Bagian Ketiga (3)



📚 Buku 40 Cara Menyelesaikan Masalah




📚 11. Tawakal Kepada Allah Azza Wa Jalla


Termasuk dari bentuk nikmat Allah Azza wa jalla tatkala turun bencana maupunn musibah, yaitu kita langsung cepat-cepat kembali untuk taat kepada Allah Ta'ala dan beribadah kepadaNya, kita juga bisa merasakan kelezatan manakala kita sedang berdo'a dan memohon kepadaNya supaya di mudahkan segala urusannya. Adapun kedudukan yang paling tinggi dalam sebuah ibadah dan amalan yaitu kedudukan tawakal kepada Allah Azza wa jalla, menyerahkan segala urusan dan hasilnya kepada Allah Ta'ala, sedangkan dalam tawakal itu sendiri dapat menguatkan jiwa, menjadikan hati berani menerima apa pun hasilnya, menjadi tenang dan tentram. Allah Azza wa jalla sendiri sangat mencintai orang-orang yang mempunyai sifat yang agung ini sebagaimana yang tertera jelas dalam firmanNya:

"Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya". QS al- 'Imran: 159.

Sedangkan orang yang telag di cintai oleh Allah Ta'ala maka dirinya tidak di adzab, tidak di jauhkan dariNya, dan tidak terhalangi untuk melihat Allah Subhanahu wa ta'ala pada hari kiamat nanti. Dalam sebuah ayat yang lain Allah Ta'ala berfirman:

"Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya". QS ath-Thalaaq: 3.

Dalam ayat ini sebagai dalil yang kuat tentang keutamaan tawakal, di mana tawakal merupakan sebab terbesar untuk memperoleh maslahat dan menolak mara bahaya. Dan Allah Subhanahu wa ta'ala mengatur segala urusan alam ini sesuai dengan yang Ia kehendaki, di tanganNya segela perkara di bolak-balikan. Allah Ta'ala berfirman:

"kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya". QS Yunus: 3.

Hendaknya kita semua merasa yakin bahwa apa yang kita kerjakan untuk segera bisa keluar dari sebuah masalah hanyalah merupakan sebab dan sarana namun tetap yang mengatur alam ini adalah Allah Azza wa jalla, maka apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Ia kehendaki kejadianya pasti tidak akan terjadi. Perhatikan pada hadits yang agung ini, di mana Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada anak pamannya Ibnu Abbas:

"Ketahuilah kalau sekiranya umat ini bersatu untuk memberi sesuatu manfaat kepadamu maka itu tidak akan bermanfaat bagimu melainkan dengan sesuatu yang memang sudah di tentukan oleh Allah Ta'ala bagimu, (dan begitu juga) kalau sekiranya umat ini berkumpul untuk memberi bahaya padamu maka tidak akan berbahaya kepadamu melainkan dengan sesuatu yang memang sudah di tentukan oleh Allah Ta'ala padamu, telah di angkat pena, dan telah kering catatan tersebut". HR Tirmidzi.

📚 12. Berbuat Baik Pada Sesama, Baik Ucapan, Perbuatan, Dan Segala Bentuk Kebaikan Lainnya


Termasuk dari sebab yang dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan dan kegelisahan adalah berbuat baik kepada sesama makhluk, baik itu dengan ucapan atau perbuatan dan segala macam bentuk kebaikan. Allah Ta'ala berfirman:

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhoan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar". QS an-Nisaa': 114.

Berkata syaikh Abdurahman bin Sa'di dalam tafsirnya: "Di dalam ayat ini Allah Ta'ala mengabarkan bahwa semua perkara ini semuanya baik, yang semuanya bersumber dariNya, dan kebaikan pasti akan menjadikan baik dan mencegah keburukan. Dan seorang mukmin yang mengharap pahala dari Allah Ta'ala, maka ia akan di beri ganjaran yang sangat besar, di antara bentuk dari ganjaran tersebut yaitu hilangnya kesedihan, kesusahan, kekhawatiran dan yang lainnya".

Dalam kesempatan yang beliau juga mengatakan: "Tanda kebahagian seorang hamba yaitu ada pada keikhlasanya kepada Allah Azza wa jalla dan gemar untuk memberi manfaat apa saja bagi sesama orang".

📚 13. Banyak Berdzikir Kepada Allah Azza Wa Jalla


Termasuk sebab supaya hati bisa menjadi lapang dan lebih khusus lagi rasa sedih akan segera hilang tatkala turun sebuah musibah yaitu banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa ta'ala tanpa mengenal batas setiap waktu dan keadaan, maka kalau mau mempraktekan hal itu dirinya akan menemukan dampak yang luar biasa pada tenang, tentram dan lapangnya hati. Allah Ta'ala berfirman:

"Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tenteram". QS ar-Ra'du: 28.

Seperti berdzikir sebagaimana yang Allah Ta'ala firmankan dalam ayat ini:

"Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". QS al-'Imran: 173.

Do'a inilah yang di ucapkan oleh Nabi Ibrahim tatkala beliau di lempar masuk kedalam kobaran api. Dan Nabi Shalallah 'alaihi wa sallam ketika di katakana pada beliau ayat ini:

"Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". QS al-'Imran: 173.

Maka beliau mengucapkan:

"Tiada daya dan upaya melainkan dari Allah Ta'ala" HR Bukhari.

Ringkas kata bahwa dzikir kepada Allah Azza wa jalla mempunyai dampak yang besar untuk bisa meraih apa yang di inginkan, lebih khusus dari itu kalau sekiranya dalam berdzikir tersebut seorang hamba mengharap kepada Allah Ta'ala pahala dan ganjaranNya.

📚 14. Jangan Sampai Mendatangi Perkara Yang Haram


Jika ada seorang yang mempunyai sebuah masalah dan dirinya mengetahui sebabnya, seperti halnya mempunyai masalah cerai dengan istri atau suaminya atau berpisah atau yang lainya dari masalah kehidupan yang ada, maka biasanya dia berusaha keras untuk mencari solusi dan jalan keluarnya dari perkara yang baru di alaminya tersebut, terkadang perkaranya sulit dan jalan keluarnya seperti tertutup terlebih lagi di barengi dengan rasa takut dan lemah, maka terkadang terlintas di dalam pikiranya niat untuk mengerjakan sesuatu yang tidak di bolehkan, seperti misalnya pergi ke paranormal, dukun atau tukang sihir. Yang terkadang sebagian orang menyangka bahwa itu bisa menyelesaikan masalah atau dapat menyembuhkan rasa sakitnya, atau sebagian menolak sakit tersebut dengan menggembalikan, seperti sangkaan mereka, kepada pelakunya dengan menggunakan sihir kembali, yang merusak dan menghancurkan kehidupanya, sebagai bentuk balsan padanya. Maka perbuatan semacam ini tidak di bolehkan.

Adapun anda, wahai orang yang sedang di timpa musibah, maka Allah Ta'ala yang akan memberi ganjaran padamu, jika engkau sabar, jangan kamu rusak kehidupanmu dengan berbuat maksiat kepada Allah Azza wa jalla, baik maksiat itu dengan sihir, mengganggu orang lain atau yang lainya.

📚 15. Adakalanya Kamu Membenci Sesuatu Padahal Itu Adalah Yang Terbaik Buat Dirimu


Pandangan seseorang itu sangat terbatas sedangkan ilmu dan pemahamannya juga sedikit, tidaklah dirinya melihat pada hari ini di timpa oleh musibah dan bencana yang terkadang pada akhirnya pada masa yang akan datang sebagai bentuk pemberian dan anugrah. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:

"Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". QS al-Baqarah: 216.

Di dalam ayat ini ada beberapa hukum, rahasia dan kemaslahatan bagi seorang hamba. Maka jika seorang hamba mengetahui bahwa sesuatu yang ia benci terkadang bisa mendatangkan dengan sesuatu yang ia cintai, atau kebalikanya kalau yang ia cintai tersebut terkadang bisa mendatangkan yang ia benci, sehingga tidak menjamin bahwa datangnya kerusakan tersebut tidak mempunyai sisi kebaikan sama sekali, dan jangan sampai dirinya berputus asa mana kala datang kepadanya kemudahan dari sisi kerusakan yang ikut bersamanya, di karenakan dirinya tidak mengetahui akhir dari akibat itu semua. Dan sesungguhnya Allah Azza wa jalla mengetahui itu semua yang tidak di ketahui oleh hamba-hambaNya.

Betapa banyak di dapati ada seorang wanita yang di cerai oleh suaminya, namun dengan sebab cerai tersebut menjadi kebaikan bagi dirinya, dalam keadaan mengharap pahala dan ganjaran, sabar dan berharap, ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah Azza wa jalla, yang pada akhirnya terkadang datang kepada wanita tersebut orang pria yang lebih baik dari suaminya yang pertama. Betapa banyak di jumpai seorang bapak yang nampak pada benaknya kekhawatiran terhadap anak-anaknya, maka dengan sebab itu menjadi langkahnya untuk segera mengoreksi dan memperbaiki perkara dirinya dalam mendidik anak-anaknya, sehingga itu menjadi kebaikan baginya. Betapa banyak orang yang mendapat apa yang ia dapat, yang pertama kai dirasakan adalah kesedihan namun pada akhirnya kebahagian dan kesenangan yang ia peroleh.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam