua perkara yang disyariatkan di setiap waktu. Sebagaimana sabda Rasulullah :

"Sesunggunya Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk mengampuni orang yang berbuat dosa di siang hari, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk mengampuni orang yang berdosa di malam hari, hingga matahari terbit dari baratnya". (HR. Muslim) Akan tetapi, ada waktu-waktu yang lebih diharapkan terkabulnya doa dari waktu-waktu yang lain, ada tempat-tempat yang lebih dekat untuk diijabah dari tempat-tempat yang lainnya. Diantara waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut yaitu :

1. Setelah berbuat dosa : merupakan kondisi yang paling ditekankan untuk memperbanyak istighfar, disyariatkan bahakn diwajibkan. Pada kondisi ini seorang hamba mengakui dosanya dan memohon kepada Allah agar menghapus bekas-bekasnya dan mencuci kotorannya. Adam dan istrinya berdoa setelah mereka bermaksiat kepada Allah :

" Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami Telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya Pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi ". ( QS. al-A'raf : 23 ).

Dan ketika Musa membunuh seseorang yang tidak diperintahkan untuk dibunuh :

"Musa mendoa: " Ya Tuhanku, Sesungguhnya Aku Telah menganiaya diriku sendiri Karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". ( QS. al-Qashash : 16 ).

Dan Yunus ketika pergi dengan marah dan meninggalkan kaumnya, ia berkata :

"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap[967]: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya Aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (QS. al-Anbiya : 87 ).

Dan Rasulullah pernah berkata kepada Aisyah :

"Wahai Aisyah jika kamu ingat akan suatu dosa maka istighfarlah kepada Allah, karena taubat dari dosa yaitu menyesal dan beristighfar ". (HR. Ahmad)

Dan Allah ta'ala berfirman :

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui ". ( QS. ali Imran : 135 ).

Dan firman-Nya :

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, Kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". ( QS. an-Nisa : 110 ).

2. Setelah melakukan ketaatan : Ibnul Qayyim memiliki ungkapan yang sangat bagus dalam hal ini : "Para pemilik tekad dan mata hati mereka lebih banyak beristighfar setelah melakukan ketaatan, karena mereka tahu kekurangan mereka di dalamnya, dan membiarkan ketaatan mereka hanya bagi Allah sesuai keagungan dan kebesaran-Nya. Andai tidak ada perintah dari-Nya niscaya tidak ada seorang pun dari mereka yang akan melakukan ibadah tersebut dan tidak mungkin ridha untuk dirinya "

Dan Rasulullah jika telah selesai dari shalatnya ia beristighfar 3 ( tiga ) kali, dan berdoa :

( Ya Allah, Engkau Maha Penyelamat, dan dari-Mu lah keselamatan, wahai Yang Maha Agung dan Maha Mulia ). (HR. Muslim)

dan Allah menyuruh hamba-hamba-Nya untuk beristighfar setelah selesai dari ibadah haji. Allah ta'ala berfirman :

"Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". ( QS. al-Baqarah : 199 ).

Rasulullah selalu menutup majlisnya dengan istighfar. Dari Abu Barzakh al-Asalami ia berkata : " Rasulullah, jika beliau hendak berdiri dari majlisnya, ia mengucapkan :

" Maha suci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu ". (HR. Abu Dawud)

Jika Nabi keluar dari toilet membaca :

" Aku mohon ampun-Mu ". (Diriwayatkan oleh 5 ( lima ) ahli hadits ( Tirmidzi, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)

3. Dalam dzikir sehari-hari : bacaan shalat paling banyak adalah istighfar, diantaranya : doa iftitah, doa ruku dan duduk diantara dua sujud. Istighfar dibaca seorang muslim dalam shalatnya sejak takbiratul ihram hingga akhir shalatnya, bahkan setelah shalatnya.

4. Ada pula waktu-waktu yang dianjurkan untuk membaca istighfar di dalamnya, diantaranya :

a. Waktu sahur : Allah ta'ala berfirman : " (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur ".( QS. ali Imran : 17 ).

Dan Allah berfirman :

"Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar ". ( QS.ad-Dzariyat : 18 ).

b. Ketika Khusuf ( gerhana bulan ) dan Kusuf ( gerhana matahari ). Rasulullah :

" Jika kalian melihat sesuatu darinya – gerhana bulan dan matahari - maka segeralah berdzikir kepada Allah, berdoa kepada-Nya dan berstighfar kepada-Nya ". (Muttafaqun 'alaihi)

c. Ketika tidak bisa tidur di malam hari, gelisah di tempat tidur. Dari Ubadah bin Shamit, dari Nabi, ia berkata :

" Barangsiapa terbangun di malam hari dan di akhir hadits Nabi berkata : kemudian ia berdoa : Ya Allah ampunilah aku, atau berdoa, maka doanya makbul. Jika ia berwudhu dan shalat, maka shalatnya diterima ". (HR. al-Bukhari)

d. Ketika ia bangun untuk bertahajjud. Dari Ibnu Abbas radhiyallah'anhu ia berkata : Rasulullah pernah bangun di malam hari untuk bertahajud, beliau berdoa, di dalam nya beliau mengucapkan :

" Maka ampunilah aku, apa yang telah aku perbuat dan yang belum aku perbuat, apa yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkau Maha Pengahulu dan Maha Terkahir, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau ". (Muttafaqun Alaihi)

Beberapa Redaksi Istighfar Dalam al-Qur'an dan as-Sunnah
Banyak sekali redaksi istighfar di dalam al-Qur'an dan as- Sunnah :

1. Dari al-Qur'an :

”Musa mendoa: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya Aku Telah menganiaya diriku sendiri Karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". ( QS. al-Qashash : 16 ).

"Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya ". (QS. al-Mukminun : 118 ).

"Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami[235] dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. ali Imran : 147 ).

"(yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, Sesungguhnya kami Telah beriman, Maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka ". ( QS. ali Imran : 16 ).

"Ya Tuhanku! ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahKu dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan ". ( QS. Nuh : 28 ).

"Ya Tuhan kami, Sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti ". ( QS. ali Imran : 193 ).

2. Dari as-Sunnah :

Doa sayyidul istighfar, yaitu :

"Ya Allah, Engkau lah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku menepati janjiku kepada-Mu semampuku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku kepadamu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat dosa selain Engkau ". (HR. Al-Bukhari)

"Ya Allah, ampunilah aku dan berilah taubat bagiku, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Taubat dan Maha Penyayang ".

"Wahai Tuhan ku, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, sikap berlebihanku dalam semua urusan, dalam semua perkara yang lebih Engkau ketahui daripada diriku. Ya Allah, ampunilah kesalahan-kesalahanku, sikap kesengajaanku, kebodohanku, serta ketidak seriusanku, dan semua hal dariku. Ya Allah, ampunilah aku, yang telah aku perbuat dan yang belum aku perbuat, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, Engkau Maha Pendahulu dan Engkau Maha Terakhir, dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu ". (HR. al-Bukhari).

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam