30. Ilmu Dan Amal



📚 Buku Bulir-Bulir Kebaikan



Allah ta'ala berfirman :

" Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan ". ( QS. Thaha : 114 ). Allah memerintahkan nabi-Nya untuk menamba ilmu.

Saudaraku : segeralah menuntut ilmu dan mengetahui hukum-hukum agama. Rasulullah bersabda : " Barangsiapa melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan untuknya jalan ke surga ". (Al-Hadist)

Ilmu berkaitan dengan amal, keduanya saling beratlian. Jika salah satunya tertinggal maka binasa dan merugi. Maka jadilan seorang alim, atau pelajar, atau pendengar, atau pencinta ilmu, dan jangan menjadi yang ke lima yaitu pembenci ahli ilmu.

Ilmu tanpa amal seperti pohon tak berbuah

Sufyan at-Tsauri berkata : " Perbanyaklah menuntut ilmu hadits, karena hadits adalah senjata ".

Dengan ilmu dan amal kehidupan akan cerah, dan seseorang akan semakin dekat dengan Allah dengan melakukan ketaatan dan meninggalkan kemungkaran.

Ilmu menjagamu sedangkan harta kamu yang menjaganya. Berapa banyak manusia yang meninggal, tidak ada yang diingat dari mereka kecuali para ulama ? maka para ulama tidak dilupakan karena mereka para pewaris Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan dinar tidak pula dirham, melainkan mewariskan ilmu.

Ilmu adalah cahaya sedangkan kebodohan adalah kegelapan. Khususnya pada zaman sekarang yang telah banyak perkara bid'ah dan kesyirikan. Kita memohon kepada Allah keselamatan.

Diantara ilmu yang paling mulia yaitu mempelajari al-Qur'an dengan tadabbur dan pemahaman tentang maknanya. Kemudian kitab shahih al-Bukhari dan Muslim.

Umur sangat pendek, maka jangan melihat kepada orang yang binasa kenapa dia binasa, akan tetapi lihatlah kepada orang-orang yang selamat bagaimana dia selamat. Orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya akan engkau dapati diam dan geraknya sesuai sunnah Rasulullah. Allah ta'ala berfirman: " Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang- binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba- hamba-Nya, hanyalah ulama . Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun ". (QS. Fathir : 28 )

Anak-anak kita belajar adat kebiasaan lebih banyak daripada belajar perkara ibadah.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu'ahu, dari Nabi , bersabda : " Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang tanggungjawabnya, seorang amir adalah pemimpin, suami adalah pemimpin bagi keluarganya, istri adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang tanggungjawabnya ". (HR. al-Bukhari)

Maka wajib bagi ayah dan ibu untuk mengajarkan anak-anaknya petunjuk Nabi dalam hal makan, minum, ketika masuk toilet, ketika hendak tidur, dan semua hal kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dikatakan : jika engkau menanam benih kebaikan maka engkau akan memanen apa yang engkau tanam.

Jangan lupa beramal jika engkau memiliki ilmu, dan jangan lupa untuk terus belajar jika engkau belum benar dalam beramal. Akan tetapi gabungkan keduanya meskipun sedikit. Dan tidaklah para ulama salaf terdahulu memperoleh derajat tinggi melainkan dengan niat yang ikhlas, beramal shalih, bersikap zuhud dalam setiap kemewahan dunia. Tidaklah orang-orang bijaksana sampai pada kebahagiaan yang agung melainkan dengan menyinsingkan baju dalam berusaha dan ridha dengan hal yang sedikit, serta memeberikan kelebihannya kepada peminta-minta dan orang yang membutuhkan.

Abu Ishaq berkata : " Dikatakan kepada seseorang dari kabilah Abdul Qais : berwasiatlah. Ia berkata : " jauhi perkata 'aku akan melakukan'…".(Iqtidha siratal mustaqim)

Sebagian mereka mengatakan : carilah ilmu dan amal dalam hidup ini. Ilmu untuk menghilangkan kebodohan dari dirimu dan kaum mukminin. Dan harta untuk kamu gunakan dalam perkara yang diridhai Allah, bukan untuk menumpuk-numpuk dan berbangga diri. Sebagaimana dikatakan : barangsiapa menginginkan dunia maka wajib baginya berilmu, dan barangsiapa menginginkan akhirat maka wajib baginya berilmu. Maka ini menunjukkan keutamaan ilmu.

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata : " tidaklah aku menulis satu hadits melainkan aku telah mengamalkannya, hingga ada hadits bahwa Nabi berbekam dan memberikan Abu Thaibah satu dinar, maka aku pun berbekam dan memberikan tukang bekam satu dinar pula ".

Abu Darda berkata : " Sesungguhnya hal yang aku takutkan yaitu ketika kau berdiri untuk dihisab kemudian ditanyakan kepadaku : kamu telah punya ilmu, apa yang telah kamu amalkan dengan ilmu mu ".

Saudaraku : kita tidak akan pernah mengenal sunnah Rasulullah kecuali dengan ilmu. Sarana dan teknis sudah banyak Alhamdulillah. Tinggal tekad dari dirimu untuk mempelajarinya.

As-Syafi'I rahimahullah berkata : " menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunnah".

Umar bin Abdul aziz berkata : " barangsiapa beramal tanpa ilmu, maka apa yang dia rusak lebih banyak daripada yang ia perbaiki".

Dikatakan kepada Atha bin Rabah : " Apakah yang paling utama yang diberikan kepada seorang hamba ? ". Ia menjawab : " Akal ( pengetahuan ) tentang Allah azza wajalla ".

Abdurrahman bin Mahdi berkata : " Seseorang lebih butuh kepada ilmu daripada kebutuhannya kepada makan dan minum".

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam