Bab 3. Tauhid Nabawiyyah



📚 Terjemah Kitab Kifayatul Awam



A. Sifat-Sifat Wajib Para Rosul

Sifat-sifat yang wajib bagi para rosul ada empat;

1. Sidiq; Sidiq artinya benar dalam seluruh ucapan

2. Amanah; Amanah artinya terpelihara para rosul dari perbuatan yang diharamkan ataupun dimakruhkan.

3. Tabligh; Tabligh artinya menyampaikan sesuatu yang wajib disampaikan

4. Fathonah; Fathonah artinya Cerdas

Keempat sifat tersebut di atas wajib adanya bagi para rosul artinya akal sehat tidak bisa mengerti ketiadaannya dari mereka. Dan keimanan seseorang ditangguhkan atas mengetahui itu. Inipun  diperselisihkan antara kedua ulama; Imam Sanusi dan lainnya.

B. Sifat-Sifat Mustahil Bagi Para Rosul

Para rosul mustahil disifati lawan keempat sifat itu, yaitu;

1. Kadzb, lawan sifat shidiq;
2. Khiyanat dengan melakukan hal-hal yang diharamkan atau dimakruhkan, lawan sifat amanah;
3. Kitman/menyembunyikan sesuatu yang harus disampaikan, lawan sifat tabligh dan
4. Baladah/bodoh, lawan sifat fathonah

Keempat sifat itu mustahil adanya bagi Rosul. Artinya akal sehat tidak bisa mengerti keberadaannya pada mereka. Dan keimanan seseorang ditangguhkan atas mengetahui itu. Inilah keempat puluh sembilan akidah. Dan sifat penyempurna untuk 50 akidah adalah sifat jaiz bagi mereka.

C. Sifat Jaiz Bagi Para Rosul

Sifat jaiz bagi mereka adalah terjadinya sifat kemanusian yang tidak mengakibatkan berkurangnya martabat mereka yang tinggi seperti sakit, makan, minum, menikah dan lain-lain.

D.  Dalil-Dalil Sifat-Sifat Bagi Para Rosul

Dalil sifat sidiq para rosul adalah jika mereka berdusta, pasti khabar Allah dusta pula, karena Allah telah membenarkan pengakuan mereka jadi rosul dengan menampakan mu’zijat di atas tangan mereka, karena mu’zijat itu sama dengan firman Allah :” Amat benar hambaku dalam menyampaikan sesuatu dariKu “.

Penjelasannya jika seorang rosul datang kepada kaumnya lalu berkata :” aku seorang utusan Allah kepada kalian”. Mereka menjawab :” mana dalil atas kerasulanmu”. Beliau menjawab :” gunung ini akan terbelah  “, misalnya. Mereka berkata lagi : “ Coba buktikan sekarang juga ! “. Sejurus kemudian Allah membelah gunung itu sebagai pembenaran atas pengakuan seorang rosul tadi atas kerasulannya. Nah, pembelahan gunung oleh Allah sama dengan firmanNya : “Amat benar hambaku dalam menyampaikan sesuatu dariKu “. Jika seorang rosul tadi dusta, pasti khobar Allah dusta pula, sedangkan mustahil khobar Allah dusta. Jika demikian mustahil pula para rosul dusta. Jika mereka mustahil dusta, maka mereka wajib disifati as shidq.

Dalil sifat amanah – terpelihara dhohir bathin dari perbuatan haram dan makruh – adalah sesungguhnya jika mereka berkhianat dengan melakukan perbuatan haram atau makruh, pasti kita diperintahkan pula melakukan perbuatan itu, sedangkan tidak benar kita diperintahkan melakukannya, karena Allah tidak memerintahkan perbuatan itu. Dengan demikian, jelas sekali bahwasanya mereka tidak melakukan kecuali ketaatan baik yang wajib ataupun sunah. Mereka tidak akan melakukan hal yang mubah kecuali hanya untuk menjelaskan kebolehan melakukannya saja.

Dalil sifat tabligh adalah jika mereka menyembunyikan sesuatu yang harus disampaikan, pasti kita diperintahkan pula menyembunyikan ilmu, sedangkan tidak benar kita diperintahkan demikian, karena orang yang menyembunyikan ilmu itu terkutuk. Maka dengan demikian, jelas sekali bahwa mereka tidak akan menyembunyikan sesuatu yang harus disampaikan. Ini berarti mereka wajib disifati sifat tabligh.

Dalil sifat fathonah – kecerdikan yang luar biasa – adalah jika sifat  fathonah dinafikan dari mereka, pasti mereka tidak mampu berargumentasi dengan argumen yang dapat menaklukan para musuhnya, sedangkan kemampuan mereka berargumentasi telah dinyatakan dalam Al Qur’an bukan pada satu surat dan ayat saja. Kemampuan beragumentasi ini tidak akan timbul kecuali dari orang sangat cerdik.

Dalil sifat jaiz/wenang terjadi sifat kemanusian bagi para rosul adalah sesungguhnya mereka senantiasa naik terus kedalam  kedudukan yang tinggi. Terjadinya sifat kemanusian misalnya sakit justru akan menambah kedudukan mereka yang tinggi dan juga supaya hati selain mereka dapat terobati manakala diuji oleh berbagai macam penderitaan. Terutama orang yang cerdik pandai dapat mengetahui bahwasanya dunia bukan tempat untuk membalas ketaatan kekasih Allah, karena jika sebagai tempat pembalasan ketaatan, pasti kekasih Alah tercinta tidak akan terkena sedikitpun dengan penderitaan itu. Apalagi jungjunan kita Nabi Muhammad SAW yang jadi pimpinan para rosul, sahabat-sahabatnya dan keluarganya tentu tidak akan mengalaminya. Dengan berakhirnya dalil sifat jaiz, tuntas sudah lima puluh akidah dengan dalil-dalil yang mulya.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam