10. Setiap Kesulitan Ada Kemudahan



📚 Buku Bulir-Bulir Kebaikan



Manusia di dalam kehidupan dunia ini berputar dalam takdir Alllah ta'ala: fakir, kaya, bahagia, sengsara, maju, mundur, dari semua segi tidak hanya dalam satu kondisi dan tidak hanya untuk satu orang saja. Dan kehidupan akhirat adalah tempat kenikmatan yang badai yang tidak akan pernah punah dan tidak akan terputus.

Seorang penyair berkata :

"Dunia diciptakan diatas kesulitan dan anda menginginkannya bersih dari kotoran dan kesulitan "

Saudaraku yang saya cintai : surat ini untuk orang merasa hidupnya sempit dari segala penjuru, dan untuk orang yang mengeluh karena istrinya, anaknya, atau orang yang disakiti kerabat dan tetangganya…kepada orang yang mendapati perubahan perlakuan manusia terhadapnya, untuk orang yang mengalami kondisi hidup seperti itu.

Allah ta'ala berfirman :

"Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". ( QS. Yusuf : 87 ).

Dan Allah ta'ala berfirman :

"Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadanya. setiap waktu dia dalam kesibukan ". ( QS. ar-Rahman : 29 ).

Dan Allah Ta'ala berfirman :

"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan ". ( QS. at-Thalaq : 7).

Dan Allah Ta'ala berfirman :

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ". ( QS. as-Syarh : 6 ).

Allah menceritakan kehidupan dunia dalam berbagai ayat yang sangat banyak, diantaranya :

Allah Ta'ala berfirman :

"Hai kaumku, Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah kesenangan (sementara) dan Sesungguhnya akhirat Itulah negeri yang kekal ". ( QS. Ghafir : 39 ).

Allah ta'ala berfirman :

" Semua yang ada di bumi itu akan binasa.Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan ". ( QS. ar-Rahman : 26 – 27 ).

Allah ta'ala berfirman :

"Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu ". (QS. al- Hadid : 20 ).

Lihat suri tauladan anda Muhammad dan bagaimana kondisi kehidupannya. Beliau hidup sebagai yatim, diusir dari keluarga dan kaumnya, dilempari dengan batu ketika mendakwahi kaum Thaif hingga bercucuran darahnya, dituduh sebagai tukang sihir, dukun, tukang syair dan orang gila.

Pada perang Uhud gigi serinya retak, pelipisnya robek dan darah mengalir ke wajahnya. Ia ditimpuk dengan plasenta onta saat sujud diantara dua sudut ka'bah. Beliau mengikat perutnya karena lapar. Satu dan dua bulan tidak pernah menyalakan api di rumahnya, bahkan makanannya hanya air dan kurma. Di jalan beliau dirintangi dengan duri-duri dan kayu. Ketika beliau shalat di rumah menggeser kaki Aisyah agar bisa sujud karena kamarnya sempit, maka semua kondisi beliau ini adalah obat bagi orang yang dirundung sedih.

Seruan untuk para optimis : Setelah kegelapan ada cahaya, setelah kelelahan ada istirahat, setelah sakit ada kesehatan, setelah fakir ada kekayaan, setelah kesempitan ada kelapangan… dengan kesabaran dan ketangguhan, apa yang dingingkan akan tergapai. Mustahil suatu kondisi tidak berubah.

Rasulullah sangat menyukai optimisme. Optimis adalah berharap kebaikan, berbaik sangka kepada Allah. Jika Rasulullah mendengar sebuah nama yang baik, hatinya merasa lapang karenanya. Ketika Suhail bin Amru dalam kisah Hudaibiyah datang untuk berdiskusi dengan Rasulullah dan Rasulullah melihatnya bergegas, beliau berkata : "Semoga Allah memudahkan urusan kalian", dan terjadilah sebagaimana yang diharapkan, dan kedatangan Suhail sebab kebaikan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : "Kebanyakan orang jika melihat kemungkaran dan perubahan pada kondisi orang lain ia merasa kecewa dan meratap seperti ratapan terkena musibah, padahal hal tersebut terlarang. Akan tetapi diperintahkan untuk bersabar, bertawakal, dan teguh di atas agama Islam, agar beriman bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa, dan bahwa Rasulullah bersabda :

"Islam bermula dengan keterasingan, kemudian akan kembali asing semula ".

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam