3. Kitab Adzan



📚 Terjemah Kitab Hadist Al-Muwatha' (Imam Malik)



01. Panggilan shalat (Adzan)
    🔹134. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Yahya bin Sa'id dia berkata, " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkeinginan mengambil dua kayu yang dipukulkan untuk memanggil orang-orang melaksanakan shalat." Abdullah bin Zaid Al Anshari dari Bani Al Harits Al Khazraj bermimpi melihat dua kayu. Lalu ia pun berkata, "Sungguh, dua kayu ini persis sebagimana yang diinginkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!" Dikatakan, "Apakah kamu tidak mengumandangkan adzan untuk shalat." Setelah bangun ia pun mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia menyebutkan apa yang ia lihat dalam mimpinya. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk diadakannya adzan."

    🔹135. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Atha` bin Yazid Al Laitsi dari Abu Sa'id Al Khudri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkankan seperti yang diucapkan Muadzdzin."

    🔹136. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Sumayya budak Abu Bakar bin Abdurrahman dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jikalau manusia tahu pahala yang ada dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan undian, niscaya mereka akan mengundi. Jika saja mereka tahu pahala bersegera (mendatangi shalat), niscaya mereka akan berlomba-lomba. Jika saja mereka mengetahui apa yang ada pada shalat isya dan shalat subuh, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak."

    🔹137. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Al 'Ala` bin Abdurrahman bin Ya'qub dari bapaknya dan Ishaq bin Abdullah keduanya mengabarinya, mereka berdua telah mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila shalat telah dimulai, maka jangan mendatanginya dengan berlari. Datangilah shalat dengan tenang. Shalatlah pada rakaat yang kalian dapati. Dan sempurnakan yang kalian tertinggal. Karena salah seorang dari kalian dalam hitungan shalat selama ia munuju shalat."

    🔹138. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah Al Anshari Al Mazini dari Bapaknya ia mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Sa'id Al Khudri pernah berkata kepadanya, "Saya melihatmu menyukai kambing dan padang rumput. Jika kamu berada di antara kambingmu atau padang rumputmu, maka kumandangkan adzan dan keraskanlah suaramu. Karena tidak ada yang mendengar suara muaddzin baik itu jin, manusia ataupun yang lainnya, kecuali mereka akan bersaksi padanya pada Hari Kiamat." Abu Sa'id berkata, "Saya mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

    🔹139. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila dikumandangkan adzan, maka setan berlari terkentut-kentut hingga dia tidak lagi mendengarnya. Jika adzan telah selesai, dia kembali lagi. Kemudian ketika dikumandangkan iqamat, dia lari dan kembali lagi setelah iqamah selesai dikumandangkan. Lalu ia membisiki hati seseorang seraya berkata; 'Ingatlah ini, ingatlah itu' sesutau yang sebelumnya tidak terpikirkan olehnya. Sehingga orangyang shalat tersebut tidak sadar berapa rakaat dia telah shalat."

    🔹140. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Hazm bin Dinar dari Sahal bin Sa'ad As Sa'idi dia berkata, "Ada dua waktu yang di dalamnya dibukakan pintu-pintu langit, dan sedikit orang yang tertolak doanya; saat adzan dan saat berperang di jalan Allah."


02. Apakah panggilan (adzan) dihari jumat dilakukan sebelum masuknya waktu
    🔹141. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari pamannya, Abu Suhail bin Malik dari Bapaknya dia berkata; "Saya tidak mengetahui satupun dari apa yang diamalkan orang-orang kecuali seruan (adzan) untuk shalat."

    🔹142. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' Abdullah bin Umar mendengar iqamat ketika berada di Baqi', lalu dia bersegera menuju masjid."


03. Adzan ketika safar dan dengan tanpa wudhu’
    🔹143. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi', bahwa Abdullah bin Umar mengumandangkan adzan shalat pada suatu malam yang dingin dan berangin. Dalam adzannya dia membaca; "SHALLUU FIRRIHAAL (Shalatlah kalian di rumah) ." Kemudian dia mengatakan; " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah pada malam yang sangat dingin dan turun hujan memerintahkan muaddzin untuk membaca, "SHALLUU FIRRIHAAL (Shalatlah kalian dirumah) ."

    🔹144. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa Abdullah bin Umar ketika dalam perjalanan hanya mengumandangkan iqamat saja kecuali dalam shalat subuh. Dia mengumandangkan adzan dan iqamat dalam shalat tersebut. Dia berkata; "Hanyasanya adzan itu untuk imam (di masjid) yang diselenggarakan shalat berjama'ah."

    🔹145. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Hisyam bin Urwah bahwa Bapaknya berkata kepadanya, "Jika kamu dalam sebuah perjalanan, sementara kamu ingin adzan dan iqamat, maka lakukanlah. Dan jika mau, kamu boleh iqamat saja tanpa adzan." Yahya berkata, "Saya mendengar Malik berkata, "Tidak mengapa seorang laki-laki mengumandangkan adzan, meskipun ia di atas kendaraannya."

    🔹146. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Sa'id bin Musayyab dia berkata, "Barangsiapa shalat di sebidang tanah, niscaya malaikat shalat di sebelah kanan dan kirinya. Jika ia mengumandangkan adzan dan iqamat, atau iqamat saja, niscaya para Malaikat shalat di belakangnya seperti gunung."


04. Jarak antara sahur dan adzan subuh
    🔹147. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Bilal mengumandangkan Adzan di malam hari, maka makan dan minumlah kalian hingga Abdullah bin Ummi Maktum mengumandangkan adzan."

    🔹148. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan di malam hari, makan dan minumlah kalian hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan." Salim bin Abdullah berkata, "Abdullah bin Ummi Maktum adalah seorang laki-laki buta, ia tidak mengumandangkan adzan hingga dikatakan padanya, 'subuh telah tiba, subuh telah tiba'."


05. Pembukaan shalat
    🔹149. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Abdullah bin Umar, bahwa jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya setinggi kedua bahunya. Jika bangkit dari rukuk, beliau juga mengangkat kedua tangannya seraya membaca doa: "SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANAA WALAKAL HAMDU (Allah Maha Mendengar terhadap siapa yang memuji-Nya. Wahai Rabb kami, hanya bagi-Mu segala pujian) ." Tetapi beliau tidak melakukan hal itu saat sujudnya."

    🔹150. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib berkata, "Dalam shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir saat akan bangkit dan turun. Beliau selalu melakukannya hingga meninggal dunia."

    🔹151. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Sulaiman bin Yasar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya dalam shalat."

    🔹152. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf bahwa Abu Hurairah pernah mengimami mereka shalat. Lalu ia bertakbir setiap kali turun dan bangkit. Ketika selesai shalat ia berkata, "Demi Allah, aku adalah orang yang shalat paling mirip dengan shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

    🔹153. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah, bahwa Abdullah bin 'Umar bertakbir dalam shalatnya setiap kali turun dan bangkit."

    🔹154. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi', bahwa Abdullah bin Umar apabila memulai shalat, ia mengangkat kedua tangannya setinggi bahu. Dan jika mengangkat kepalanya dari rukuk, ia mengangkat kedua tangannya lebih rendah daripada itu."

    🔹155. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Nu'aim Wahab bin Kaisan dari Jabir bin Abdullah, Bahwasanya dia telah mengajarkan mereka bertakbir dalam shalat." Ia berkata, "Beliau (Rasulullah) menyuruh kami untuk bertakbir setiap kali turun dan bangkit."

    🔹156. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab ia berkata; "Apabila seorang laki-laki telah mendapatkan rukuk, lalu dia bertakbir dengan sekali takbir, maka telah cukup baginya dengan takbir itu." Malik berkata berkata, "Yang demikian itu jika dia meniatkan takbirnya untuk memulai (membuka) shalat."


06. Bacaan Maghrib dan Isyak'
    🔹157. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari Bapaknya ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca surat Ath Thur dalam shalat maghrib."

    🔹158. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud dari Abdullah bin 'Abbas, bahwa Ummul Al Fadl binti Al Harits mendengarnya membaca, "WALMURSALAATI 'URFA." Umul Al Fadl binti Al Harits berkata, "Wahai anakku! Dengan kamu membaca surat ini, kamu telah mengingatkanku, bahwa itu adalah surat terakhir yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau membaca surat tersebut dalam shalat maghrib."

    🔹159. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu 'Ubaid mantan budak Sulaiman bin Abdul Malik, dari Ubadah bin Nusai dari Qais bin Al Harits dari Abu Abdullah Ash Shunabihi ia berkata; "Aku datang ke Madinah pada masa kekhilafahan Abu Bakar As Shiddiq . Lalu aku shalat maghrib di belakangnya, dia membaca Ummul Qur'an pada dua rakaat pertama dan surat-surat Al Mufashshal yang pendek. Kemudian dia berdiri menuju rakaat yang ketiga, lalu aku mendekat kepadanya hingga kainku hampir menempel pakaiannya. Aku mendengar ia membaca Ummul Qur'an dan ayat ini; '(Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami Rahmat dari sisi Engkau; Karena Engkau-lah Maha pemberi (karunia) '." (Qs. Ali Imran: 8) .

    🔹160. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa Abdullah bin Umar apabila shalat sendirian, ia membaca pada semua rakaat yang empat. Pada setiap rakaat ia membaca Ummul qur'an dan salah satu surat dari Al Qur'an. Dan terkadang ia membaca dua atau tiga surat dalam satu rakaat dalam shalat fardlu. Pada dua rakaat dalam shalat maghrib ia juga membaca Ummul Qur'an dan surat."

    🔹161. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari 'Adi bin Tsabit Al Anshari dari Al Barra bin 'Azib dia berkata; "Saya shalat isya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau membaca: WATT-TIIN WAZZAITUN (Demi Buah Tin dan Demi Buah Zaitun) ."


07. Yang perlu diperhatikan saat membaca
    🔹162. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi' dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari Ali bin Abu Thalib, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakai sutra, memakai cincin emas dan membaca Al qur'an saat rukuk".

    🔹163. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At Taimi dari Abu Hazm At Tammar dari Al Bayadli, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemui orang-orang ketika mereka sedang shalat. Mereka mengeraskan bacaan di dalamnya, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yang shalat itu sedang bermunajat kepada Rabbnya, maka lihatlah apa yang dia bisikkan. Janganlah sebagian dari kalian mengeraskan bacaannya atas sebagian yang lain! "

    🔹164. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Humaid At Thawil dari Anas bin Malik dia berkata; "Saya pernah shalat di belakang Abu Bakar, Umar dan Utsman, mereka semua tidak membaca; BISMILLAHI AR-RAHMAN AR-RAHIM ketika mengawali shalat."

    🔹165. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari pamannya Abu Suhail bin Malik dari Bapaknya dia berkata; "Saya mendengar bacaan Umar bin Khatthab di rumah Abu Jahm ketika di Balath."

    🔹166. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa apabila Abdullah bin Umar tertinggal dari imam pada beberapa rakaat yang dikeraskan bacaannya, maka ketika imam salam, dia berdiri dan membaca sendiri pada rakaat yang tertinggal dengan membacanya agak keras."

    🔹167. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yazid bin Ruman berkata; "Saya shalat di samping Nafi' bin Jubair bin Muth'im . Dia berisyarat kepadaku (agar aku membetulkan bacaanya) . Akupun membetulkan bacaannya, padahal kami sedang shalat."


08. Bacaan shalat subuh
    🔹168. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya, bahwa Abu Bakar As Shidiq shalat subuh. Dia membaca surat Al Baqarah dalam dua rakaat tersebut.

    🔹169. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya Bahwasanya ia mendengar Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah berkata; "Kami shalat subuh di belakang Umar bin Khatthab . Dia membaca Surat Yusuf dan surat Al Haj dengan bacaan yang pelan." Saya berkata; "Demi Allah, kalau begitu dia berdiri shalat sampai munculnya fajar." Abdullah bin 'Amir menjawab; "Benar."

    🔹170. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dan Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari Al Qasim bin Muhammad bahwa Al Furafishah bin 'Umair Al Hanafi berkata; "Tidaklah aku hafal Surat Yusuf melainkan dari bacaan Utsman bin Affan pada shalat subuh, karena seringnya dia mengulanginya."

    🔹171. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa ketika dalam perjalanan pada shalat subuh, Abdullah bin Umar membaca sepuluh surat yang pertama dari kelompok surat Al Mufashshal. Dan dalam setiap rakaat ia membaca Al Fatihah dan surat."


09. Ummul Quran (Al-fatihah)
    🔹172. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Al 'Ala` bin Abdurrahman bin Ya'qub bahwasanya Abu Sa'id mantan budak 'Amir bin Kuraiz, mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil Ubay bin Ka'ab yang sedang melaksanakan shalat. Tatkala dia telah selesai, dia menyusul beliau. Beliau memegang tangan Ubay bin Ka'ab ketika hendak keluar dari pintu Masjid. Beliau bersabda: "Saya berharap kamu tidak keluar dahulu, hingga kamu mendengar surat yang Allah tidak menurunkan yang semisalnya baik dalam Taurat, Injil maupun Al Quran " Ubay bin Ka'ab berkata; "Saya memperlambat jalanku, mengharap hal itu. Kemudian saya bertanya; "Wahai Rasulullah, mana surat yang telah anda janjikan kepadaku?" Beliau bersabda: "Apa yang kamu baca ketika kamu mengawali shalat?" Ubay bin Ka'ab menjawab; "Saya membaca; 'ALHAMDU LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN' hingga akhir." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itulah surat As Sab'u Al Matsani dan Al qur'an Agung yang diberikan kepadaku."

    🔹173. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Nu'aim Wahab bin Kaisan Bahwasanya ia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Barangsiapa shalat satu rakaat dengan tidak membaca Ummul qur'an (Al Fatihah) di dalamnya, maka janganlah dia kerjakan kecuali di belakang imam."


10. Bacaan di belakang imam ketika imam membaca nyaring
    🔹174. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Al 'Ala bin Abdurrahman bin Ya'qub Bahwasanya ia mendengar Abu As Sa`ib mantan budak Hisyam bin Zuhrah berkata; Saya mendengar Abu Hurairah berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa shalat namun tidak membaca Ummul qur'an (Al Fatihah) di dalamnya, maka shalatnya kurang, shalatnya kurang, shalatnya kurang dan tidak sempurna." Abu As Sa`ib berkata, "Lalu saya berkata, "Wahai Abu Hurairah, aku terkadang shalat di belakang imam, " Abu As Sa`ib berkata, "Abu Hurairah langsung memegang lenganku seraya berkata, "Bacalah dalam hatimu, Wahai orang Persi', karena saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman, 'Aku membagi antara diri-Ku dan hamba-Ku dengan dua paruh, separuh untukku dan separuh lainnya untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia yang minta.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah: ALHAMDU LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN. Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman; 'Hamba-Ku telah memuji-Ku'. Jika seorang hamba membaca; AR-RAHMAANIR RAHIIM. Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman; 'Hamba-Ku telah memuji-Ku.' Jika seorang hamba membaca; MALIKI YAUMIDDIIN. Allah berfirman; 'Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku'. Jika seorang hamba membaca; 'IYYAAKA NA'BUDU WA IYYAAKA NASTA'IIN'. Ayat ini antara Aku dengan hamba-Ku, dan untuknya apa yang dia minta." Jika seorang hamba membaca, 'IHDINAS SHIRAATHAL MUSTAQIIM, SHIRAATHAL LADZIINA AN'AMTA 'ALAIHIM GHAIRIL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WALAD DLAALLIIN', itu semua untuk hamba-Ku dan baginya apa yang dia minta."

    🔹175. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya, Bahwasanya dia membaca di belakang imam pada shalat yang bacaannya tidak dibaca keras oleh imam."

    🔹176. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman, bahwa Al Qasim bin Muhammad membaca di belakang imam, pada shalat yang bacaannya tidak dibaca keras oleh imam."

    🔹177. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yazid bin Ruman bahwasanya Nafi' bin Jubair bin Muth'im, ia membaca di belakang imam, pada bacaan yang imam tidak mengeraskannya." Malik berkata; "Itu yang paling saya sukai dari apa yang telah saya dengar."


11. Tidak membaca di belakang imam yang membaca nyaring
    🔹178. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar ketika ditanya, "Apakah seseorang membaca di belakang imam?" Ia menjawab, "Jika salah seorang dari kalian shalat di belakang imam, cukuplah baginya bacaan imam. Jika dia shalat sendirian, hendaklah dia membaca." Nafi' berkata; "Abdullah bin Umar tidak membaca (Al Fatihah) di belakang imam."


12. (Imam Malik) berkata: menurut kami seorang laki-laki harus membaca di belakang imam untuk shalat yang tidak dikeraskan bacaannya
    🔹179. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Ibnu Ukaimah Al Laitsi dari Abu Hurairah, bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai dari shalat yang dikeraskan bacaannya. Beliau bersabda: "Apakah salah seorang dari kalian tadi ada yang membaca bersamaku?" Ada seorang laki-laki yang menjawab, "Saya, Wahai Rasulullah! " Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Aku katakan (heran) kenapa aku diselisihi saat membaca Al Qur'an! ' Maka, setelah mereka mendengar (hadits) itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam orang-orang berhenti membaca dalam shalat yang dikeraskan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.


13. Membaca aamiin di belakang imam
    🔹180. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman keduanya mengabarkan kepadanya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila imam membaca AAMIIN, maka ucapkanlah AAMIIN. Barangsiapa yang bacaan AAMIIN-nya bersamaan dengan AAMIN-nya Malaikat, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." Ibnu Syihab berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca AAMIIN."

    🔹181. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Sumayya budak Abu Bakar dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila iImam mengucapkan, GHAIRIL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WALAD DLAALLIIN, maka ucapkan, AAMIIN. Barangsiapa yang bacaanya tersebut bertepatan dengan bacaan Malaikat, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

    🔹182. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengucapkan AMIN, dan para Malaikat di langit juga mengucapkannya, hingga keduanya serentak niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

    🔹183. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Sumayya mantan budak Abu Bakar, dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila imam membaca: SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAH, maka bacalah, RABBANAA WALAKAL HAMDU. Barangsiapa ucapannya bertepatan dengan doa para Malaikat, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."


14. Yang perlu diperhatikan saat duduk dalam shalat
    🔹184. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Muslim bin Abu Maryam dari Ali bin Abdurrahman Al Mu'awi dia berkata; " Abdullah bin Umar melihatku bermain-main dengan kerikil dalam shalat. Tatkala telah selesai, dia melarangku dan berkata, "Lakukanlah sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! " Saya bertanya, "Apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Dia menjawab, "Jika beliau duduk dalam shalat, beliau meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya, menggenggam semua jari-jarinya dan berisyarat dengan jari telunjuknya. Dan beliau juga meletakkan tangan kirinya di atas paha kirinya." Abdullah bin Umar berkata; "Beginilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya."

    🔹185. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Dinar Bahwasanya ia mendengar, ada seorang laki-laki yang shalat di sisi Abdullah bin Umar . Takala laki-laki itu duduk di rakaat ke empat, dia duduk dengan kaki bersilang di bawah paha dan menjongkokkan kedua kakinya. Tatkala Abdullah telah selesai, dia mencela perbuatan laki-laki itu. Orang itu berkata; "Kamu juga melakukan itu." Abdullah bin Umar menjawab, "Karena kakiku sakit."

    🔹186. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Shadaqah bin Yasar dari Al Mughirah bin Hakim dia melihat Abdullah bin Umar bertopang pada kedua telapak kakinya setiap kali mengangkat kepalanya dari sujud. Tatkala selesai, ada orang yang menanyakan hal itu. Dia menjawab; "Sesungguhnya itu bukan sunnah dalam shalat. Saya melakukannya karena kakiku sakit."

    🔹187. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdurrahman bin Al Qasim dari Abdullah bin Abdullah bin Umar dia mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah melihat Abdullah bin Umar duduk dengan kaki bersilang di bawah paha dalam shalat, Abdurrahman bin Al Qasim berkata; "Saya melakukannya ketika saya masih kecil. lantas Abdullah melarangku. Kemudian ia berkata; "Sunah dalam shalat adalah, menegakkan kaki kananmu dan menghamparkan kaki kirimu." Saya bertanya, "Kenapa kamu melakukan?" ia menjawab, "Karena kedua kakiku sudah tidak kuat lagi."

    🔹188. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Yahya bin Sa'id, bahwa Al Qasm bin Muhammad memperlihatkan kepada mereka cara duduk tasyahud. Dia menegakkan kaki kanannya, menghamparkan kaki kirinya dan duduk di atas pangkal paha yang kiri, dan ia tidak duduk di atas telapak kakinya. Lalu ia berkata, " Abdullah bin Abdullah bin Umar telah memperlihatkan ini kepadaku, dan ia katakan kepadaku bahwa bapaknya melakukan hal itu."


15. Tasyahhud ketika shalat
    🔹189. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair dari Abdurrahman bin Abdin Al Qari Bahwasanya ia mendengar Umar bin Khatthab di atas mimbar mengajarkan tasyahud kepada orang-orang. Umar berkata, "Bacalah: 'ATTAHIYYAATU LILLAHI AZZAKIYAATU LILLAHI AT THAYYIBAAT ASHSHALAWAATU LILLAHI ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH, ASSALAMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBAADILLAH ASH-SHAALIHIIN. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH (Segala penghormatan yang suci hanya milik Allah, shalawat yang baik hanya milik Allah. Keselamatan bagimu wahai Nabi dan Rahmat Allah dan barakah-Nya, keselamatan bagi kami dan Hamba Hamba Allah yang Shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan -yang berhak diibadahi- selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah) '."

    🔹190. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa Abdullah bin Umar bertasyahud dengan membaca: BISMILLAHIT TAHIYYAATI LILLAH ASHSHALAAWATU LILLAHIZ ZAAKIYAATU LILLAAH. ASSALAAMU 'ALAN NABIYYI WARAHMATULLAHI WABARAKAATUH. ASSALAAMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBAADILLAHISH SHAALIHIIN. SYAHIDTU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, SYAHIDTU ANNA MUHAMMADAR RASULAULLAH. (Dengan nama Allah, semua kemuliaan hanya milik Allah dan shalawat yang suci hanya milik Allah, kesalamatan bagimu wahai Nabi serta Rahmat Allah dan barakah-Nya. Kesalamatan atas kami dan hamba-hamba Allah yang Shalih. Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan -yang berhak untuk disembah- selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah) . Abdullah bin Umar membaca ini pada dua rakaat yang pertama dan berdoa jika telah selesai tasyahhud dengan doa yang ada padanya. Jika dia duduk pada akhir shalatnya, maka dia duduk seperti itu juga, hanya saja dia mendahulukan tasyahhud kemudian baru berdoa. Jika dia telah selesai tasyahud dan hendak salam, dia membaca: 'ASSALaAMU 'ALA ANNABI WARAHMATULLAHI WA BARAKAATUH. ASSALAAMMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBAADILLAHISH SHALIHIIN (Keselamatan atas Nabi, rahmat Allah dan barakah-Nya. Keselamatan atas kami dan hamba hamba Allah yang Shalih) ', 'ASSALAAMU 'ALAIKUM ke sisi kanannya. Kemudian ia menjawab salam imam. Jika ada yang salam dari sisi kirinya dia juga menjawabnya."

    🔹191. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdurrahman bin Al Qasim dari Bapaknya dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Bahwasanya jika bertasyahud ia membaca: ATTAHIYYAATUT THAYYIBAATU ASHSHALAWAATU AZZAKIYYAATU LILLAAHI. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU WA ANNA MUHAMMADAN ABDUHU WA RASUULUHU. ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAHI WA BARAKAATUH ASSALAAMU 'ALAINA WA'ALAA 'IBAADILLAAHIS SHAALIHIN ASSALAAMU 'ALAIKUM. (Kesejahteraan yang baik dan shalawat yang suci hanya milik Allah. Aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah satu-satunya dan tidak sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Kesalamatan bagimu, wahai Nabi serta Rahmat Allah dan barakah-Nya. Kesalamatan atas kami dan hamba hamba Allah yang Shalih. Semoga keselamatan atas kalian) ."

    🔹192. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id Al Anshari dari Al Qasim bin Muhammad ia mengabarkan bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika tasyahhud membaca; ATTAHIYYAATUT THAYYIBAATU ASHSHALAWAATU AZZAKIYYAATU LILLAAHI. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDULLAHI WA RASUULUH. ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAHI WA BARAKAATUH ASSALAAMU 'ALAINA WA'ALAA 'IBAADILLAAHIS SHAALIHIIN ASSALAAMU 'ALAIKUM. (Kesejahteraan yang baik dan shalawat yang suci hanya milik Allah. Aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah satu-satunya dan tidak sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Kesalamatan bagimu, wahai Nabi serta Rahmat Allah dan barakah-Nya. Kesalamatan atas kami dan hamba hamba Allah yang Shalih. Semoga keselamatan atas kalian) ."

    🔹193. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dia bertanya kepada Ibnu Syihab dan Nafi' mantan budak Ibnu Umar, tentang seorang laki-laki yang masuk shalat jama'ah dan tertinggal satu rakaat. Apakah dia bertasyahhud bersama imam pada rakaat kedua dan keempat, meskipun itu adalah rakaat ganjil baginya? Keduanya menjawab, "Suruh agar dia bertasyahhud bersama imam." Malik berkata, "Itulah pendapat kami."


16. Ancaman mengangkat kepala sebelum imam

    🔹194. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Muhammad bin 'Amru bin Alqamah dari Malih bin Abdullah As Sa'di dari Abu Hurairah ia berkata, "Orang yang mengangkat dan menurunkan kepalanya sebelum imam, maka ubun-ubunnya berada di genggaman setan."


17. Yang harus dilakukan bagi orang yang salam karena lupa, ketika baru dua rakaat

    🔹195. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ayyub bin Abu Tamimah As Sakhtiyani dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah, bahwasanya pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlalu pada dua rakaat. Dzul Yadain bertanya, "Apakah anda mengqashar shalat atau lupa, Wahai Rasulullah?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Apakah Dzul Yadain benar?" para sahabat menjawab, "Ya benar." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas berdiri menyempurnakan dua rakaat lainnya, kemudian salam dan bertakbir dan sujud seperti sujud biasanya atau agak lama. Lantas beliau bangkit, lalu bertakbir, lalu bersujud seperti biasanya atau agak lama. Kemudian beliau bangun kembali."

    🔹196. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Daud bin Al Hushain dari Abu Sufyan mantan budak Ibnu Abu Ahmad, ia berkata; Saya mendengar Abu Hurairah berkata, " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat asar, lalu beliau salam pada rakaat yang kedua. Dzul Yadain pun berdiri dan bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah anda mengqashar shalat atau lupa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Keduanya tidak." Dzul Yadain berkata, "Tapi itu terjadi, wahai Rasulullah! " Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadap orang-orang dan bertanya: "Apakah Dzul Yadain benar?" mereka menjawab, "Ya benar." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun berdiri dan menyempurnakan shalat yang tersisa, setelah itu beliau sujud dengan dua sujud setelah salam, dan beliau dalam keadaan duduk."

    🔹197. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Bakar bin Suliman bin Abu Hatsmah berkata; telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat dua rakaat antara shalat dzuhur atau asar, kemudian beliau salam pada dua rakaat. Dzus Syimalain bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah anda mengqashar shalat atau memang lupa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Saya tidak mengqashar shalat dan tidak juga lupa." Dzus Syimalain berkata, "Wahai Rasulullah, salah satunya telah terjadi." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadap orang-orang dan bertanya: "Apakah Dzul Yadain benar?" mereka menjawab, "Ya benar, wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian menyempurnakan shalat yang tersisa, setelah itu salam." Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab dan dari Abu Salamah bin Abdurrahman seperti dalam hadits tersebut.


18. Menyempurnakan shalat jika ragu dalam shalatnya
    🔹198. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari Atha bin Yasar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, tidak tahu berapa rakaat dia telah shalat, apakah empat atau tiga? maka hendaklah dia shalat (lagi) satu rakaat, kemudian dia sujud dua kali sebelum salam. Jika rakaat yang dia kerjakan adalah yang kelima, dia telah menggenapkannya dengan dua sujud tadi. Jika itu adalah yang keempat maka itu untuk menghinakan setan."

    🔹199. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Umar bin Muhammad bin Zaid dari Salim bin Abdullah bahwasanya Abdullah bin Umar berkata; "Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, hendaklah dia mencari apa yang diyakini bahwa dia telah lupa dalam shalatnya, kemudian hendaklah ia mengerjakannya lalu sujud sahwi dua kali ketika dia masih duduk."

    🔹200. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Afif bin 'Amr As Sahm dari Atha bin Yasar ia berkata, "Saya telah bertanya kepada Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash dan Ka'b Al Akhbar tentang seorang laki-laki yang ragu dalam shalatnya, apakah dia telah shalat tiga atau empat rakaat. Keduanya menjawab; "Suruh dia shalat satu rakaat kemudian sujud dua kali saat masih duduk."

    🔹201. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar ketika ditanya tentang lupa dalam shalat, dia menjawab, "Hendaknya salah seorang dari mencari apa yang ia yakini telah lupa, lalu sempurnakanlah shalatnya."


19. Berdiri setelah shalat sempurna atau ketika baru dua rakaat
    🔹202. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Al A'raj dari Abdullah bin Buhainah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dua rakaat bersama kami. Kemudian beliau langsung berdiri tanpa duduk, sementara orang-orang tetap mengikuti beliau berdiri. Tatkala beliau selesai shalat dan kami melihat salamnya, beliau takbir kemudian sujud dua kali sebelum salam, setelah itu salam dan masih dalam keadaan duduk."

    🔹203. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman bin Hurmuz dari Abdullah bin Buhainah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat zhuhur bersama kami. Beliau berdiri pada rakaat yang kedua dan tidak duduk di dalamnya. Tatkala selesai shalat, beliau sujud dengan dua kali sujud, kemudian salam setelahnya."


20. Melihat sesuatu yang menyibukkan ketika shalat
    🔹204. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Alqamah bin Abu Alqamah dari Ibunya, bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Abu Jahm bin Hudzaifah menghadiahkan baju dari Syam yang ada gambarnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau melihatnya dalam shalat. Tatkala selesai shalat beliau bersabda: "Kembalikan baju ini kepada Abu Jahm, karena aku melihat gambarnya dalam shalat dan hampir menjadi fitnah bagiku."

    🔹205. Telah menceritakan kepadaku Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai baju yang ada lukisannya, kemudian beliau memberikannya kepada Abu Jahm dan mengambil jaket kulit milik Abu Jahm. Abu Jahm bertanya, "Kenapa Wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Saya melihat lukisannya dalam shalat."

    🔹206. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Abu Bakar bahwa Abu Thalhah Al Anshari pernah shalat di kebunnya, maka ada belalang yang terbang dan bingung mencari jalan keluar hingga Abu Thalhah terheran-heran dan matanya tertuju padanya sesaat. Dia kembali pada shalatnya dan dia tidak tahu berapa rakaat yang telah ia kerjakan?" Dia lalu berujar, "Sungguh, saya telah sibuk dengan hartaku, ini adalah fitnah." Kemudian dia menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan tentang fitnah yang telah menimpanya di kebun. Dia katakan, "Wahai Rasulullah! Kebun ini saya sedekahkan untuk Allah. Aturlah sesesuai kemauan anda."

    🔹207. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Abu Bakar, bahwa ada seorang laki-laki Anshar yang shalat di kebunnya di Al Quf -sebuah lembah yang ada di Madinah- pada musim kurma yang menjulang buahnya dan layak panen. Laki-laki itu memperhatikan buah kurma tersebut hingga membuatnya taajub, kemudian ia kembali pada konsentrasi shalatnya, namun ternyata dia tidak tahu berapa rakaat yang telah dia kerjakan?" Kemudian dia berkata, "Sungguh, saya telah tertimpa musibah dengan hartaku, ini adalah fitnah." Laki-laki itu kemudian menemui Utsman bin Affan yang waktu itu menjadi Khalifah. Dia menceritakan hal itu, dia katakan, "Kebun itu saya sedekahkan, maka gunakanlah di jalan kebenaran." Utsman bin Affan menjualnya dengan lima puluh ribu, hingga harta itu diberi nama Al khamsin (limapluh ribu) ."


21. Yang perlu diperhatikan ketika lupa
    🔹208. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian berdiri shalat, setan datang kepadanya, menggodanya hingga dia tidak tahu berapa rakaat yang telah dia kerjakan. Jika kalian mendapatkan hal itu, maka sujudlah dua kali saat masih duduk"


22. Yang perlu diperhatikan saat mandi jumat
    🔹209. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Sumayya mantan budak Abu Bakar bin Abdurrahman, dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mandi hari Jumat seperti mandi janabat lalu berangkat pada waktu yang pertama, maka seakan ia telah berkurban dengan seekor unta. Barangsiapa berangkat pada waktu yang kedua, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor sapi. Barangsiapa berangkat pada waktu yang ketiga, maka seakan dia berkurban dengan seekor kambing. Barangsiapa berangkat pada waktu yang keempat, maka seakan dia berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa berangkat pada waktu yang kelima, maka seakan dia berkurban dengan sebutir telur. Maka jika imam telah datang, para malaikat hadir untuk mendengarkan khutbah."

    🔹210. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Sa'id Abu Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah dia berkata; "Mandi besar (mandi junub) pada hari jumat hukumnya adalah wajib bagi setiap orang yang telah mimpi basah."

    🔹211. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah ia berkata; "Ada seorang laki-laki dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid pada hari Jumat, saat itu Umar bin Khatthab sedang berkhutbah. Umar bin Khattab lalu bertanya, "Jam berapa ini! " Laki-laki itu menjawab, "Wahai Amirul Mukminin, saya baru kembali dari pasar, kemudian aku mendengar adzan. Dan aku tidak sempat melakukan apapun kecuali hanya berwudlu." Umar berkata, "Hanya berwudhu saja! " Bukankah kamu tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh untuk mandi."

    🔹212. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Shafwan bin Sulaim dari Atha bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mandi hari Jumat wajib bagi setiap orang yang telah mimpi basah."

    🔹213. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian hendak mendatangi Jumat, hendaklah dia mandi."


23. Diam di hari jumat saat imam menyampaikan khutbah
    🔹214. Telah menceritakan kepadaku dari Yahya dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila kamu berkata pada saudaramu; 'Diamlah! ' ketika imam sedang berkhutbah, niscaya kamu telah berbuat sia-sia."

    🔹215. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Tsa'labah bin Abu Malik Al Qurazhi ia mengabarkan, bahwa mereka melaksanakan shalat jumat pada masa Umar bin Khatthab ketika Umar telah keluar. Jika Umar telah keluar dan duduk di atas mimbar, Muaddzin mengumandangkan adzan." Tsa'labah berkata, "Kami masih duduk mengobrol, jika muaddzin telah diam dan Umar berdiri berkhutbah, maka kami pun diam dan tidak ada seorangpun yang berbicara." Ibnu Syihab berkata; "Keluarnya imam menghentikan shalat, dan khutbahnya menghentikan pembicaraan."

    🔹216. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Nadlr mantan budak Umar bin Ubaidullah, dari Malik bin 'Amir bahwa Utsman bin Affan pernah berkata dalam khutbahnya, dan jarang sekali ia meninggalkan dalam berkhutbah; "Jika seorang imam telah berdiri berkhutbah pada Hari Jum'at, maka dengarkanlah dan diamlah. Sesungguhnya orang yang diam tetapi tidak mendengarkan, pahalanya tidak sama dengan orang yang diam dan tetap mendengarkan. Jika shalat hendak ditegakkan, maka luruskanlah shaf dan rapatkan antara bahu dengan bahu. Sesungguhnya lurusnya shaf termasuk bagian dari sempurnanya shalat." Umar tidak bertakbir hingga orang-orang yang diberi tugas untuk meluruskan shaf datang mengabarkan kepadanya, bahwa shaf telah lurus. Setelah itu ia pun bertakbir."

    🔹217. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa Abdullah bin Umar melihat dua orang laki-laki yang mengobrol ketika imam sedang berkhutbah pada Hari Jum'at. Maka ia pun melemparnya dengan kerikil agar mereka berdua diam."


24. Seorang laki-laki bersin di hari jumat saat imam khutbah, lalu ada yang menjawab bersinnya
    🔹218. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dia bertanya kepada Ibnu Syihab tentang berbicara pada Hari Jumat, ketika imam telah turun dari mimbar sebelum bertakbir. Ibnu Syihab menjawab; "Yang demikian itu tidak masalah."


25. Mendapat satu rakaat pada hari jumat
    🔹219. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dia berkata; "Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat jumat, maka sempurnakanlah yang lainnya." Ibnu Syihab berkata; "Hal itu adalah sunah."



Selanjutnya Bab No : ⏩ 26-5051-7576-99


Comments

Popular posts from this blog

Terjemahan Kitab Kifayatul Awam (Tauhid)

Terjemahan Kitab Qami' Ath-Thughyan (77 Cabang Iman)

Buku Islahul Qulub (Jernihkan Hati)

Terjemahan Kitab Mukasyafah Al-Qulub (Bening Hati Dengan Ilmu Tasawuf)

Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

Terjemahan Kitab Syarah Al-Hikam