27. Harta



📚 Buku Bulir-Bulir Kebaikan



Harta adalah nikmat dari Allah bagi hamba yang shalih, yang dengannya ia membangun hidupnya dan memberikan manfaat bagi saudara-saudaranya kaum muslimin. Harta memiliki rambu-rambu, diantaranya :

Menjauhi perkara syubhat dan transaksi riba. Karena telah ada hadits dari Nabi, beliau bersabda : " Anggota badan pertama kali yang membusuk ( setelah mati ) yaitu perutnya, jika mampu untuk tidak makan melainkan yang baik maka lakukanlah". (HR. al-Bukhari)

Wajib bagi setiap muslim mencari makanan yang halal, dan tidak tertipu dengan iklan-iklan tentang bisnis saham- saham kecuali telah diketahui bolehnya bertransaksi dengannya.

Jenis-jenis manusia dalam harta :

1. Jenis yang bakhil terhadap diri dan anak-anaknya, serta mengharamkan dirinya dari menikmati harta dan tidak menampakkan nikmat Allah pada dirinya, maka ia akan mendapati dirinya dalam kesusahan, anak-anaknya dalam penderitaan, maka mereka akan berharap berpisah sekarang juga sebelum hari esok.

2. Jenis orang yang berinfak kepada anak-anaknya dan memenuhi kebutuhan mereka, akan tetapi tidak memiliki andil dalam perkara kebaikan dan tidak berbuat baik kepada orang lain.

3. Jenis orang yang menunaikan nafkah bagi keluarganya, juga berbuat baik kepada manusia. Inilah jenis manusia yang paling utama.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : " Kapan saja harta ada di tanganmu, dan bukan di hatimu, maka harta itu tidak akan membahayakanmu meskipun banyak ".

Dan bagi orang yang berakal hendaknya menggunakan harta di jalan-Nya, serta menjauhi penggunaannya dalam perkara haram. Karena telah jelas bersumber dari Nabi dalam sebuah hadits : " Dan hartanya dalam hal apa ia meninfakkannya dan dari mana ia mendapatkannya ". (HR. Tirimdzi)

Allah ta'ala berfirman :

" dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya ". ( QS. Saba : 39 )

Yakni menggantikannya, cepat ataupun lambat. Keterangan : jika seseorang memiliki harta yang banyak, hendaknya ia menyediakan wakaf untuk dirinya.

Diantara hal yang menunjukkan akan pentingnya wakaf :

Bahwa kebanyakan para sahabat radhiyallahu'anhum menyiapkan wakaf untuk diri mereka sebelum meninggal.

Syaikh Abdurrahman as-Sa'di rahimahullah berkata : " Ketahuilah bahwa wakaf yang menjaga harta pokok dan memberikan manfaat yang banyak termasuk dalam kebaikan yang paling utama, paling tinggi dan paling banyak faedahnya. Juga termasuk amal ibadah yang tidak terputus karena kematian pelakunya dan termasuk peninggalan yang akan selalu tersisa.

Rasulullah bersabda : " Jika anak Adam mati maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal : dari sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya ".(HR. Muslim).

Maka, sedekah jariyah seperti wakaf yang manfaatnya mengalir di setiap waktu. Baik wakaf untuk kepentingan umum seperti untuk para mujahid, para guru, para pelajar, orang yang melakukan tugas-tugas keagamaan, ataupun untuk kepentingan khusus untuk suatu kelompok, atau individu, atau untuk fakir miskin.

Semua ini termasuk cara-cara baik yang bermanfaat, meskipun manfaatnya bermacam-macam dan hasil maksimal wakafnya".

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam