Tidakkah Engkau Pahami?



📚 Buku Saudariku Aku Menggugah Rasa Malumu


Tidakkah engkau tahu bagaimana mereka (musuh-musuh Islam) dapat menyusup dan mempengaruhi kita melalui media-media yang membujuk dan dari luar tampak tidak berdosa namun di dalamnya kotor? Ini dengan cara memberikan racun yang dibungkus madu yang ditampilkan melalui cara-cara iklan, gemerlap dan memikat. Hal ini dilakukan melalui majalah-majalah yang rendah, fashion yang menggiurkan, dan kisah- kisah indah. Ini dilakukan melalui serial televisi, film, nyanyian, dan cara-cara lainnya. Apakah engkau melihat Allah? Tidakkah engkau hendak kembali kepada Rabb-mu dan membuarg rencana-rencana musuhmu kembali pada mereka dan menolak konsep-konsep dan gelar-gelar yang menipu? Maukah engkau mengatakan dengan kekuatan dan kehormatan sebagai seorang Muslimah ‘Saya tidak menerima selain dari perintah Allah dan perintah Nabi-Nya!’?

Saudariku. Apa yang diinginkan musuhmu darimu sungguh sangat berharga dan mahal. Itu bukanlah hal yang sederhana bagimu. Mereka ingin menghancurkan agamamu, karakter akhlakmu, kebaikanmu, rasa malumu yang darinya engkau memperoleh harga diri dan kehormatan. Mereka menginginkanmu menjadi hina, tercela, dan diabaikan oleh masyarakat, sebagaimana kondisi kaum wanita mereka. Mereka mengajak untuk melepaskan hijab dan pada ketelanjangan dan menyingkapkan dirimu dan mereka berkata kepadamu:

Robek-robeklah hijabmu wahai puteri-puteri Islam. Robek dan bakarlah tanpa ragu. Karena sesungguhnya itu (hijab) adalah pelindung yang semu.

Mereka menjalin persekongkolan demi persekongkolan dan memikirkan rencana-rencana dan menempati posisi penyergepan di sekeliling kita. Mereka memulai perbuatan-perbuatan kotor dan beracun seperti yang disebut sebagai ‘gerakan pembebasan’, dan ‘kesetaraan’ dan pendorongnya adalah untuk kehancuran karakter akhlakmu juga diriku, sebagaimana juga akhlak seluruh wanita Muslimah. Ini semua cara-cara dan senjata yang dapat mereka gunakan untuk menghancurkan agama yang haq ini dan penjagaan Islam, akhlak dan rasa malu. Marilah menjadi tangan yang kuat memukul dengan kepalan, hijab, kesopanan, dan akhlak, (ke) wajah semua orang yang melanggar setiap bagiannya (yakni al-haya atau rasa malu-pent.) dan mencoba mendekati dan membahyakannya.

Engkau dan aku dan setiap wanita Muslimah harus mengatakan kepada musuh-musuh Allah apa yang dikatakan Aisyah at-Taimuriyyah:

Dengan tangan kesopanan aku mempertahankan kehormatan hijab Dan dengan rasa maluku aku telah mengangkat zamanku Dan dengan anugerah pemikiran yang jernih dan watak yang kritis adabku disempurnakan Tidak ada sesuatu yang membahayakanku dari budaya dan pelajaran yang baik Kecuali akulah yang terbaik diantara yang bijak Tidak ada yang menghalangi kita untuk bangkit Kecuali menurunkan penutup kepala dan wajah

Anda juda di sarankan membaca : Buku Ya Allah, Bimbing Hamba Menjadi Wanita Salehah

Saudariku tercinta, apa yang sungguh mengiris jiwaku dan membuatku tak dapat beristirahat adalah melihat wanita muda Muslimah yang meyakini Allah adalah Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad Saw sebagai rasul dan nabinya, berkeliaran di jalan-jalan, tempat-tempat perbelanjaan, dan tempat- tempat umum lainnya dimana orang menemukan kebaikan dan keburukan, keluhuran dan kejahatan, orang-orang yang hatinya bersih dan orang-orang yang hatinya berpenyakit yang mengikuti kelemahan sexualnya mengejar wanita-wanita muda. Wanita-wanita muda ini keluar dengan mempercantik (diri) atau mengenakan hijab dari jenis yang hijab itu sendiri menyerupai perhiasan yang dengan penampilan dan gayanya meluncur laksana panah daya tarik ke dalam hati yang dipenuhi nafsu laki-laki yang demikian. Dia akan tergoda dan hatinya terperangkap oleh wanita itu. Akankah Allah ridha, aku bertanya padamu demi Allah, dengan perbuatan wanita muda ini manakala Dia lah yang berkata kepadanya dan wanita-wanita yang sepertinya:

“…janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (QS Al-Ahzab [33] : 33).

Atau akankah Allah ridha dengan agama wanita ini, rasa malunya, kepribadiannya sebagaimana dia diajarkan dan dibesarkan dengannya?

Saudariku, tidakkah engkau menyadari bahwa diantara tanda-tanda lemahnya keimanan dalam diri seorang wanita Muslimah dan awal mula dari kekalahannya dan kehilangan kehormatan dan keutamaannya adalah manakala dia mengabaikan dan meninggalkan agamanya dan akhlaknya? Rasa malu merupakan bagian dari kodratnya. Wanita Muslimah selalu menjadi perumpamaan malu, sebuah peribahasa mengatakan:

Malu yang tertinggi adalah perawan di dalam sangkarnya.

Hilangnya malu dalam diri seorang wanita adalah kelemahan imannya dan keluar dari kodratnya. Pernahkah engkau memikirkannya?

Demi Allah, tidak ada kebaikan dalam kehidupan tidak juga di dunia, ketika malu telah menghilang.

Bagikan ini :

Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam