Bagaimana Jika Kamu Sudah Bertobat, tetapi Kembali Melakukan Dosa?



๐Ÿ“š Buku Mendaki Tanjakan Ilmu Dan Tobat


Jika kamu sudah bertobat, kemudian kembali mengerjakan dosa—maklum (karena) setan selalu menggoda, terutama terhadap orang-orang yang sudah bertobat, sebab dia sangat benci dan terus-menerus menggodanya supaya kembali berbuat dosa—segeralah dan cepat-cepatlah kamu bertobat lagi. Katakan pada hatimu, mudah-mudahan aku mati sebelum kembali berdosa lagi.

Demikianlah hendaknya sampai ketiga atau keempat kalinya, dan seterusnya. Semakin sering kamu berdosa, harus sering pula bertobat. Dan, janganlah keinginanmu untuk bertobat itu lebih lemah daripada keinginanmu untuk berbuat dosa. Jangan sekali-kali kamu putus asa dari ampunan Tuhan dan dari rahmat-Nya. Dan jangan sampai kamu dihalangi setan untuk bertobat, lalu berdosa lagi. Sering bertobat adalah tanda terbaik.

Ingatlah sabda Rasulullah Saw.:

"Yang baik di antara kamu ialah yang sering tergoda, tetapi sering bertobat. Sering kembali kepada Allah dengan perasaan menyesal atas dosa dan dengan istigfar.”

Hadirkan dalam hatimu firman Allah:

Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Al-Nisรข: 110)

Hal ini adalah yang terpenting. Pada Allah jua taufikNya.

Kesimpulannya, apabila kamu mulai bertobat, buanglah dosa-dosa dari hatimu, dan kuatkanlah maksud dalam hatimu bahwa kamu tidak akan kembali mengerjakan dosa. Kecuali bila tidak disengaja, yang tentu Allah akan mengetahui (ketidaksengajaan ini) dari azammu yang sebenarnya, yang timbul dari hati yang bersih.

Lalu, kamu mencari keridhaan orang-orang korban kezalimanmu sedapat mungkin. Kemudian, mengqadhai yang tertinggal dari shalat dan puasamu. Dan, kembalilah bermohon kepada Allah dengan sebulat-bulatnya, agar Allah memaafkan kekurangan yang tidak dapat kamu penuhi.

Selanjutnya, kamu terus mandi. Lalu, berpakaian yang bersih dan sembahyang. Setelah sembahyang, letakkanlah pipimu ke tempat sujud pada tempat yang sunyi, yang hanya dilihat Allah. Lalu, ambil debu tanah ke kepalamu dan guling-gulingkan mukamu—yang paling mulia di antara anggota tubuhmu itu—ke tanah sambil mencucurkan air mata dengan hati yang merintih sedih dan ingat kembali dosa satu per satu.

Caci nafsumu yang menyeleweng itu dan maki-makilah dengan perkataan ini: “Hai nafsu, tidak malukah engkau terhadap Tuhan? Bukankah sudah tiba saatnya bertobat? Kuatkah engkau menerima siksa Allah? Dapatkah engkau menahan murka Allah?”

Perbanyaklah ingatan seperti itu sambil menangis. Lalu, angkat kedua tanganmu dan bacalah doa ini:

“Ya Tuhanku, ini hamba-Mu yang selama ini minggat, kini kembali pada pintu-pintu rahmat-Mu. Hamba-Mu yang maksiat, kembali pada kebenaran. Hamba-Mu yang berdosa, datang dengan mohon maaf. Ampunilah aku dengan kemurahan-Mu dan terimalah aku dengan karunia-Mu. Pandanglah aku dengan pandangan rahmat-Mu. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan peliharalah sisa hayatku. Sesungguhnya kebaikan itu semuanya ada padaMu, dan Engkaulah yang paling menyayangi dan mengasihi kami.”

Kemudian dilanjutkan membaca Doa Syiddah ini:

“Ya Tuhan yang menzahirkan segara urusan yang besar-besar. Ya Tuhan yang penghabisan dituju oleh orang-orang yang bingung. Ya Tuhan yang sangat kuasa. Apabila menghendaki sesuatu maka cukup dengan berfirman: ‘Jadilah kamu’ maka ada ia. Dosa-dosa telah meliputi kami, dan Engkaulah yang kami harapkan untuk mengampuninya. Ya Tuhan yang kami harapkan untuk melipur tiap-tiap kepayahan, aku sediakan Dikau pada saat ini. Terimalah tobatku. Karena Engkau penerima tobat dan Maha Pengasih.”

Perbanyaklah menangis, merendah, dan menghinakan diri sambil berdoa:

“Ya Tuhan yang tidak dapat dibimbangkan dengan urusan- urusan yang banyak, dan dengan pendengaran-pendengaran yang banyak. Ya Tuhan yang tidak keliru dengan banyaknya orang yang meminta. Ya Tuhan yang tidak bosan menerima permohonan yang terus-menerus merengek-rengek. Biarlah aku merasakan ketenteraman ampunan-Mu dan manisnya maghfirah-Mu. Dengan Rahmat-Mu, Ya Tuhan, yang lebih mengasihi dari semua yang mengasihi. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas tiap-tiap sesuatu.”

Kemudian, bacalah shalawat atas Nabi Saw. dan keluarganya. Lalu mintalah ampun untuk semua Mukmin, dan selanjutnya kembalilah taat kepada Allah Swt.

Jika kamu telah mulai mengerjakan hal-hal tersebut, kamu telah terhitung seorang yang betul-betul bertobat, dan bersihlah kamu dari dosa seperti seorang bayi yang baru lahir. Allah cinta kepadamu, dan kamu dapat pahala dan ganjaran, keberkahan dan rahmat yang tidak dapat digambarkan oleh siapa pun saking banyaknya. Dan, tercipta rasa aman bagimu dari apa yang menakutkanmu. Kamu bebas dari kerusakan dan terlepas pula dari murka-Nya. Kamu selamat dari pahitnya maksiat dan dari siksa dunia dan di akhirat. Dan telah kamu lewati aqabah ini dengan izin Allah Swt.

Allah jualah pemberi hidayah dengan belas kasih dan fadhรฎlah-Nya.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam