Maqolah 11-15



📚 Terjemah Kitab Nashoihul Ibad





MAQOLAH ( 11 )
Dari sebagian ahli hikmah / Aulia’ : " Janganlah kamu menyepelekan dosa yang kecil. kerana dengan selalu menjalankannya, maka lama kelamaan akan tumbuhlah ia menjadi dosa besar. Bahkan terkadang murka Tuhan itu ada pada dosa yang kecil-kecil.


MAQOLAH ( 12 )
Dari Nabi SAW : " Tidaklah termasuk dosa kecil apabila dilakukan secara terus menerus, karena dengan dilakukan secara terus menerus, maka akan menjadi besarlah ia.

Dan tidaklah termasuk dosa besar apabila disertai dengan taubat dan istighfar. Yaitu taubat dengan syarat-syaratnya. Karena sesungguhnya taubat dapat menghapus bekas-bekas dosa yang dilakukan meskipun yang dilakukan tersebut dosa besar.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ad- dailamy dari Ibni Abbas RA.


MAQOLAH ( 13 )
Keinginan orang arifiin adalah memujiNya. maksudnya keinginan orang ahli ma’rifat adalah memuji Allah Ta’ala dengan keindahan sifat-sifatnya.

dan keinginan orang-orang zuhud adalah do’a kepadaNya, yaitu permintaan kepada Allah sekedar hajat kebutuhannya dari dunia dengan segenap hatinya, dimana yang dimaksud do’a adalah meminta dengan merendahkan diri kepadaNya dengan memohon diberi kebaikan kepadanya.

Karena keinginan orang arif/ ahli ma’rifat dari Tuhannya bukanlah pahala ataupun surga, sedangkan keinginan orang zuhud adalah untuk kepentingan dirinya sendiri, yaitu untuk kemanfatan dirinya dari pahala dan surga yang didapatkannya. Maka demikianlah perbedaan orang yang keinginan hatinya mendapatkan bidadari dan orang yang cita-citanya adalah keterbukaan hatinya.


MAQOLAH ( 14 )
Di riwayatkan dari sebagian hukama yaitu orang yang ahli mengobati jiwa manusia, dan mereka itulah para wali Allah : " Barang siapa yang menganggap ada pelindung yang lebih utama dari Allah maka sangat sedikitlah ma’rifatnya kepada Allah.

Maknanya adalah barang siapa yang menganggap ada penolong yang lebih dekat daripada pertolongan Allah, maka sesungguhnya dia belum mengenal Allah.
Dan barang siapa yang menganggap ada musuh yang lebih berbahaya daripada nafsunya sendiri, maka sedikitlah ma’rifatnya/ pengetahuannya tentang nafsunya.

Artinya adalah brang siapa yang berperasangka ada musuh yang lebih kuat dari pada hawa nafsunya yang selalu mengajak kepada kejahatan, maka sedikitlah ma’rifatnya/ pengetahuannya akan hawa nafsunya sendiri.


MAQOLAH ( 15 )
Dari Abu Bakar Ash- Shiddiq RA. Menafsiri firman Allah Ta’ala, “Sungguh telah nyatalah kerusakan baik di daratan maupun di lautan, maka beliau memberikan tafsirannya. Yang dimaksud Al-Barr/ daratan adalah lisan. Sedangkan yang dimaksud Al-Bahr / lautan adalah hati.

Apabila lisan telah rusak dikarenakan mengumpat misalnya, maka akan menangislah diri seseorang / anak cucu adam.

Akan tetapi apabila hati yang rusak disebabkan karena riya’ misalnya, maka akan menangislah malaikat. Dan diperumpamakan hati/qalb dengan lautan adalah dikarenkan sangat dalamnya hati itu.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam