Hadits Ke 9. Melaksanakan Perintah Sesuai Kemampuan
📚 Terjemah Kitab Hadist Arbain Annawawi
Dari Abu Hurairoh ’Abdurrohman bin Shakhr rodhiyallohu’anhu,
dia berkata: ”Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam
bersabda: ” Apa saja yang aku larang bagi kamu hendaklah kamu jauhi, dan apa
saja yang aku perintahkan kepadamu maka lakukanlah sesuai kemampuanmu.
Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah karena mereka banyak
bertanya dan menyelisihi nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh).” (HR.
Bukhori dan Muslim).
Perintah dan Larangan
Pada dasarnya syariat Islam adalah berupa perintah. Oleh karena itu, larangan yang ada jumlahnya sedikit. Semua yang diperintahkan akan membawa kebaikan bagi pelakunya, meski tidak berniat karena Allah. Dan semua yang dilarang membawa kejelekan bagi pelakunya. Dengan demikian manusia butuh kepada sesuatu yang diperintahkan dan tidak butuh kepada sesuatu yang dilarang.
Pada dasarnya syariat Islam adalah berupa perintah. Oleh karena itu, larangan yang ada jumlahnya sedikit. Semua yang diperintahkan akan membawa kebaikan bagi pelakunya, meski tidak berniat karena Allah. Dan semua yang dilarang membawa kejelekan bagi pelakunya. Dengan demikian manusia butuh kepada sesuatu yang diperintahkan dan tidak butuh kepada sesuatu yang dilarang.
Perintah dan larangan Allah terbagi dua, yaitu wajib dan
sunnah. Jika perintah dan larangan terkait dengan urusan ibadah maka perintah
dan larangan tersebut hukumnya wajib, dan jika terkait dengan urusan dunia maka
hukumnya sunnah, kecuali ada dalil yang memalingkan dari hukum asalnya.
Melaksanakan perintah terikat dengan kemampuan, karena
jumlahnya sangat banyak. Sedangkan larangan jumlahnya sedikit dan tidak
dibutuhkan, maka tidak terikat dengan kemampuan. Melaksanakan perintah lebih
mulia dibanding meninggalkan larangan, demikian juga meninggalkan perintah lebih
hina dibanding menerjang larangan.
Sebab Kehancuran Dan
Kebinasaan
Sebab utama kehancuran umat adalah sekedar banyak bertanya dan menentang perintah nabinya. Sikap yang benar adalah bertanya untuk diamalkan dan tunduk pada perintah nabi. Maka orang yang sekedar banyak bertanya, bukti akan kelemahan agamanya dan tidak wara’-nya. Diantara dampak jelek banyak bertanya adalah timbulnya perpecahan.
Sebab utama kehancuran umat adalah sekedar banyak bertanya dan menentang perintah nabinya. Sikap yang benar adalah bertanya untuk diamalkan dan tunduk pada perintah nabi. Maka orang yang sekedar banyak bertanya, bukti akan kelemahan agamanya dan tidak wara’-nya. Diantara dampak jelek banyak bertanya adalah timbulnya perpecahan.
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan