Pengertian Hayaa
📚 Buku Saudariku Aku Menggugah Rasa Malumu
Hayaa’ (kesopanan dan rasa malu) adalah karakteristik dasar dari
seseorang yang mulia dan tanda dari keimanan yang tinggi. Diantara
hal-hal terbaik yang telah dikatakan adalah bahwa; “Ia adalah
merupakan kepekaan yang baik dan kelembutan perasaan yang tampak di mata
dan yang mempengaruhi penampilan. Barangsiapa yang hilang darinya maka dia
telah kehilangan segala kebaikan, dan barangsiapa yang dimahkotai dengannya
maka dia telah mendapatkan kehormatan dan kemuliaan dan dianugerahi
dengan kebaikan yang sempurna.” (Mawarid Ath-Thaman Li Durus Az-Zaman –
Abud Aziz As-Salaman, vol. 3 hal. 367). Bagaimana bisa selainnya ketika mahluk
Allah terbaik, Rasulullah Saw bersabda:
“Malu itu baik keseluruhannya.” (HR Muslim).
Al-hayah kini semakin lemah dan ditinggalkan. Lebih dari itu, konsep-konsep dan bentuk-bentuk yang merusak ditujukan kepada kita dari musuh-musuh Allah dan musuh-musuh wanita Muslimah, mengambil dari setiap tubuhnya sampai ia menjadi buruk dan lemah hingga pada tingkat dimana para penyeru terhadap rasa malu (al-hayaa) hanya memberikan pengaruh yang kecil kepada banyak wanita Muslimah, ketika mereka diseru kepadanya.
Jika kita melihat ke dalam perkara terbesar dimana wanita Muslim hidup dan penyimpangannya mengikuti tren Barat dan terus-menerus meniru mereka sampai jika mereka masuk ke lubang biawak dia akan ikut masuk bersama mereka, kita menyaksikan dengan sebenar-benarnya akan kelemahan agama dan rasa malu pada diri seorang wanita Muslimah yang demikian. Itulah sebabnya mengapa saya bekerja keras, memohon pertolongan dan keikhlasan dari Dia Yang Maha Tinggi dan Sebaik-baik Pelindung, untuk menulis beberapa kata tertuju kepada saudari-saudariku Muslimah yang saya harapkan dapat berpengaruh dan bergema dalam jiwa mereka.
Bagikan ini :
“Malu itu baik keseluruhannya.” (HR Muslim).
Al-hayah kini semakin lemah dan ditinggalkan. Lebih dari itu, konsep-konsep dan bentuk-bentuk yang merusak ditujukan kepada kita dari musuh-musuh Allah dan musuh-musuh wanita Muslimah, mengambil dari setiap tubuhnya sampai ia menjadi buruk dan lemah hingga pada tingkat dimana para penyeru terhadap rasa malu (al-hayaa) hanya memberikan pengaruh yang kecil kepada banyak wanita Muslimah, ketika mereka diseru kepadanya.
Jika kita melihat ke dalam perkara terbesar dimana wanita Muslim hidup dan penyimpangannya mengikuti tren Barat dan terus-menerus meniru mereka sampai jika mereka masuk ke lubang biawak dia akan ikut masuk bersama mereka, kita menyaksikan dengan sebenar-benarnya akan kelemahan agama dan rasa malu pada diri seorang wanita Muslimah yang demikian. Itulah sebabnya mengapa saya bekerja keras, memohon pertolongan dan keikhlasan dari Dia Yang Maha Tinggi dan Sebaik-baik Pelindung, untuk menulis beberapa kata tertuju kepada saudari-saudariku Muslimah yang saya harapkan dapat berpengaruh dan bergema dalam jiwa mereka.
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan