Hadits Ke 10. Makanlah Dari Rezeki Yang Halal
📚 Terjemah Kitab Hadist Arbain Annawawi
Dari Abu Hurairoh rodhiallohu ‘anhu, ia berkata: “Rosululloh
sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Sesungguhnya Alloh itu baik,
tidak mau menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Alloh telah
memerintahkan kepada orang-orang mukmin (seperti) apa yang telah diperintahkan
kepada para rosul, Alloh berfirman, “Wahai para Rosul makanlah dari segala
sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal sholih” (QS Al Mukminun: 51). Dan Dia
berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang
telah Kami berikan kepadamu” (QS Al Baqoroh: 172). Kemudian beliau menceritakan
kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan
berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: ”Wahai
Robbku, wahai Robbku”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya
haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin
orang seperti ini dikabulkan do’anya.” (HR. Muslim).
Kedudukan Hadits
Hadits ini merupakan salah satu ashlud din (pokok agama), di mana kebanyakan hukum syariat berporos pada hadits tersebut.
Kedudukan Hadits
Hadits ini merupakan salah satu ashlud din (pokok agama), di mana kebanyakan hukum syariat berporos pada hadits tersebut.
Allah Itu Thoyyib Tidak Menerima Kecuali Yang Thoyyib
Thoyyib adalah suci, tidak ada kekurangan dan cela. Demikian juga Allah, Dia itu thoyyib. Dia suci, tidak ada kekurangan dan cela pada diri-Nya. Dia sempurna dalam seluruh sisi.
Allah tidak menerima sesuatu kecuali yang thoyyib. Thoyyib dalam aqidah, thoyyib dalam perkataan dan thoyyib dalam perbuatan. Tidak menerima artinya tidak ridho, atau tidak memberi pahala. Dan ketidakridhoan Alloh terhadap sebuah amal biasanya melazimkan tidak memberi pahala pada amalan tersebut.
Thoyyib adalah suci, tidak ada kekurangan dan cela. Demikian juga Allah, Dia itu thoyyib. Dia suci, tidak ada kekurangan dan cela pada diri-Nya. Dia sempurna dalam seluruh sisi.
Allah tidak menerima sesuatu kecuali yang thoyyib. Thoyyib dalam aqidah, thoyyib dalam perkataan dan thoyyib dalam perbuatan. Tidak menerima artinya tidak ridho, atau tidak memberi pahala. Dan ketidakridhoan Alloh terhadap sebuah amal biasanya melazimkan tidak memberi pahala pada amalan tersebut.
Pengaruh Makanan Yang Thoyyib
Mengonsumsi sesuatu yang thoyyib merupakan karakteristik para rasul dan kaum mukminin. Makanan yang thoyyib sangat berpengaruh terhadap kebagusan ibadah, terkabulnya doa dan diterimanya amal.
Mengonsumsi sesuatu yang thoyyib merupakan karakteristik para rasul dan kaum mukminin. Makanan yang thoyyib sangat berpengaruh terhadap kebagusan ibadah, terkabulnya doa dan diterimanya amal.
Sebab-Sebab Terkabulnya Doa
-
Musafir.
-
Berpenampilan hina.
-
Mengangkat kedua tangan.
-
Mengulang-ulang doa.
-
Menyebut Rububiyah Allah.
-
Mengonsumsi yang halal.
Sifat mengangkat tangan dalam doa:
-
Mengisyaratkan dengan telunjuk, yaitu bagi khatib tatkala berdoa di atas mimbar.
-
Mengangkat tangan tinggi-tinggi, yaitu ketika doa istisqo’.
Adapun secara umum dengan menengadahkan kedua telapak tangan di depan dada
seperti seorang pengemis yang sedang meminta-minta.
Bagikan ini :
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan