25. Peraturan Dalam Kehidupan Kita Sehari- Hari



📚 Buku Bulir-Bulir Kebaikan



Peraturan yaitu aktifitas terprogram dalam waktu tertentu. Seperti : peraturan kerja, peraturan waktu tidur. Orang yang teratur akan terlihat tenang, hatinya damai, tidak takut kehilangan sesuatu. Karena ia mengetahui bahwa hidup beringkat-tingkat, berpindah-pindah dari tingkat yang satu ke tingkat yang lain. Anak kecil, kemudian remaja, kemudian pemuda, kemudian orang tua.

Dawud at-Thaiy rahimahullah berkata : " Sesungguhnya siang dan malam beringkat-tingkat, manusia menemptainya setahap demi setahap, hingga berakhir pada akhir perjalanan mereka. Jika engaku bisa memberikan perbekalan pada setiap tingkatnya maka lakukanlah. Karena tidaklah perjalanan terputus dari dekat melainkan perkara lebih cepat dari hal itu. Alam pun berputra menutu aturan tertentu dengan kuasa Allah ta'ala. Allah ta'ala berfirman :

" Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan Telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (Setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya ". ( QS. Yasin : 38 – 40 ).

" dan matahari berputar pada orbitnya ", yakni selalu berputar pada orbitnya yang telah Allah tetapkan untuknya, tidak keluar jalur orbitnya, tidak mundur dari jalurnya. Ia tidak memiliki kemampuan untuk berbuat sendiri dan tidak mampu menentang kekuasaan Allah ta'ala.

" demikian itulah ketetapan Allah yang Maha Perkara ", yang dengan kemuliaan-Nya, Allah mengatur makhuk- makhluk yang besar tersebut, dengan sebaik-baik pengaturan.

" Yang Maha Mengetahui ", yang dengan ilmunya, menjadikan matahari kemaslahatan bagi hamba-hamba- Nya dan bermanfaat bagi agama dan dunia mereka. (Tafsir as-Sa'di)

Dalam setahun terdapat 12 ( dua belas ) bulan. Di dalamnya ada satu bulan untuk berpuasa Ramadhan dan dua hari raya ( idul fitri dan idul adha ), serta mengeluarkan zakat yang tidak dikeluarkan kecuali setelah mencapai 1 ( satu ) tahun, juga ibadah haji ( bulan dzulhijjah ). Demikian juga shalat 5 ( lima ) waktu dalam sehari semalam. Semua amal ibadah dan kewajiban ini berjalan sesuai peraturan tertentu, tidak saling tumpang tindih antara satu dengan yang lainnya.

Diantara peraturan yang harus diperhatikan yaitu :

1. Aturan waktu : mayoritas manusia tidak bisa memanfaatkan waktu luangnya dengan sesuatu yang bermanfaat baginya, tapi menghabiskan waktu untuk apa saja. (Baca ulang materi tentang pentingnya waktu.)

2. Aturan waktu tidur : Rasulullah tidak menyukai tidur sebelum waktu Isya dan berbinca-bincang setelahnya.

Telah tersebar penyakit kronis di kalangan kaum muslimin, yaitu begadang, yang telah menimpa banyak orang. Diantara penyakit yang diakibatkan begadang adalah : semakin cepatnya detak jantung, malas melakuan shalat shubuh, mata merah, selalu gelisah bagi orang yang suka begadang.

3. Aturan makan berat : Allah ta'ala berfirman : " Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid , makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan ". (QS. al- A'raf : 31)

Tubuh manusia membutuhkan keteraturan dalam makan. Misalnya : Nabi sarapan dengan beberapa kurma basah, jika tidak ada maka dengan kurma kering, jika tidak ada kurma maka dengan minum beberapa teguk air ".

Maka bangun untuk shalat maghrib di masjid setelah berbuka dengan kurma atau air atau jus atau kuah, memakan waktu sekitar 5 – 10 menit, waktu yang biasa dan wajar, cukup bagi perut dan usus untuk mencerna zat gula dengan jumlah yang cukup untuk meningkatkan glukosa dalam darah sampai pada taraf yang bisa menghilangkan kelesuan dan keletihan dalam pergerakan dan otak. Khususnya penyerapan akan sangat maksimal karena perut dan usus dalam keadaan kosong.

Demikian pula halnya dengan air yang diminum oleh orang yang berpuasa, jika jumlahnya wajar, tidak panas sekali dan tidak dingin sekali. Akan mudah diserap melalui saluran pencernaan perut dan usus. Bahkan membasahi mulut, kerongkongan, saluran napas, hingga meredam rasa haus. Demikian pula mereka akan merasa kenyang dan melengkapi energi tubuh yang hilang sepanjang hari puasa.

Maka harus ada keseimbangan kapasitas makanan dan minuman yang dapat melancarkan organ pernapasan, hati dan pencernaan. Karena begitulah metode sehat yang bermanfaat dan benar.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam