Membangun Jejaring Rezeki



📚 Buku Allah Dekat Dan Bersamamu



“Menyambung silaturahmi sama dengan membangun jejaring rezeki.”

Saya ingin berbagi pengalaman dengan Anda mengenai manfaat silaturahmi sebagai bukti keberkahan silaturahmi. Semoga pengalaman saya ini bisa memberikan pelajaran berharga bagi kita.

Sebagai orang yang konsen menggeluti dunia penulisan, saya cukup sering bersilaturahmi dengan kawan-kawan di berbagai penerbit buku. Sebagai penulis, saya termasuk penulis yang tidak hanya puas dengan menulis buku, tetapi selalu ingin belajar tentang seluk-beluk bisnis penerbitan buku; dari tahap produksi, pemasaran, sampai promosi.

Saya cukup sering berkomunikasi dengan kawan-kawan redaksi, pemasaran, dan promosi. Hikmah dari silaturahmi yang saya lakukan adalah pengetahuan saya di bidang bisnis penerbitan buku bertambah. Selain itu, alhamdulillah, saya juga memperoleh rezeki silaturahmi.

Ya, berawal dari silaturahmi ini saya beberapa kali memperoleh rezeki tidak disangka-sangka berupa proyek penulisan buku bernilai lebih dari sepuluh juta rupiah per proyeknya.

*****

Salah satu pintu keberkahan hidup yang dapat mengundang datangnya rezeki tidak disangka-sangka adalah gemar menyambung silaturahmi. Silaturahmi terdiri atas dua kata, yaitu shilat yang berarti hubungan, menyambung; dan rahim yang berarti kasih sayang. Jadi, silaturahmi adalah menyambung hubungan kasih sayang.

Sangat banyak hadis yang menerangkan keutamaan silaturahmi. Saya kutipkan beberapa di antaranya.

Allah berfirman dalam hadis Qudsi, “Siapa yang menyambung silaturahmi, maka akan Aku sambung rahmatKu untuknya. Siapa yang memutuskan silaturahmi, maka Aku putuskan pula rahmat-Ku untuknya.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud)

“Kebajikan yang cepat memperoleh pahala adalah berbuat baik dan silaturahmi. Keburukan yang paling cepat mendapatkan siksa adalah menganiaya dan memutuskan silaturahmi.” (HR. Ibnu Majah)

“Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, maka berbaktilah kepada orangtua dan mempererat silaturahmi.” (HR. Ahmad)

Tiga hadis di atas dengan tegas menerangkan keutamaan- keutamaan silaturahmi.

Pertama, Allah akan memberikan rahmat kepada orang yang suka menyambung silaturahmi.

Rahmat Allah itu bentuknya bermacam-macam dan jumlahnya tak terhitung. Rahmat Allah bisa berupa kemudahan dalam segala urusan, ketenangan dalam menjalani hidup, kesehatan jasmani dan rohani, keluasan rezeki, dan sebagainya. Itu semua akan didapatkan oleh orang yang suka menyambung silaturahmi.

Kedua, dipanjangkan umurnya. Para ulama menafsirkannya sebagai umurnya penuh keberkahan karena umur manusia tidak dapat ditambah. Apabila ajal datang, tidak dapat dimajukan atau dimundurkan (QS. Al-A’raf [7]: 34).

Orang yang suka menyambung silaturahmi, hidupnya akan dipenuhi oleh keberkahan. Meski umurnya—katakanlah— hanya 50 tahun, seolah-olah seperti orang yang berumur 100 tahun karena dipenuhi dengan catatan amal saleh atas keberkahan yang diperoleh itu.

Ketiga, diluaskan rezekinya. Silaturahmi akan membuka pintu rezeki. Dari silaturahmi sangat mungkin terbuka peluang-peluang kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak.

Keempat, memperoleh pahala. Silaturahmi adalah perbuatan yang disukai Allah, maka sudah pasti Allah akan memberikan pahala bagi orang yang menyambung silaturahmi sebagai balasan amalnya.

Menyambung silaturahmi bukan hanya terhadap orang yang memang telah menjalin hubungan baik dengan kita. Yang utama adalah menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskan hubungan dengan kita karena pengertian menyambung adalah menghubungkan kembali sesuatu yang terputus. Banyak hadis Rasulullah saw., yang menerangkan keutamaan menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskan silaturahmi dengan kita.

Imam Thabrani meriwayatkan bahwa Rasulullah saw., bersabda, “Ada tiga hal, barangsiapa melakukan tiga hal itu, Allah akan menghisab amalnya dengan mudah dan memasukkan ke dalam surga dikarenakan rahmat-Nya.”

Para sahabat bertanya, “Apakah tiga hal itu, ya Rasulullah?”

Rasulullah saw., menjawab, “Engkau memberi orang yang mencegahmu (pelit kepadamu), menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskan, dan memaafkan orang yang menganiaya dirimu. Jika kamu mengerjakan ketiga hal itu, Allah akan memasukkanmu ke surga.”

Dalam hadis lain ditegaskan bahwa Rasulullah saw., bersabda, “Maukah aku beri tahu suatu perbuatan yang akan membuat Allah memuliakanmu dan mengangkat derajatmu?”

Para sahabat menjawab, “Tentu, ya Rasulullah.”

Rasulullah saw., bersabda, “Menyantuni orang yang telah berbuat kasar kepadamu, memaafkan orang yang menganiayamu, memberi orang yang mencegahmu (pelit kepadamu), dan menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskan.” (HR. Thabrani)

Demikianlah keutamaan-keutamaan silaturahmi. Ternyata, silaturahmi memberikan manfaat yang besar bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, jalinlah silaturahmi dengan tulus atas dasar ukhuwah Islamiyah. Insya Allah kita akan memperoleh berbagai keberkahan dalam hidup ini.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam