Alangkah Bedanya



📚 Buku Saudariku Aku Menggugah Rasa Malumu


Saudariku, dimana wanita muda yang padanya engkau melihat malu tampak pada seluruh bagian-bagian yang dikatakan kepadamu karena penampilan luarnya, rasa malunya, dan menutupi secara menyeluruh dimana dia selalu waspada untuk tidak menampakkan meskipun hanya jari khawatir menyingkap bagian tubuhnya atau kulitnya atau bagian mana saja dari daya tarik fisiknya? Jika engkau melihatnya engkau akan menganggap ia seperti burung gagak hitam karena kesopanan dan keteguhannya mempertahankan hijab.

Gambaran seorang wanita yang memiliki malu sedemikian berbeda dan berkebalikan dengan wanita yang berhias dan meninggalkan rumah atau sekolah atau tempat kerja dengan dandanan yang terbaik dan puncak kecantikan. Dia mengenakan pakaian yang mengundang tanpa sesuatu diatasnya kecuali abayah pendek (pakaian luar yang ringan biasanya berwarna hitam biasa dikenakan wanita di negara-negara teluk) atau yang panjang. Namun demikian, dia tidak perduli jika pakaiannya tertiup angin atau dia dengan sengaja mengangkatnya. Dia juga mungkin keluar dengan kepala tertutup yang dia gunakan untuk menutup wajahnya namun kadangkala terlalu tipis atau sehingga rona wajahnya kelihatan atau terlalu ketat sehingga menampakkan bentuk hidung dan pipinya. Dia keluar dengan perhiasan emas dan menunjukkan lengan atau tangannya yang juga dihiasi inai atau dengan manicure yang ditunjukkannya dengan bangga kepada orang-orang disekitarnya, tanpa memikirkan bahwa Allah menyaksikannya dari langit ke tujuh.

Anda di sarankan membaca : Buku Ya Allah, Bimbing Hamba Menjadi Wanita Salehah

Alangkah besar perbedaan kedua wanita ini! Betapa berlawanannya mereka, yang satu berpegang teguh kepada syariat Tuhannya dan menjaga dirinya, hijabnya, dan rasa malunya, dan ia yang mengambaikan perkara agamanya dan mengikuti jalan-jalan para musuhnya! Betapa bedanya seseorang yang melihat hijab sebagai suatu bagian dari agama dan syariat dan (sebagai) alat untuk menjaga dirinya dari kemesuman, kehinaan dan kekacauan, dan dia yang menganggap hijab hanya sekedar kebiasaan kuno. Yang terakhir itu si tidak lebih dari tanda keterbelakangan dan kemunduran. Dari belenggu dirinya lah ia mesti dilepaskan agar dia dapat bebas melangkah di atas jalannya kepada kehancuran, memalukan dan telanjang.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam