19. Cara Meredakan Marah



📚 Buku Bulir-Bulir Kebaikan



Langkah-langkah menghindari merah :

  • 1. Tidak marah : seorang sahabat datang kepada Rasulullah, kemudian ia berkata : berikan aku wasiat. Rasulullah berkata : " jangan marah ". (HR. al-Al-Bukhari dan Muslim)
  • 2. Merendahkan suara : Allah ta'ala berfirman tentang wasiat Lukman kepada anaknya : (QS. lukman : 19) Karena merendahkan suara menunjukkan orang yang berakal dan berwibawa yang menjadi karakter orang yang berakal dan orang yang bijaksana.
  • 3. Bersikap lemah lembut dalam semua urusan: " Tidaklah lembah lembut ada suatu perkara melainkan akan menghiasinya, dan tidaklah lembat lembuh hilang dari seuatu perkara melainkan akan memperburuknya ".
  • 4. Bersabar dari kesalahan orang lain : wajib bersabar dari kesalahan orang lain dengan sikap lembut, hikmah dan mencari sebab ( alasan )
  • 5. Salah seorang ulama salaf berkata : " Barangkali ia memiliki alasan yang tidak ketahui ".
  • 6. Mengenal kunci-kunci kemarahan : saat seseorang mengetahui kunci-kunci kemarahan maka ia akan berusaha meminimalisir kemarahan.

Cara mengatasi marah yang sudah terjadi :

1. Berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk , Allah ta'ala berfirman : " Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui ". ( QS. al-A'raf : 200 ). Dua orang laki-laki saling mencela di hadapan Nabi, lantas salah satunya marah, mukanya memerah, uratnya mengencang. Lantas Nabi melihat kepadanya dan berkata : " Sesungguhnya aku mengajarkan satu kalimat yang jika ia ucapkan akan hilanglah kemarahannya : A'udzubillahi minasyaithanirrajiim ( aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk ) ". (HR. al-Bukhari dan Muslim) Al-Qurthubi rahimahullah berkata : " Menunjukkan bahwa syetan memiliki pengaruh dalam memancing dan meningkatkan kemarahan hingga membuatnya memukul orang yang dimarahi ".

2. Merubah posisi saat itu. Rasulullah bersabda : " Jika salah seoran diantara kalian marah dalam keadaan sedang berdiri maka hendaklah duduk jika kemarahannya hilang ( dengan duduk ), jika tidak hilang ( dengan duduk ) maka berbaringlah ". (HR. Abu Dawud)

3. Berwudhu dan mandi. Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda : " Sesungguhnya kemarahan dari syetan, dan syetan diciptakan dari api. Dan Api hanya bisa dipadamkan dengan air, jika salah seorang dari kalian marah maka hendaklah berwudhu ". (HR. Ibn Abi Syaibah)

4. Diam. As-Syafi'I rahimahullah berkata : Jika orang pandir berkata, jangan engkau jawab karena jawaban paling baik untuknya ada diam karena engkau meladeni adalah jalan keluar baginya Jika engkau membiarkannya diam, ia akan mati ( sendiri )

5. Membersihkan jiwa dengan ketaatan dan menjauhi perkara haram. Allah berfirman : " Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu ". ( QS. as-Syams : 9 ).

6. Mengetahui keburukan marah.

7. Keutamaan menaham marah dan memaafkan.

8. Takut dari adzab Allah yang disebabkan marah dan efek yang muncul darinya.

9. Waspada dari akibat permusuhan.

10. Memikirkan buruknya wajah orang yand sedang marah ( ketika ia melihat wajahnya di depan cermin ).

11. Merubah faktor-faktor pendorong kemarahan.

12. Berserah kepada kehendak dan qada dan qadar Allah.

13. Menghafal ayat-ayat al-Qur'an atau hadits-hadits Nabi atau atsar-atsar sahabat yang menganjurkan untuk memaafkan dan berlemah lembut.

14. Periksa kesehatan tubuhmu, dan jauhilah makanan yang sulit dicerna, tidurlah dengan cukup dan sebaginya hingga tidak berdampak buruk kepada prilaku.

15. Mudah memaafkan orang lain dan tidak terburu- buru marah, sebagaimana dikatakan : " Orang yang marah, dimaklumi dengannya ".

16. Memahami karakter orang lain, seperti orang tua dan orang sakit dan kondisi orang lainnya, agar hidup tercerahkan dengan cinta dan saling pengertian.

17. Mencontah Nabi dengan berakhlak dengan akhlak yang lembuh, tenang dan memaafkan.

Beberapa contoh Nabi ketika beliau menahan amarahnya dari orang yang tidak baik :

Seorang laki-laki yang kencing di masjid dan para sahabat menghardiknya, namun Nabi melarang para sahabat demikian, beliau berkata : " Siram air kencingnya itu dengan air ". (HR. al-Bukhari)

Seorang laki-laki peminum khamr dan para sahabat membawanya kepada Nabi, kemudian salah seorang sahabat melaknatnya. Nabi berkata : " Kamu jangan melaknatnya, sesungguhnya dia mencintai Allah dan Rasul-Nya ". ( HR. al-Bukhari)

Seorang arab baduy yang menarik ujung sorban Nabi, ia berkata : Wahai Rasulullah, berikan kepadaku harta Allah. Sebagian sahabat hendak memukulnya, dan Nabi melarang mereka.

Ketika Aisyah memcahkan wadah makanan, Rasulullah memungutnya dan menggantinya dengan wadah yang baru.

Rasulullah berdakwah kepada penduduk Thaif dan memaafkan mereka setelah mereka menyakitinya. Dan beliau berkata : " Mudah-mudahan Allah menjadikan anak cucu mereka ada yang menyembah Allah ".

Seorang laki-laki berkata kepada Nabi : " berlaku adilah anda. Rasullah berkata : " ketahui olehmu, jika aku tidak berlaku adil lantas siapa yang akan berlaku adil". Kemudian Rasulullah berkata : " Semoga Allah merahmati saudaraku Musa, ia telah disakiti lebih berat dari ini dan ia bersabar ".

Barangsiapa membaca sejarah hidup Nabi niscaya ia akan menemukan banyak kondisi beliau memaafkan manusia. Ia tidak pernah menuntut balas untuk dirinya sendiri. Akan tetai ia marah jika perkara yang diharamkan Allah dilanggar.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam